Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri mengaku mengubah cara ke memperbanyak umpan silang untuk membongkar pertahanan Kamboja.
Timnas U-19 Indonesia menang 2-0 atas Kamboja dalam laga kedua grup A ASEAN Cup U-19 2024, Sabtu (24/7/2024).
Dua gol pasukan Indra Sjafri didapat dari dua bek tengah, yakni Kadek Arel dan Iqbal Gwijangge.
Keduanya berhasil mencetak gol lewat skema sepakan pojok yang diinisiasi oleh Kafiatur Rizky.
Timnas U-19 Indonesia sempat kesulitan membongkar pertahanan Kamboja yang memainkan low block dalam laga ini.
Pelatih timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri menyapresiasi usaha para pemain dalam memenangi laga ini.
"Tentu saja tetap saya mengapresiasi perjuangan pemain, saya sendiri pikir mereka sudah berjuang untuk bisa memenangkan pertandingan walaupun sulit," kata Indra Sjafri.
"Karena yang kita hadapi mereka bermain dengan defending, benar-benar butuh kesabaran, butuh situasi bola yang lebih cepat, tetapi di babak pertama kita banyak salah passing dan kita pergunakan lebar lapangan, yang biasanya kita overload di pinggir, tetapi mereka bisa tutup itu."
"Dan akhirnya di babak kedua kita ubah untuk bisa direct ke dalam penalti area dan ada dua gol terjadi dan ini perlu kita syukuri," tambahnya.
Diakui Indra Sajfri, setelah 70 menit gagal membongkar pertahanan Kamboja, ia beralih dengan memperbanyak umpan silang dari sisi serangan.
Pada akhirnya, timans U-19 Indonesia mampu mencetak dua gol dari situasi crossing bola mati.
"Kalau mengenai kenapa kita agak susah membongkar pertahanan mereka dan hampir 70 menit, itu yang sudah saya sampaikan tadi bahwa kita sudah berupaya bagaimana membongkar compact defend," kata Indra Sjafri.
Baca Juga: Hasil ASEAN Cup U-19 2024 - Lewat 2 Gol Bek Tengah, Timnas U-19 Indonesia Berhasil Bungkam Kamboja
"Bagaimana anak-anak main melebar dan situasi bola cepat, penetrasi, dan shooting jarak jauh semuanya tidak berjalan."
"Dan akhirnya di babak kedua kita coba melakukan crossing-crossing dari pinggir," tambahnya.
Permainan sangat bertahan dari Kamboja dianggap wajar oleh Indra Sjafri karena mereka realistis.
Kamboja yang kurang bisa memegang kendali memilih untuk mengincar serangan balik dari Indonesia.
"Saya pikir Kamboja bermain realistis, dia bermain defend dan mengandalkan serangan balik," kata Indra Sjafri.
"Dan itu saya pikir strategi yang realistis daripada bermain terbuka."
"Cuma sayangnya, kita tidak berhasil membongkar defendingnya dia dan babak kedua kita mencoba melakukan rotasi beberapa pemain."
"Dan mengubah strategi dan taktik kita untuk melakukan bola-bola crossing."
"Dan 2 gol dari crossing dan heading," tambahnya.