Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Turnamen Piala Presiden 2024 telah resmi ditutup setelah dua pekan bergulir. Meski hanya dua pekan, Piala Presiden 2024 berhasil membuat dampak positif kepada banyak pihak.
2015 jadi tahun kelam bagi sepak bola nasional, karena Indonesia terjerat sanksi FIFA yang membuat roda kompetisi seperti liga domestik dan tim nasional mandek. Piala Presiden dan Piala Kemerdekaan hadir pada tahun tersebut untuk mengisi kekosongan jadwal kompetisi reguler yang terhenti karena sanksi FIFA. Klub-klub peserta liga kasta tertinggi (saat ini Liga 1) ikut Piala Presiden, sedangkan tim-tim Divisi Utama (saat ini bernama Liga 2).
Dua turnamen tersebut membuat klub-klub meraup untung besar. Selain dari hadiah turnamen untuk para juara, tim-tim peserta yang berguguran sebelumnya juga mendapatkan match fee yang jumlahnya sangat besar. Selain itu, klub peserta tak perlu repot untuk mengeluarkan biaya untuk persiapan menghadapi turnamen.
Setelah status Indonesia dipulihkan oleh FIFA, PSSI selaku induk sepak bola nasional langsung berbenah. Hanya Piala Presiden yang kembali digelar lagi pada tahun 2017 dan yang diikuti 20 tim. Mulai 2017, turnamen ini bertransformasi sebagai pertandingan pramusim bagi tim-tim peserta sebelum bertarung di Liga 1. Hal itu yang membuat Piala Presiden selalu digelar sesaat sebelum kick-off Liga 1.
Meski berubah fungsi, turnamen Piala Presiden sampai saat ini berhasil mendatangkan keuntungan bagi tim peserta. Salah satunya diakui oleh Borneo FC sebelum final Piala Presiden 2024. Tim berjuluk Pesut Etam tidak mengeluarkan uang sepeser pun, bahkan hadiah turnamen dapat dipakai untuk membayar gaji pemain satu tim.
"Dari segi bisnis ya alhamdulillah. Kami tidak keluar uang karena dapat match fee dan uang transportasi. Alhamdulillah lagi turnamen ini bagus untuk kami membayar gaji dan kontrak," ujar Manajer Borneo FC, Abu Bakar Farid pada 2 Agustus 2024 di Pracima Tuin, Solo.
Selain keuntungan finansial bagi klub peserta, turnamen Piala Presiden 2024 yang digelar sejak 19 Juli-4 Agustus di tiga kota yang berbeda sukses mendatangkan keuntungan buat banyak pihak. Piala Presiden 2024 juga berhasil mengalami peningkatan, baik secara penyelenggaraan dan keuntungan finansial.
1. Konsisten Menjaga Profesionalitas dan Lawan Pengaturan Skor
Sejak edisi perdana, Maruarar Sirait hampir tidak tergantikan menjabat sebagai steering comittee. Posisinya sebagai pengarah acara berhasil membuat turnamen ini konsisten berjalan secara profesional tanpa bantuan uang negara sepeserpun. Selain itu, turnamen Piala Presiden berhasil menjaring banyak sponsor bernilai puluhan miliar rupiah di setiap edisinya.
Kesuksesan panitia penyelenggara juga terlihat dari komitmen mereka menjaga integritas, baik di dalam maupun luar lapangan. Di luar lapangan, Piala Presiden menggandeng kantor akuntan publik kelas dunia sebagai auditor turnamen. Untuk edisi 2024, panitia penyelenggara menggandeng PrinceWaterhouseCoopers (PWC) jadi auditor resmi turnamen.
"Kita bisa lihat di negara-negara maju, yang dimana sepak bolanya juga maju. Ini merupakan visi dari Pak Presiden Jokowi dan Pak Erick Thohir (Ketua Umum PSSI), dimana pada akhirnya menjadi industri olahraga. Jadi pembiayaannya itu murni dari swasta," kata Ketua Steering Comittee Piala Presiden 2024, Maruarar Sirait pada 15 Juli 2024.
Di dalam lapangan, panitia penyelenggara tegas dengan segala bentuk mafia sepak bola yang menghambat perkembangan sepak bola Indonesia selama bertahun-tahun. Maruarar Sirait yang merangkap jabatan sebagai Ketua Satgas Antimafia Bola bentukan PSSI pada 2023 lalu membuat publik tanah air percaya pada integritas turnamen.
