Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kabar terbaru datang dari dua mantan bintang voli Korea Selatan yang telah tiga tahun menjalani hukuman skorsing.
Pemain yang dimaksud adalah Lee Da-yeong dan Lee Jae-yeong yang juga saudari kembar.
Lee Da-yeong dan Lee Jae-yeong mendapat sanksi bertanding dari Federasi Bola Voli Korea Selatan karena kasus perundungan di bangku sekolah yang muncul pada 2021.
Setelah diskors klub sendiri yaitu Incheon Heungkuk Life Pink Spiders, mereka dilarang bermain bagi tim nasional Korea hingga waktu yang tidak terbatas.
Da-yeong yang berposisi sebagai setter dan Jae-yeong yang merupakan outside hitter sebenarnya merupakan prospek menjanjikan bagi timnas voli putri Korea Selatan.
Keduanya sudah bahu-membahu dengan berhasil mengantarkan Korea merebut emas pada Asian Games 2014 Incheon dan perunggu pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Sayangnya, mereka mendapatkan larangan bertanding ketika berada di puncak popularitas.
Kasus ini terjadi ketika Lee bersaudara akhirnya menjadi rekan setim di Incheon Heungkuk Life Pink Spiders bersama ikon bola voli Korea yaitu Kim Yeon-koung.
Sebelumnya hanya Jae-yeong yang memperkuat Pink Spiders sedangkan Da-yeong berseragam Suwon Hyundai E&C Hillstate selama enam tahun pertamanya di Liga Korea.
Ditolak di negara sendiri, dua saudara kembar itu harus hijrah ke luar negeri untuk melanjutkan karier sebagai pebola voli profesional.
Keduanya sempat tergabung ke dalam klub yang sama yakni PAOK di Liga Voli Yunani pada musim 2021-2022.
Da-yeong masih melanjutkan kariernya di luar negeri dengan bermain di Rumania (2022-2023, Prancis (2023-2024), dan rencananya akan pindah ke Amerika Serikat musim depan.
Di Rumania dia memperkuat Rapid Bucuresti bareng setter timnas Thailand, Pornpun Guedpard. Musim depan keduanya akan kembali bertemu sebagai rival di Pro Volleyball Federation.
Sedangkan nasib berbeda dialami Jae-yeong belum bermain ke luar negeri lagi sejak membela PAOK di Liga Yunani.
Kiprahnya di Negeri Para Dewa berakhir cepat karena cedera. Masalah-masalah lainnya membuat Jae-yeong vakum dari dunia bola voli.
Terbaru, atlet berusia 27 tahun itu mengisyaratkan untuk pensiun seperti yang dikabarkan STNSports, dilansir BolaSport.com.
Pada 2022, Jae-yeong hampir comeback ke Liga Voli Korea bersama Gwangju AI Peppers Savings. Namun, kesepakatan itu batal terlaksana karena kritik keras dari publik.
Jae-yeong mengatakan bahwa dirinya sudah tidak memiliki motivasi lagi jika harus bermain bola voli di luar negeri.
"Saya tahu ada begitu banyak penggemar yang ingin saya bermain di luar negeri atau Korea," ujarnya dalam jumpa penggemar pada Minggu (14/7/2024).
"Bukannya saya tidak mendapat tawaran dari luar negeri, tetapi saya tidak pernah memikirkannya setelah bertanding di Yunani."
"Lebih dari semua itu, saya tidak merasa termotivasi."
"Ada banyak alasan, tetapi saya tidak merasa terdorong untuk melanjutkan karier di luar negeri," ucapnya, mengisyaratkan rencana pensiun.
Dia juga mengungkapkan tidak ingin mengakui semua kontroversi dari kasus perundungan di sekolah karena merasa tidak melakukannya.
Baca Juga: Grand Final Proliga 2024 - BIN Kurang Meyakinkan, Megawati Hadapi Jalan Terjal untuk Trofi Perdana
"Pasti ada banyak orang yang ingin agar saya menyelesaikan kontroversi tersebut supaya kembali bermain"
"Saya tidak ingin bermain voli lagi, bahkan mengakui hal-hal yang tidak pernah saya lakukan," jelas Jae-yeong.
Pemain terbaik Liga Korea dua kali ini trauma dengan segala kesulitan yang dialaminya sejak kariernya dijegal oleh kasus perundungan.
"Tiga tahun terakhir ini terasa sepi dan sulit, tetapi saya sangat berterima kasih atas dukungan para penggemar setiap tahun, dan itu telah menjadi kekuatan yang luar biasa," ujar katanya.
"Saya sangat menyesal memberi tahu para penggemar bahwa ini adalah akhir yang mengecewakan. Tolong jangan terlalu kecewa."
Meski masih bersikap keras, Lee bersaudara telah meminta maaf atas perbuatan mereka di masa lalu ketika kasus bullying tersebut mencuat ke permukaan.
"Kami benar-benar meminta maaf karena telah meninggalkan luka mendalam terhadap orang-orang yang bermain dengan saya di sekolah," ucap mereka.
"Kami akan menghubungi para korban dan meminta maaf kepada mereka secara langsung."