Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kengerian persaingan di grup neraka pada nomor ganda putri pada Olimpiade Paris 2024 tak sepenuhnya harus menjadi beban Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Sebab, China sendiri juga dalam keadaan cemas.
Undian fase grup nomor ganda putri di Olimpiade Paris 2024 bisa dibilang terasa paling berat bagi mereka yang menghuni Grup A.
Pasalnya, Grup A berisi pasangan-pasangan yang cukup kuat dan semuanya pernah menempati peringkat lima besar dunia.
Kontestan paling diunggulkan jelas pasangan nomor satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, yang posisinya sejak awal dikunci di Grup A.
Juara Dunia empat kali tersebut diunggulkan karena menjadi pasangan yang konsisten secara prestasi selama lebih dari tujuh tahun terakhir.
Chen/Jia juga merupakan peraih medali perak dari edisi Tokyo 2020.
Kemudian ada Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang), Pearly Tan/Muralitharan Thinaah (Malaysia) dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Indonesia).
Melihat Apriyani/Fadia terjebak dalam grup neraka seperti itu memang mendatangkan kecemasan.
Apalagi, dalam beberapa turnamen terakhir, kebugaran menjadi PR besar bagi pasangan juara Malaysia Open 2022 tersebut.
Cedera yang dialami Apriyani yang belakangan sering kambuhan.
Padahal untuk mendapatkan dua tiket yang tersedia ke perempat final, Apriyani/Fadia mesti menang tiga kali atau paling tidak jangan sampai kalah dua kali.
Sekilas, melihat proporsi persaingan di Grup A memang sulit.
Terlebih jika melihat rekor pertemuan PriFad dengan Chen/Jia atau Tan/Thinaah yang masing-masing tertinggal jauh (1-6) dan imbang (3-3).
Meski demikian, Apriyani/Fadia mungkin tak perlu sepenuhnya diliputi kecemasan. Chen/Jia rupanya juga sedang tidak dalam kondisi yang benar-benar bugar.
Khususnya Jia Yi Fan, sang penggebuk kidal ini sempat melewatkan salah satu simulasi Olimpiade yang digelar pelatnas China pada Maret lalu.
Dan baru-baru ini, Ketua Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA), Zhang Jun, juga mengakui bahwa Chen/Jia sedang diliputi cedera.
"Mereka sudah mulai semakin tua dan sedang berjuang dengan cedera yang dialami dalam periode ini," tulis Olympic.cn mengutip pernyataan Zhang Jun.
"Level persaingan di ganda putri semakin ketat dan semakin sengit."
"Kekuatan dari kombinasi pasangan Korea Selatan, Jepang, Indonesia, Malaysia dan beberapa negara lain juga kuat."
"Terutama Korea Selatan yang punya Baek Ha-na/Lee So-hee."
"Tahun ini mereka menjuarai turnamen bertaraf Super 1000 tahun ini di All England, Indonesia Open, dan Juara Asia, mereka sangat konsisten."
Di sisi lain, Apriyani/Fadia sendiri telah mempersiapkan diri dalam mematangkan performa menuju laga perdana fase grup.
Duet Srikandi Tanah Air ini juga mengadakan sparing dengan pasangan tuan rumah, Margott Lambert/Anne Tran, dalam pemusatan latihan di Chambly, Prancis, pada 19 Juli 2024.
"Kami sebelumnya latihan dan latihan terus. Lalu hari ini mereka (Lambert/Tran) datang jadi kami bisa mengeluarkan apa yang sudah dilatih," ucap Apriyani dalam rilis pers PBSI.
"Ini bagus untuk kami."
"Kami cukup puas dengan latihan tanding tadi. Kami bisa mengeluarkan apa yang kami mau tapi tetap harus ada evaluasi. Salah satunya harus dikurangi mati sendirinya," sahut Fadia.