Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gara-gara Nyanyian Berbau Politik, Rodri dan Alvaro Morata Terancam Disanksi Berat oleh UEFA

By Raka Kisdiyatma Galih - Sabtu, 20 Juli 2024 | 06:40 WIB
Alvaro Morata dkk merayakan gol timnas Spanyol berkat bunuh diri bek timnas Italia, Riccardo Calafiori, pada duel Grup B Euro 2024 (20/6/2024). Spanyol kini lolos ke perempat final. (PATRICIA DE MELO MOREIRA/AFP)

BOLASPORT.COM - Dua pemain pilar Timnas Spanyol, Rodri dan Alvaro Morata, terancam mendapatkan hukuman berat dari UEFA karena chant bermuatan politik yang mereka nyanyikan saat pesta juara La Furia Roja.

Rodri dan Alvaro Morata terlibat masalah serius usai membawa Timnas Spanyol menjuarai EURO 2024.

Keduanya kelewat batas ketika merayakan gelar juara Spanyol sehingga memicu kontroversi.

Insiden itu terjadi Plaza de Cibeles yang menjadi pemberhentian terakhir parade juara skuad asuhan Luis de la Fuente.

Pada momen tersebut, Rodri mengajak para suporter untuk menyanyikan chant "Gibraltar adalah bagian dari Spanyol".

Morata sempat menegur gelandang Man City itu dengan mengatakan, "Bukankan kamu bermain di Inggris?"

Rodri lalu menjawab bahwa dirinya tidak peduli.

Pemerintah Gibraltar pun murka dengan kedua pemain tersebut karena mencampurkan sepak bola dengan politik.

Melalui Federasi Sepak Bola mereka, Gibraltar lantas melaporkan hal itu kepada UEFA selaku otoritas tertinggi sepak bola Eropa.

Baca Juga: Cesc Fabregas Resmi Naik Pangkat Jadi Arsitek Como, bakal Melatih sembari Kursus Lisensi Sepanjang Musim

Pihak Gibraltar berharap Spanyol mendapat hukuman.

"Pemerintah Gibraltar kecewa karena beberapa pemain Timnas Spanyol merayakan kemenangan Piala Eropa mereka dengan nyanyian komentar buruk tentang kami," demikian bunyi pernyataan PSSI-nya Gibraltar, dikutip BolaSport.com dari The Guardian.

"Ini adalah perpaduan yang tidak perlu antara kesuksesan besar olahraga dengan pernyataan politik diskriminatif yang sangat menyinggung warga Gibraltar."

"Penggunaan platform perayaan seputar memenangkan Euro untuk memajukan gagasan merebut wilayah Gibraltar adalah hal yang bertentangan dengan prinsip bahwa olahraga tidak boleh digunakan untuk memajukan ideologi kontroversial secara politik."

"Federasi kami akan bertindak dengan mengajukan protes kepada UEFA," pungkasnya.

UEFA kini mulai melakukan investigasi apakah Rodri dan Morata melanggar kode disiplin.

Jika terbukti bersalah, kedua pemain tersebut akan mendapatkan hukuman berat dari UEFA.

Menurut Marca, sanksi untuk keduanya bisa berupa larangan bermain selama dua pertandingan.

X.COM/BERNARDOOOOV3
Rodri dinilai wajib memenangkan Ballon d'Or setelah berhasil membawa Timnas Spanyol juara dan menjadi Pemain Terbaik EURO 2024.

Baca Juga: Resmi Gabung Man United, Leny Yoro Warisi Nomor Punggung Bek Legendaris Setan Merah

Perlu diketahui bahwa Spanyol dan Inggris masih berebut status pemilik Gibraltar.

Meski secara sah Gibraltar adalah milik Kerajaan Inggris, Spanyol menolak untuk mengakuinya.

Sebab, Gibraltar dulunya sempat menjadi bagian dari wilayah kedaulatan Spanyol pada 1502.

Akan tetapi, Inggris kemudian melakukan penaklukan terhadap Gibraltar pada 1704.

Spanyol pada akhirnya terpaksa menyerahkan wilayahnya tersebut kepada Inggris pada 1713 melalui Perjanjian Utrecht.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P