Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Daya ofensif Jakarta Bhayangkara Presisi diwaspadai. Namun, serangan mereka tidak boleh loyo lagi jika ingin merebut takhta Proliga 2024.
Jakarta Bhayangkara Presisi akan menantang Jakarta LavAni Allo Bank Electric dalam grand final Proliga 2024 di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Minggu (21/7/2024).
Ini menjadi ulangan dari grand final Proliga musim lalu ketika Bhayangkara harus kalah dari LavAni dengan skor 2-3 (22-25, 25-22, 26-24, 21-25, 9-15).
Bhayangkara menjadi pembeda pada musim lalu ketika menjadi satu-satunya tim yang mampu mengalahkan LavAni.
Akan tetapi, peta persaingan berubah 180 derajat musim ini karena Bhayangkara justru selalu kalah dari LavAni.
Pertandingannya pun selalu selesai dalam tiga set langsung.
Terkini, di putaran kedua babak final four, Rendy Febriant Tamamilang dkk. takluk dengan skor 0-3 (23-25, 22-25, 16-25).
Melihat statistik, salah satu kekurangan Bhayangkara di depan LavAni adalah dalam efektivitas bola serangan.
Rasio attack point Bhayangkara selalu paling rendah saat menghadapi LavAni dalam dua putaran di babak empat besar Proliga 2024.
Dalam kekalahan terakhir dari LavAni pun Bhayangkara hanya mencatat 44,68 persen serangan sukses dengan rincian 42 attack point dari 94 percobaan.
Ini jauh lebih rendah daripada catatan Bhayangkara di laga lainnya pada putaran kedua.
Rasio serangan sukses Bhayangkara mencapai 65,79 persen saat mengalahkan Palembang Bank SumselBabel dan 65,22 persen saat menjegal Jakarta STIN BIN.
Salah satu siasat LavAni adalah dengan menekan sejak servis. Mereka juga mengincar mesin pencetak poin Bhayangkara agar sibuk dengan penerimaan bola.
Sosok yang dimaksud adalah Noumory Keita, calon best scorer Proliga musim ini.
Spiker yang direkrut dari klub Liga Italia, Rana Verona, itu menjadi momok dengan torehan 377 poin sepanjang musim ini.
Di babak final four saja, pemain asal Mali tersebut mencetak 140 poin, rata-rata 23 poin lebih per pertandingan.
"Kami sudah menganalisis bagaimana kelemahan Bhayangkara," ucap asisten pelatih LavAni, Samsul Jais, dalam analisisnya setelah pertemuan terakhir.
"LavAni kuat di servis, terutama yang jump serve, bebas, free, mau ke posisi mana, tapi yang float serve, kami arahkan ke Keita. Target servis kami Keita."
Dengan servis yang kuat ini, LavAni membatasi serangan Bhayangkara. Kalaupun bisa menekan, tugas blok menjadi lebih mudah.
"Tidak kena blok, kami masih bisa defens, lalu serangan balik. Pada saat counter-attack ini yang membedakan poin kami dan Bhayangkara," terang Samsul Jais.
Di sisi lain, Bhayangkara tidak gentar menghadapi LavAni di grand final Proliga 2024 hanya karena selalu kalah pada musim ini.
Rendy Tamamilang mengatakan bahwa aspek blok dan bertahan di timnya perlu ditingkatkan agar bisa kembali melawan LavAni.
"Kami juga harus meningkatkan komunikasi sesama pemain, karena komunikasi penting di dalam dan luar lapangan, biar lebih dapat chemistry-nya," ujarnya.
Optimisme juga ditunjukkan Reidel Toiran selaku pelatih. Misi revans diusung setelah kekalahan tipis di babak final musim lalu.
"Final menurut saya peluang 50:50 untuk semua tim. Kami persiapkan untuk minggu depan dengan memaksimalkan tim kita untuk lawan LavAni," ujar Toiran.