Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ada cerita menarik saat Thom Haye tampil bersama Timnas Indonesia di dua laga terakhir putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni 2024 lalu.
Kejadian yang dimaksud terjadi pada laga lawan Irak dan Filipina, 6 dan 11 Juni 2024 lalu.
Saat itu, Thom Haye dipercaya sebagai starter oleh Shin Tae-yong.
Pemain 29 tahun tersebut menceritakan hadirnya ayah dan ibu Thom Haye di tribune Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Ada cerita menarik dari kehadiran kedua orang tuanya untuk hadir di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Thom Haye menyebut bahwa kedua orang tuanya benci untuk terbang dengan pesawat, sekalipun perjalanan jarak pendek.
Meski begitu, ayah dan ibu Thom Haye rela menyingkirkan rasa takut tersebut demi mendukung sang anak di Timnas Indonesia.
"Orang tuaku, ayahku, dia sangat benci terbang," ujar Thom Haye dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube FC Aficken.
"Dia benar-benar tidak suka."
"Ya, bahkan dengan penerbangan singkat sekalipun, itu sulit."
"Dan itulah sebabnya dia tidak pernah kembali [ke Indonesia]."
"Ibuku juga merasa kesulitan, jadi dia mengambil penerbangan pertamanya ke sana."
"Dia bertemu seluruh keluarga dan juga bersama pacar saya."
"Ya, pacarku pernah ke sana sebelumnya, tapi ibuku baru pertama kali ke Jakarta, di stadion itu," ujarnya.
Pertemuan dengan kedua orang tua jadi momen emosional Thom Haye saat membela Timnas Indonesia.
Thom Haye pun tak kuasa menitikkan air mata saat momen emosional tersebut.
Momen emosional tersebut makin sempurna usai Thom Haye mencetak gol pembuka Timnas Indonesia dalam kemenangan 2-0 lawan Filipina.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Eks Pelatih Timnas Malaysia Kim Pan-gon Resmi Latih Klub Elit Korea Selatan
Kemenangan tersebut membuat Garuda lolos ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
"Dan saat itu merupakan kemenangan bersejarah bagi kami karena lolos dari fase grup yang belum pernah terjadi di Indonesia," ujar Thom Haye.
"Ditambah lagi, aku bahkan mencetak gol di pertandingan itu."
"Ya, jadi setelah pertandingan, saya melihat seluruh keluarga saya."
"Dan rasanya, wow, itu seperti mimpi jadi kenyataan pada saat itu."
"Maksudku, aku menontonnya."
"Dan aku tidak ingin mengatakan bahwa aku harus menahan air mata."
"Tapi yang pasti aku menjadi emosional," ujarnya.