Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Motor Ducati Desmosedici GP23 yang digunakan para pembalap tim satelit Ducati yaitu Pertamina Enduro VR46 dan Gresini Racing rupanya bukan versi yang paling mutakhir.
Perlawanan para pembalap motor lama Ducati tidak semenggigit musim lalu.
MotoGP 2023 diwarnai kejutan dari Marco Bezzecchi yang dengan motor Ducati Desmosedici GP22 mampu mencetak 2 kemenangan dan sempat memuncaki klasemen.
Di titik yang sama pada tahun ini, tidak ada satu pun kemenangan yang terjadi.
Malahan cuma Marc Marquez, pembalap Ducati Desmosedici GP23 yang mampu secara konsisten bersaing di posisi tiga besar.
Perbedaan karakter yang besar antara motor Desmosedici GP23 dan GP22 menjadi penyebab dari kesulitan yang dialami oleh mereka.
Fakta mengejutkan lantas diungkap oleh Alex Marquez (Gresini) selaku salah rider yang diberi kuda besi GP23 musim ini.
Rupanya, motor yang diterimanya kali ini adalah bukan motor yang sama dengan yang dipakai Francesco Bagnaia saat mengunci gelar juara dunia di balapan terakhir GP Valencia.
Baca Juga: Update MotoGP 2024 - Marc Marquez Dkk Balapan 2 Kali di Kandang Valentino Rossi Sebelum ke Mandalika
"Tahun lalu berbeda karena saya mendapatkan motor yang mereka gunakan untuk mengakhiri musim di Valencia 2022," ucap Alex Marquez, dilansir dari Crash.net.
"Tahun ini, kami memulai dengan motor yang mereka gunakan untuk mengawali musim 2023 (di GP Portugal)," imbuhnya.
Ducati sejak awal telah mengatakan bahwa tidak semua pemutakhiran dari tahun lalu akan dibawa ke motor GP23 yang kini dipakai para pembalap tim satelit.
Saat tes pramusim General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, menyebut bahwa motor yang disediakan adalah motor yang sama dengan Johann Zarco.
Eks pembalap Pramac itu tidak mendapatkan pembaruan sejak memutuskan untuk pindah ke LCR Honda pada musim ini.
"Dengan motor Enea Bastianini, Pecco Bagnaia, dan Jorge Martin, kami membawa evolusi lebih jauh tetapi mereka memberi beberapa masalah dalam aspek reliabilitas dan performa."
"Jadi kami tidak berpikir bahwa evolusi itu akan mudah untuk digunakan tim independen sehingga kami memutuskan untuk tidak menaruh beberapa hal ke sana," ucap Dall'Igna kepada Moto.it.
Padahal, faktor pemutakhiran lah yang sebenarnya menghadirkan kesempatan bagi pembalap tim satelit untuk memberikan perlawanan.
Dengan motor yang sudah jadi, mereka bisa fokus untuk mengejar kecepatan pada awal musim ketika pembalap tim pabrikan masih menyempurnakan setelan motor yang baru.
Sayangnya, pemandangan ini tidak terjadi musim ini. Para pembalap motor pabrikan Ducati justru terlihat perkasa dengan memborong 8 kemenangan dari 9 seri pertama!
Motor Desmosedici GP23 versi 'mentah' sebenarnya bukan motor pecundang. Buktinya, Bagnaia mengawali musim dengan menyapu bersih kemenangan pada seri pembuka di GP Portugal.
Namun, kemudian muncul masalah yang membuat Bagnaia frustrasi. Sebab, dia kerap terjatuh sendiri tanpa ada peringatan apapun.
"Kami memiliki motor yang terbaik, tetapi jika kita terjatuh dan tidak tahu alasannya, itu tidak ada gunanya," keluh Bagnaia setelah terjatuh saat memimpin balapan seri ketiga GP Americas.
Bagnaia yang menjadi pembalap referensi terus melakukan penyesuaian. Di paruh musim kedua dia bahkan bergadang untuk mengatasi masalah selip ban saat pengereman.
Ducati juga memberikan pemutakhiran. Salah satunya adalah peranti pembantu start baru yang absen saat GP23 dijajal oleh Marquez cs. saat tes pramusim.
Alex Marquez berharap Ducati mau memberikan dukungan lebih.
Tanda-tanda positif hadir ketika update fairing GP23 dari paruh musim lalu akhirnya diturunkan Ducati ke tim satelit mereka jelang jeda paruh musim.
"Saya berharap dari sekarang sampai akhir musim kami bisa memiliki pembaruan untuk motor yang mereka pakai saat mengakhiri musim 2023," ucap Marquez.
Baca Juga: Terjadi Lagi, Juara Dunia Jebolan KTM Terancam Terbuang dari MotoGP