Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Timnas Spanyol, Luis de la Fuente, memuji penampilan Lamine Yamal di babak semifinal EURO 2024.
Timnas Spanyol mengalahkan Prancis 2-1, Selasa (9/7/2024) di Muenchen, untuk meraih tiket ke babak final.
La Furia Roja sempat tertinggal lebih dulu pada menit ke-9 lewat gol Randal Kolo Muani.
Angin berubah ke arah Spanyol berkat gol spektakuler Lamine Yamal yang menyamakan kedudukan di menit ke-21.
Dengan Prancis masih belum pulih dari syok karena tiba-tiba kebobolan, Dani Olmo mencetak gol lagi buat Tim Matador hanya berselang 4 menit setelah skor 1-1.
Usai pertandingan, sudah pasti pelatih Spanyol punya pujian khusus buat Yamal.
Pemain Barcelona itu semakin menunjukkan peran vitalnya buat tim.
Membukukan gol pertamanya di EURO 2024, Yamal mengukir rekor bersejarah sebagai pemain termuda yang bisa mencetak gol di Piala Eropa.
Yamal baru akan genap berusia 17 tahun pada Sabtu mendatang.
"Kita melihat sebuah tembakan jenius dari seorang yang jenius," kata Luis de la Fuente soal gol spektakuler yang dicetak sang winger.
Dari jarak 25 meter, Lamine Yamal melepaskan tembakan melengkung dengan kaki kiri yang tidak terjangkau kiper Prancis, Mike Maignan.
"Kami harus merawatnya dengan baik," lanjut De la Fuente seperti dikutip dari Marca.
"Dia harus terus bekerja dan tetap menjejakkan kakinya di tanah."
"Kami sangat beruntung bahwa dia orang Spanyol."
"Kami akan menikmatinya selama bertahun-tahun ke depan."
"Saya beruntung punya kesempatan menangani pemain-pemain ini."
"Lamine, Dani. Kami punya tim untuk masa kini tetapi lebih banyak lagi untuk masa depan," pungkas sang entrenador.
Apa yang dikatakan De la Fuente soal keberuntungan negaranya karena Yamal menjadi orang Spanyol memang benar.
Dengan latar belakangnya, kejeniusan Yamal bisa saja nyasar ke Afrika.
Ayah Yamal berasal dari Maroko sedangkan ibunya dari salah satu eks negara jajahan Spanyol di Afrika Tengah, Guinea Ekuatorial.
Jika mengikuti asal usul orang tuanya, bisa saja Yamal membela Timnas Maroko atau Guinea Ekuatorial.
Masih mending jika dia membela Maroko, yang dikenal sebagai salah satu negara sepak bola terkuat di Afrika.
Bayangkan jika kejeniusan Yamal sampai nyasar ke Timnas Guinea Ekuatorial.
Negara penghuni ranking 89 FIFA ini belum pernah lolos ke putaran final Piala Dunia atau menjuarai Piala Afrika.
Hampir bisa dipastikan publik sepak bola tidak akan pernah mendengar nama Yamal jika dia sampai memperkuat Guinea Ekuatorial.
Untungnya bagi Spanyol, orang tua Yamal sudah lama menetap dan menjadi warga negara mereka.
Yamal lahir pada 2007 di Esplugues de Llobregat, sebuah kotamadya di Barcelona.
Dia besar di Granollers dan Mataro sebelum pindah ke Barcelona sejak usia 7 tahun untuk bergabung ke akademi La Masia.
Di level junior, Lamine Yamal tidak pernah bersinggungan dengan Timnas Maroko atau Guinea Ekuatorial.
Pemain bertinggi badan 178 cm itu sudah memperkuat Timnas Spanyol sejak U-15 dan U-16 pada selang 2021-2022.