Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Olimpiade Paris 2024 - 'Blunder Besar', Media Denmark Semprot BWF Usai Wakil Andalan Jadi Korban Ketidakbecusan

By Wahid Fahrur Annas - Selasa, 16 Juli 2024 | 09:30 WIB
Pasangan ganda putra Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, pada final Indonesia Masters 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (28/1/2024). (PP PBSI)

BOLASPORT.COM - Undian susulan Olimpiade Paris 2024 dari sektor ganda putra justru menghadirkan kerugian besar bagi sejumlah pasangan unggulan teratas.

Sebabnya, muncul persaingan yang kelewat sengit di Grup D ketika 4 pasangan ganda putra dari peringkat 11 besar dunia malah diadu untuk dua tiket ke babak knock-out.

Apakah cukup sampai di situ, tidak.

Hasil undian menyebabkan Grup D menjadi satu-satunya pul yang memuat lima pasangan di dalamnya dengan empat di antaranya berada di peringkat 11 besar dunia.

Ganda putra Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, apes karena posisi mereka sudah dikunci di Grup D karena status sebagai unggulan kedua.

Media Denmark, SportTV2 menyatakan bahwa hasil undian sangat buruk bagi wakil mereka yang berstatus sebagai unggulan kedua.

"Ganda putra Denmark Kim Astrup dan Anders Skaarup berhasil meraih unggulan kedua sebelum pengundian Olimpiade," tulis SportTV2 dilansir BolaSport.com.

"Namun, pada Senin pagi terlihat jelas kesulitan akan terjadi, karena wakil Denmark berakhir di 'Grup Maut', sementara tiga grup lainnya tampak jauh lebih mudah diatasi."

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Fajar/Rian Belum Sempurna, 2 Rival dari Eropa Wajib Dikalahkan dan Juara Grup

Sebagai informasi, Astrup/Rasmussen mati-matian menjaga peringkat dua dunia dengan tampil pada ajang BWF World Tour terakhir jelang Olimpiade Paris 2024.

Daddies-nya Denmark itu mempertahankan gelar juara di Canada Open 2024 demi menjaga poin tinggi dari edisi tahun lalu tidak hangus dan turun peringkat.

Mereka masih bertanding ketika sebagian besar rival mereka menepi demi fokus mempersiapkan diri untuk pesta olahraga terbesar.

Dengan menjadi unggulan kedua, Astrup/Rasmussen memang mendapat keuntungan di babak knock-out.

Sebab, mereka berada di Grup D. Juara Grup D akan berbeda paruh dengan juara Grup A, pul yang dipesan untuk unggulan kesatu, pada fase gugur.

Sayangnya, Astrup/Rasmussen malah mendapat tantangan luar biasa di babak penyisihan awal.

Jangankan untuk menjadi juara grup dan mengunci hak istimewa, untuk sekadar lolos sebagai runner-up grup tidak mudah bagi mereka.

Pasalnya, mereka juga harus berhadapan dengan tiga pasangan tangguh.

Mereka adalah Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China), Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan), dan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang).

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Jonatan Christie Dkk Jalani Latihan Perdana, Kondisi Fisik Jadi Prioritas

Hoki Kobayashi adalah pasangan peringkat 7 dan Juara Dunia satu kali. Liu/Ou berada di rank 9 dan pernah menjadi kampiun Indonesia Open serta World Tour Finals.

Adapun Lee/Wang, menempati rank 11, adalah sang juara bertahan pada Olimpiade Paris 2024 berkat raihan medali emas di Tokyo 2020.

Sementara satu penantang lainnya adalah wakil Amerika Serikat, Vinson Chiu/Joshua Yuan. Walau tidak diperhitungkan, satu laga lebih banyak di fase grup tentu merugikan.

Grup D sebenarnya tidak perlu memuat lima pasangan andaikan BWF tidak membuat kesalahan dalam penghitungan ranking untuk kualifikasi Olimpiade Paris 2024.

Daftar kontestan yang sudah komplet dengan 16 wakil harus ketambahan satu pasang ganda putra yang memenangkan banding karena merasa dirugikan.

Adalah Lucas Corvee/Ronan Labar yang berhasil memenangkan hak tampil sebagai wild card melalui keputusan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

SportTV2 menyebutnya sebuah blunder besar.

Ketidakbecusan BWF makin berlipat karena revisi peringkat Race to Paris baru dilakukan jelang akhir periode kualifikasi. Apes, hanya wakil Prancis yang melakukan banding.

"Sebuah blunder besar, wildcard Olimpiade dan kekacauan besar berarti sudah jelas sebelumnya bahwa salah satu dari empat grup Olimpiade akan diisi oleh lima pasangan."

"Dan Astrup dan Skaarup ditempatkan lebih dahulu di Grup D karena status mereka sebagai unggulan kedua."

"Pasangan Denmark bisa mendapatkan 13 pasangan yang tidak diunggulkan."

"Di atas kertas, lima pasangan di antaranya adalah pasangan yang ingin dihindari oleh Denmark, sementara ada delapan pasangan yang jauh lebih menarik untuk dihadapi."

"Seperti yang sudah ditakdirkan, Astrup dan Skaarup mendapatkan undian yang buruk, karena tiga pasangan yang paling ditakuti berada di grup mereka."

"Mereka akan menghadapi pasangan peringkat 7, 9 dan 11 dunia di babak penyisihan grup termasuk peraih medali emas Olimpiade dari Taiwan."

"Melihat tiga grup lain di ganda putra, hampir bisa disimpulkan secara pasti ada dua pasangan kuat dan ada dua pasangan yang kurang bagus."

"Di grup pasangan Denmark, ada empat pasangan yang berpotensi untuk maju."

Baca Juga: Christian Adinata Akhirnya Operasi Lutut, PBSI Upayakan Permohonan Orang Tua Agar CA Tetap Berprestasi

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P