Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, berharap pelaku match fixing bisa mendapatkan hukuman berat.
Liga 1 sendiri saat ini dalam proses transformasi ke arah yang lebih baik.
Penggunaan Video Assistant Referee (VAR), jadi langkah PT LIB selaku operator kompetisi untuk menyelenggarakan turnamen yang lebih baik.
Tentunya, hal ini harus disertai pengawasan kepada semua pihak agar tidak ada celah match fixing di Liga 1 bisa terjadi.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1 - Bali United Temukan Pengganti Spaso, Striker Spesialis Juara Jadi Pilihan
Stefano Cugurra berharap agar ada mekanisme yang baik untuk mengawasi hal tersebut.
Semua pihak yang terlibat harus mendapatkan hukuman berat.
Dia tidak ingin ada pihak-pihak yang sengaja mencederai sepak bola Indonesia.
"Menurut saya tegas, harus keras buat pemain atau siapa pun," kata Stefano Cugurra dilansir BolaSport.com dari laman Antara.
Baca Juga: Ilija Spasojevic Pamit Tinggalkan Bali United Jelang Liga 1 2024/2025
Pelatih yang biasa disapa Teco ini melanjutkan, dari sisi pelatih mereka berusaha memberikan yang terbaik untuk timnya.
Menurutnya, hal-hal yang bisa menimbulkan dampak negatif harus bisa dihilangkan dari sepak bola.
Selain itu pengawasan harus bisa diperketat agar tidak ada yang coba-coba melakukan kecurangan.
"Kami pelatih, pemain kerja setiap hari untuk memberikan yang terbaik kepada tim."
"Tidak boleh ada kecurangan, benar-benar kotor."
"Tapi menurut saya semua harus ada bukti, agar pelaku dapat dijatuhkan sanksi," pungkasnya.
Baca Juga: Lengkap, Draf Jadwal 34 Pertandingan Bali United di Liga 1 2024/20225 - Ujian Musim Kelima Teco
PSSI sendiri melalui Ketua Umum Erick Thohir cukup memberikan perhatian terkait masah ini.
Dia berjanji bagi pihak yang terlibat akan dihukum seumur hidup tidak bisa berkecimpung di sepak bola Indonesia.
Erick juga menggandeng pihak kepolisian terkait masalah ini demi menghadirkan kompetisi yang sehat.