Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tim bola voli putra Palembang Bank SumselBabel menutup kiprah mereka pada Proliga 2024 dengan menempati peringkat ketiga.
Bertanding di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu (21/7/2024), Bank Sumsel menang tiga set langsung, 25-17, 25-20, 25-18.
Permainan Bank Sumsel tetap solid meski satu-satunya pemain asing yang tersisa, Mohammed Al Hachdadi mengalami cedera pergelangan kaki kiri saat Bank Sumsel memimpin 24-17 pada akhir set kedua.
Armin Afshin Far juga tidak mampu tampil karena masih berkutat dengan cedera.
Setelah itu, posisi Al Hachdadi digantikan oleh Imam Ahmad Faisal pada posisi opposite.
Bank Sumsel akhirnya murni menurukan pemain lokal pada set ketiga.
"Perasaan kami bangga. Kemenangan ini jadi obat karena kami seharusnya masuk final. Jadi, setelah gagal final kami mengincar peringkat ketiga," kata pelatih Bank Sumsel, Iwan Budi Setiawan kepada media, termasuk BolaSport.com.
"Dari awal, kami sudah setting pemain lokal karena dari Surabaya Armin sudah cedera."
Iwan mengatakan bahwa kunci kemenangan Bank Sumsel adalah bermain rileks.
"Kami menikmati pertandingan. Saat bertanding harus tersenyum karena sekarang atau tidak (untuk menang)," aku Iwan yang akrab disapa Giso itu.
"Kalau dilihat per individu head to head kami kalah dengan BIN, tetapi secara kualitas tim, kami menang."
Selain Imam yang terbiasa bermain di voli pantai, dua pemain lainnya, Ilham Akbar, dan Faisal Ashar yang dasarnya merupakan pemain voli pantai tampil dalam laga ini.
"Sebenarnya pemain voli pantai tidak menyulitkan karena mereka sudah bermain dari Awal," ucap Iwan.
"Kami memberi kepercayaan kepada pemain lokal. Saat final four, kami terlalu mengandalkan pemain asing."
"Jadi, saat pemain asing cedera, performa tim menurun. Kami mulai dari awal lagi jadi kuda hitam."
"Pemain kami kualitasnya di bawah. Kapten tim (Sigit Ardian) bisa membawa tim. Dia bisa mengajak semua pemain untuk bersama seperti makan dan berkumpul bersama."
"Dalam tim kami tidak ada yang superior. Meski kami menghadapi pemain top, mereka tidak paham lawan," ujar Iwan.
"Kami juga fokus dengan permainan tim. Kalau kami fokus antisipasi lawan permainan kami bisa blunder. Jadi, kami fokus dengan diri sendiri. Tidak memikirkan pemain lawan."