Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pieter Huistra memiliki unek-unek mengenai bek muda Alfharezzi Buffon yang harus didengar Indra Sjafri.
Cara PSSI menangani timnas U-19 Indonesia kini dalam sorotan setelah pencapaian menjuarai ASEAN Cup U-19 2024.
Timnas U-19 besutan Indra Sjafri meraih trofi junior Asia Tenggara dengan menerapkan pemusatan latihan jangka panjang.
Akibatnya, pemain yang sudah bermain reguler di klub tak bisa mengikuti latihan pramusim untuk Liga 1 2024/25.
Kabar buruk bagi klub, Indra Sjafri akan kembali memulai training camp pada 11 Agustus.
Garuda Muda dijadwalkan mengikuti turnamen internasional di Korea Selatan hingga awal September.
Ajang kompetitif selanjutnya yaitu Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 akan berlangsung hingga akhir September.
Jika dihitung sejak TC untuk turnamen Toulon pada Mei, durasi pemain berlatih di depan hidung Indra Sjafri bisa mencapai lima bulan!
BolaSport.com bertanya pada Pieter Huistra mengenai prospek anak buahnya meninggalkan klub untuk TC durasi panjang itu.
Baca Juga: Catatan Carlos Pena usai Persija Gagal Juara Piala Presiden 2024, Siap Temui Manajemen
Borneo FC menyumbang dua pemain ke timnas U-19, yaitu Alfharezzi Buffon dan Rizdjar Nurviat.
Buffon bermain reguler di pengujung Liga 1 musim lalu, hingga mencetak gol pada babak championship.
Ia lantas menjadi andalan timnas U-19, termasuk membobol gawang Vietnam pada babak semifinal ASEAN Cup U-19.
Borneo akan berlaga di final Piala Presiden 2024 lalu memulai Liga 1 2024/25, tapi tak tahu kapan Buffon kembali.
"Mereka sangat sibuk, jadi saya tidak tahu mereka bisa gabung untuk final," ucap Huistra menjawab BolaSport.com.
Bagi Huistra, pembinaan pemain tak boleh berjalan mundur.
Artinya, pemain yang sudah menembus level senior semestinya tidak berlama-lama bermain di level junior.
"Saya pikir Ezzi (Buffon) sekarang harus kembali ke Borneo FC, dia harus bermain sepak bola level senior," ungkapnya.
"Pemain semacam ini selanjutnya adalah bukan bermain di junior lagi, Jika dia ingin tumbuh dengan timnas, dia harus bermain di liga."
"Bermain di liga 1 lebih baik daripada di turnamen."
ASEAN Cup U-19 saja dianggap tak cukup oleh Huistra, apalagi hanya berlatih dan beruji coba.
"Bermain lawan Timor Leste, Thailand sangat berbeda dengan di liga, sepak bola level senior sangat berbeda."
"Ezzi bermain di Liga 1 musim lalu, itulah mengapa dia bagus. Jadi mereka jangan bermain terlalu lama di U-19 lagi," tambahnya.
Jadi, akankah Indra Sjafri membiarkan pemain berkembang di klub?
Atau, klub terpaksa mengambil langkah tegas dengan tidak melepas pemain?
Baca Juga: Media Vietnam: Hentikan Ejek Program Naturalisasi Timnas Indonesia! Kita Harus Belajar