Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer Yamaha Racing Indonesia, Wahyu Rusmayadi, sampaikan komentarnya soal Wahyu Nugroho yang bakal dikirim ke markasnya Valentino Rossi untuk jalannya VR46 Master Camp 2024.
Pelatihan tersebut rencananya bakal dilangsungkan pada 6-13 Agustus mendatang.
Banyak ilmu yang tentunya bisa dia dapatkan dari sana.
Wahyu Rusmayadi menegaskan bahwa pembalapnya sangat tak sabar untuk segera ikut pelatihan.
Apalagi Wahyu Nugroho mendengarkan cerita dari pembalap yang pernah jalani VR46 Masters Camp 2024 lainnya, termasuk M Faeroz.
Sang manajer tim Yamaha Racing Indonesia lantas menyampaikan harapannya.
Dia ingin pembalapnya bisa belajar banyak selama pelatihan.
Ilmu-ilmu tersebut tentunya diharapkan bisa mengembangkan skill Wahyu Nugroho.
"Wahyu sangat bersemangat sekali dengan banyak informasi yang disampaikan seniornya seperti Galang Hendra Pratama, Aldi Satya Mahendra. Faeroz, yang sudah pernah ikut," tuturnya.
"Harapannya, semoga yang dia dapatkan di sana memberikan dampak positif untuk kariernya Wahyu serta perkembangannya dalam mengendarai R6 ini," tambah Wahyu.
Yamaha Racing Indonesia sendiri berkomitmen untuk terus menyumbang pembalap ke VR46 Master Camp.
Mereka bahkan sudah menyiapkan kandidat selanjutnya yang meneruskan Wahyu Nugroho.
Saat ditanyai sosok itu adalah Arai Agaska, Wahyu Rusmayadi tidak menangkisnya.
"Untuk saat ini, kami harus menunggu kriterianya," tegas Wahyu Rusmayadi.
"Tetapi, jika kriterianya tak berubah, maka kita akan ada kandidat berikutnya... Jadi, tunggu saja."
"Ada kesempatan (untuk Arai Agaska)," imbuh Wahyu.
Terlepas dari hal itu, Wahyu Nugroho sendiri berniat untuk mendulang ilmu sebanyak-banyaknya.
Baca Juga: Sering Terlibat Aksi Menyalip Kontroversial, Marc Marquez Siap Coba ke Francesco Bagnaia
Dia sadar bahwa terdapat perbedaan di antara pembalap Eropa dan Asia.
Hal itulah yang akan dia soroti pada VR46 Master Camp nanti.
"Yang pasti banyak pengalaman yang akan saya dapatkan," ucapnya.
"Karena kita ketahui sendiri pelatihan pembalap Eropa kan sangat berbeda dari pembalap Asia."
"Mungkin juga karena di sana fasilitasnya banyak jadi saya bisa menyamai mereka, mengasah skill saya," tambah Wahyu Nugroho.