Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Olimpiade Paris 2024 - Takdirnya Masuk Grup Aneh, Perebut Takhta Marcus/Kevin Bilang Begini

By Wahid Fahrur Annas - Sabtu, 20 Juli 2024 | 15:15 WIB
Pasangan ganda putra Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, pada perempat final Thomas Cup 2024 melawan Malaysia di Chengdu, China, 2 Mei 2024. (WANG ZHAO/AFP)

BOLASPORT.COM - Ganda putra Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, langsung mendapat tantangan besar dalam debut mereka di Olimpiade Paris 2024.

Takuro Hoki/Yugo Kobayashi bisa dikatakan pasangan debutan rasa veteran pada Olimpiade Paris 2024.

Pasalnya kedua pemain menjalani debut setelah sempat menduduki peringkat 1 dunia dan menjadi Juara Dunia pada 2021.

Hoki/Kobayashi sendiri langsung dihadapkan dengan posisi sulit pada penampilan pertamanya di Olimpiade.

Bagaimana tidak? Mereka tergabung ke dalam grup aneh akibat blunder yang dilakukan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Upaya banding yang berhasil dari pasangan Prancis, Lucas Corvee/Ronan Labar, terhadap kesalahan penghitungan ranking Race to Paris membuat jumlah kontestan bertambah dari 16 menjadi 17 pasangan.

Hoki/Kobayashi apes karena berada di Grup D, satu-satunya grup yang yang terdiri dari lima kontestan, lebih banyak satu daripada tiga grup lainnya.

Tak hanya itu, mereka juga harus berjibaku dengan tiga pasangan tangguh untuk memperebutkan dua posisi teratas grup demi melaju ke babak perempat final.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Kagetnya Ganda Putri Jepang Saat Tahu Masuk Grup Neraka Bareng Apriyani/Fadia

Salah satunya, mereka harus bersaing dengan unggulan kedua, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark).

Hoki/Kobayashi juga mesti melewati adangan juara bertahan Olimpiade Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) dan kampiun World Tour Finals 2022 Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China).

Hoki/Kobayashi optimistis bahwa mereka bisa keluar tekanan tersebut.

Memang, performa mereka mengalami pasang surut sejak merebut takhta nomor satu dunia dari ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Upaya berada sebagai pemain peringkat satu dunia milik Hoki/Kobayashi tak bertahan lama dan hanya berlangsung selama 14 pekan.

"Saya pikir ini adalah undian yang sulit dan menarik," kata Hoki dilansir BolaSport.com dari Badminton Spirit.

"Jadi jadi kami ingin lolos tahap berikutnya untuk diri kami sendiri dalam kompetisi ini."

"Pertama-tama, kami akan melakukan yang terbaik di babak penyisihan grup, setelah itu saya rasa kami akan dapat melihat medali pertama kami."

"Itulah tujuan terbesar kami dan kami akan melakukan yang terbaik," ujar Hoki.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Mode Ganas An Se-young Kembali, Sudah Bayangkan Bawa Sampanye ke Rumah

Sementara bagi Kobayashi, menurutnya masuk ke dalam grup sulit sudah menjadi takdir mereka.

Namun, pemain bertangan kidal tersebut tetap yakin bahwa dirinya dan Hoki bisa lolos dari fase grup untuk mengejar medali.

"Saya pikir sudah menjadi takdir bahwa kami masuk ke dalam grup (yang sulit) ini," kata Kobayashi.

"Saya harap saya bisa melewati grup ini dan mengincar medali," ujarnya cukup percaya diri.

Mereka berharap segera bisa beradaptasi dengan venue pertandingan di Adidas Arena, Paris, Prancis.

Sebagai tambahan informasi, tim bulu tangkis Jepang baru bertolak menuju Negeri Mode pada Sabtu (20/7/2024) hari ini.

"Saya pikir kami dapat melakukan penyesuaian diri di pemusatan latihan sebelum pertandingan," kata Hoki.

"Saya harap kami bisa mengetahui strategi seperti apa yang harus kami terapkan di sana, dengan mempertimbangkan kondisi arenanya dan efek anginnya," pungkas Hoki.

Baca Juga: Batal ke Olimpiade Paris 2024, Pebulu Tangkis Ganda Campuran Denmark Bantah Rumor Doping

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P