Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer Timnas U-20 Indonesia, Ahmad Zaki Iskandar mengaku bakal memberi pendampingan psikologis dan akademis kepada para pemain Garuda Nusantara.
Timnas U-20 Indonesia diproyeksikan bakal mengikuti sejumlah turnamen pada 2024, yaitu ASEAN Cup U-19 2024 dan Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.
Timnas U-20 Indonesia juga diproyeksikan bisa tampil pada putaran final Piala Dunia U-20 2025 mendatang.
Selain itu, dalam jangka panjang, para pemain Garuda Nusantara saat ini bakal jadi tulang punggung Timnas Indonesia senior.
Karena itu, Ahmad Zaki Iskandar punya beragam cara untuk menjaga perkembangan para pemain muda.
Pihaknya telah mempekerjakan dua orang psikiater untuk mendampingi para pemain Timnas U-20 Indonesia.
"Kita dampingi para pemain ini dengan dua orang psikiater, karena anak-anak ini kan berasal dari latar belakang keluarga berbeda-beda," ujar Ahmad Zaki Iskandar.
"Dan juga motivasi mereka bermain bola itu berbeda-beda."
"Oleh karena itu, dalam pertumbuhan mental mereka wajib ada pendampingan," lanjutnya.
Aspek akademis para pemain juga dipikirkan sepenuhnya oleh PSSI.
PSSI juga menyediakan guru tutor kepada para pemain Timnas Indonesia di level kelompok usia.
Kehadiran guru tutor dapat memenuhi kebutuhan akademis para pemain yang umumnya jauh tertinggal dari anak lainnya.
Pengajaran bakal dilakukan di luar jam latihan para pemain.
"Pak Ketum (Erick Thohir) juga akan menyediakan guru tutor," ujar Ahmad Zaki Iskandar.
"Pada saat mereka tak ada latihan, mereka ajkan masuk kelas, biar akademik tak teringgal."
"Di U-19 dan U-20 juga sama, meski tidak ada program spesifik bagi kita untuk membangun mental mereka," lanjutnya.
Baca Juga: Persib Bakal Gaet Penyerang Lokal, Anak Didik Shin Tae-yong di Timnas Indonesia?
PSSI berharap fasilitas ini bisa membantu tumbuh kembang para pemain muda.
Dirinya berharap agar para pemain tidak layu sebelum berkembang usai moncer di tim nasional level kelompok usia.
"Karena sebagus dan sebaik apa pun federasi mempersiapkan sarana dan prasarana," ujar Ahmad Zaki.
"Itu kembali kepada mental anak-anak bermain kita. kita tentu tidak berharap kejadian beberapa tahun ini, layu sebelum berkembang."
"Kejadian lagi di grup Timnas yang sekarang, maka dari itu motivasi untuk mereka beragam kita berikan."
"Soal media sosial juga, iutu bisa jadi cobaan bagi mereka. ketika TC memang ketat, tetapi ketika kembali ke klub dan keluyarga masing-masing."
"Itu kembali pada mereka. kalau bisa disiplin bagus."
"Tetapi kalau tidak bisa disiplin ya janya sebatas kembang api yang muncul," ujarnya.