Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, kembali membedah alasan bahwa Marc Marquez masih memegang status sebagai pembalap terbaik sekarang ini.
Marc Marquez telah mengalami banyak asam garam dalam balapan hingga berhasil merengkuh enam gelar juara di kelas MotoGP.
Sorotan kembali tertuju saat Marquez melakoni balapan yang tak mudah pada seri balap kesembilan GP Jerman.
Pembalap asal Cervera, Spanyol itu memulai balapan dari posisi ke-13.
Marquez kemudian langsung berhasil merangsek dengan naik lima posisi pada awal-awal balapan.
Situasi menegangkan terjadi saat Marquez terus memperbaiki posisinya untuk menembus ke lima besar.
Marquez sempat ditahan oleh Franco Morbidelii dalam beberapa putaran.
Hingga insiden terjadi di Tikungan 1 Sachsenring saat Marquez dan murid Valentino Rossi itu bersenggolan.
Baca Juga: Marc Marquez Merendah dan Sadar Diri, Cuma Pantas di 3 Besar Bukan Juara Dunia MotoGP 2024
Morbidelli yang melebar berusaha kembali ke racing line, tetapi tak sadar bahwa Marquez sudah masuk dari dalam hingga kontak akhirnya tak terhindarkan.
CONTACT AND DISASTER AVOIDED! ????@FrankyMorbido12 went wide and when he tried to regain his position he collided with @marcmarquez93 who magically managed to stay on the bike! ????#GermanGP ???????? pic.twitter.com/9SZ2gcu12V
— MotoGP™???? (@MotoGP) July 7, 2024
Pada momen itu, Lorenzo menyoroti mentalitas yang dimiliki Marquez memang bukan kaleng-kaleng.
"Setelah bersenggolan dengan Morbidelli, airbag-nya mengembang," kata Lorenzo dilansir BolaSport.com dari Motosan.
"Pada saat itu Anda sangat ketakutan, rasanya seperti ledakan. Hal itu membuat dua atau tiga tikungan berikutnya menjadi sangat tidak nyaman."
"Anda bisa kehilangan waktu setengah detik hingga satu detik," ujar juara dunia MotoGP tiga kali itu.
Menurut Lorenzo, apa yang dilakukan Marquez sudah lebih dari sebuah pencapaian.
Marquez mampu tetap mendorong fisiknya sampai batas hingga akhirnya sukses finis kedua.
"Hal itu lebih dari sebuah pencapaian. Secara fisik, meski cedera, ia lebih kuat dari yang lain," ucap Lorenzo.
"Selain itu, Marc sangat terbiasa mendorong sampai batasnya dan menghemat, tidak seperti Bagnaia dan Martin yang terbiasa memacu motornya," ujar Lorenzo.
Selanjutnya, Lorenzo juga menyoroti pergantian pada pimpinan klasemen antara Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.
"Saya melihat ini sebagai titik balik, dan kesempatan yang hilang untuk Martin, karena tekanan dari Bagnaia yang dia tidak tahu bagaimana mengelolanya dengan baik. Saya pikir dia sudah melihat dirinya sebagai Juara Dunia," ucap Lorenzo.
Baca Juga: Busuknya Jorge Lorenzo Saat di Repsol Honda Diungkit Luca Marini, Adik Valentino Rossi Lebih Baik?
"Jorge menghadapi kesempatan besar. Saya pikir ini adalah salah satu sirkuit favoritnya. Ia tahu bahwa ia harus finis di depan Bagnaia untuk memperbesar jarak."
"Tapi saya melihat mereka berdua sangat mirip, saya bisa katakan 'robot', di atas Ducati. Mereka memiliki gaya berkendara yang sempurna."
"Bagnaia telah mendapatkan eksplosivitas, dan Martin telah kehilangannya untuk mendapatkan konsistensi."
"Saya pikir pada tahap ini Pecco tahu bagaimana mengelola emosinya dengan lebih baik, sementara Martin mampu mengatasi tekanan. Itulah perbedaan terbesar yang saya lihat di antara mereka," ujarnya.
Lorenzo melihat Martin cukup merasakan frustrasi yang sangat berat, tetapi ia memiliki waktu istirahat sekitar tiga pekan sebelum kembali beraksi pada MotoGP Inggris, awal bulan Agustus mendatang.
"Rasa frustasinya sangat kuat, seperti yang kita lihat di gambar DAZN," kata Lorenzo.
"Tidak hanya frustrasi karena kecelakaan dan kehilangan posisi terdepan, tapi dia juga merasa keluar dari Ducati."
"Ini adalah rasa frustrasi ganda, dan di atas semua itu ia akan berlibur selama sebulan. Dia harus mengubah hal negatif menjadi positif, hanya itu yang bisa dilakukan," ujarnya.