Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, menampilkan perubahan fisik menjelang Olimpiade Paris 2024, 26 Juli-11 Agustus.
Fisik Chia/Soh tampak lebih ramping dan bugar sehingga menarik semua perhatian setelah sesi latihan pada Rabu (10/7/2024).
Perubahan fisik lebih terlihat pada diri Chia. Namun, hal tersebut merupakan indikasi yang jelas bahwa ganda putra peringkat ke-5 dunia itu sedang mempersiapkan diri untuk meraih medali emas pada Olimpiade Paris 2024.
Ganda putra nomor satu Malaysia itu menjalani sesi latihan tiga kali setiap hari, termasuk sesi malam pukul 20.00 malam di bawah bimbingan pelatih, Tan Bin Shen.
Chia mengatakan bahwa mereka telah berhati-hati dengan pola makan mereka agar menjadi lebih beertenaga dan lebih cepat di lapangan.
"Kami memperhatikan apa yang kami makan dan tiga sesi latihan di bawah bimbingan pelatih Bin Shen juga membantu kami menurunkan berat badan," kata Chia dilansir dari The Star.
"Ini telah membantu mengurangi lemak dan meningkatkan kekuatan otot."
"Kami berharap dengan bobot yang lebih ringan, kami mampu memberikan peningkatan performa pada Olimpiade."
"Saya pikir kondisi fisik kami telah meningkat pesat selama beberapa minggu terakhir karena kami telah berusaha sekuat tenaga dalam latihan."
"Kami ingin tetap low profile menjelang Olimpiade dan saya merasa tidak diunggulkan untuk Olimpiade Paris juga merupakan sebuah keuntungan bagi kami."
Hanya empat pasangan teratas, Liang Weikeng/Wang Chang (China) Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark), Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India), dan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan) yang masuk daftar unggulan di Paris.
"Kami juga ingin mendekati Olimpiade ini seolah-olah kami baru pertama kali bertanding," ucap Chia.
Chia/Soh pertama kali tampil pada Olimpiade Tokyo 2020 dan menyelamatkan Malaysia dari kekalahan dengan memenangkan satu medali bulu tangkis berupa perunggu.
Chia/Soh mengalahkan ganda putra nomor 1 dunia saat itu, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pada perempat final.
Mereka juga mengalahkan kombinasi berpengalaman Indonesia lainnya, Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan dalam perjalanan menuju podium dalam debut mereka.
Namun, Chia mengatakan bahwa semua prestasi dan kemenangan besar mereka pada Kejuaraan Dunia 2022 akan dilupakan karena mereka ingin mendekati Paris dengan hati-hati.
"Ganda putra kali ini akan sangat kompetitif dan pasangan unggulan akan mendapat tekanan yang kuat dibandingkan yang lain," ujar Chia.
"Tentu saja, kami ingin mencoba dan mencapai apa yang belum pernah dicapai oleh pemain Malaysia sebelumnya (memenangkan medali emas)."
"Namun yang lebih penting, kami ingin menikmati setiap pertandingan yang kami mainkan dan tampil tanpa tekanan."
Soh Wooi Yik juga memutuskan untuk tinggal di asrama Akademi Bulutangkis Malaysia (ABM) sejak Juni dan hal ini juga membantunya fokus total pada persiapan Olimpiade.
"Tentu saja kebugaran dan kekuatan akan membantu kami di Paris karena kami akan menjalani pertandingan sulit di grup dan babak sistem gugur," kata Soh.
"Jadi secara fisik dan mental kami akan siap menghadapi tantangan tersebut."
"Kami tahu apa yang diharapkan dari Aaron dan saya dan kami hanya ingin menggunakan sisa minggu ini untuk berada dalam kondisi terbaik kami untuk membuktikan kemampuan kami."
Secara peringkat, Chia/Soh mungkin tidak tampak sebagai favorit untuk naik podium.
Tetapi, rekam jejak mereka yang kuat pada ajang besar dan kondisi fisik mereka dianggap dapat membantu mereka memberikan kejutan di Paris.