"Kami bersyukur sama Tuhan karena tidak ada superman, yang ada superteam. Kami membangun superteam, ekosistem ini harus bagus semua. Kalau mau juara ya klubnya harus bagus, pemainnya bagus, manajernya bagus, jangan nyogok-nyogok, latihan yang bagus. Jadi kalau ada yang main-main saya sebagai ketua satgas antimafia akan kami tangkap karena itu yang merusak sepak bola Indonesia," ucap Ara pada 26 Juli 2024.
2. Profesionalisme Penyelenggara Jaminan Sponsor Bernilai Besar
Sikap profesional panitia penyelenggara membuahkan hasilnya yang masih dinikmati sampai kini, yaitu konsisten meraup uang dari sponsor sangat besar. Piala Presiden 2024 sukses meraup Rp 79 miliar dari sponsor.
"Kenaikan hadiah juara ini terpaksa saya naikkan karena jumlah total sponsor yang juga bertambah. Dari awalnya Rp48 miliar naik menjadi Rp68 miliar di pengumuman kedua, dan kini bisa saya pastikan jumlah total sponsor kembali bertambah menjadi Rp79 miliar," lanjut pria berusia 54 tahun itu pada Selasa, 30 Juli 2024 malam WIB.
"Berkat kerja keras dan bantuan Ketua SC (steering committee) Pak Maruarar Sirait, alhamdulillah tanggal 31 Juli kita memperoleh pendapatan satu company lagi PT Indika Energy sebesar Rp1 miliar," kata Deputi Chairman Bidang Keuangan Piala Presiden 2024, Vincentius Dominique Sugama dalam sesi jumpa pers di Pracima Tuin, Solo, Jumat (2/8/2024).
"Dengan begitu total jumlah sponsor yang didapat pada turnamen Piala Presiden terbesar sepanjang sejarah yaitu sebesar Rp79 miliar," lanjutnya.
Maruarar Sirait pun mengapresiasi kepercayaan sponsor selama penyelenggaraan Piala Presiden 2024.
“Ini terjadi karena kepercayaan dari sponsor, rating tinggi, diaudit sama PWC, dan tidak menggunakan uang negara, APBN, BUMN, dan ABPD,” kata Maruarar.
“Saya rasa industri harus begitu. Kalau semakin transparan dia makin bermanfaat," lanjutnya.
3. Sponsor Besar, Uang Hadiah Juga Meningkat
Meski hanya berjalan dua pekan, hadiah untuk tim peserta Piala Presiden 2024 dipastikan mengalami peningkatan. Pemenang turnamen tahun ini bakal mendapatkan Rp 5,25 miliar.
Sementara tim yang kalah di final bakal mendapat Rp2,5 miliar, dan tim di peringkat ketiga dan keempat mendapat Rp 1,75 miliar dan Rp 1 miliar.
Jumlah ini naik dari dua tahun sebelumnya. Dua tahun lalu, penyelenggara memberikan hadiah sebesar Rp 2 miliar bagi tim juara, Rp 1 miliar bagi tim runner-up, dan Rp 500 juta bagi tim yang berhasil menembus semifinal.
“Saya rasa belum ada turnamen sepak bola yang mendapatkan hadiah Rp5 miliar dalam dua minggu,” ujar Maruarar Sirait kepada awak media termasuk BolaSport.com di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2024).
"Juara 1, juara 2, juara 3, juara 4, semuanya rata, kita naikkan 250 juta rupiah," tambah pria yang disapa sebagai Ara pada 30 Juli 2024.
Selain itu, match fee juga naik dibandingkan edisi 2022 lalu. Tim yang keluar sebagai pemenang di tiap laga bakal mengantongi uang senilai Rp 350 juta.
Tim yang bermain imbang juga mendapatkan fee senilai Rp 250 juta, sedangkan yang kalah Rp 150 juta.
Nilai ini naik dua kali lipat dari edisi sebelumnya yang hanya mencapai Rp 125 juta untuk tim pemenang, Rp 100 juta untuk hasil imbang, dan Rp 75 juta untuk tim yang kalah.
Alhasil tim memiliki motivasi untuk saling mengalahkan, meski tetap memahami esensi dari turnamen pramusim sebagai ajang persiapan menuju kompetisi yang sebenarnya.
4. Panggung Berkualitas Melahirkan Generasi Baru Timnas Indonesia
Panggung Piala Presiden selalu melahirkan bibit baru yang siap berkarier di sepak bola profesional. Piala Presiden 2018 jadi panggung perdana bagi Syahrian Abimanyu di dunia sepak bola profesional dan sukses menjadi pencetak gol termuda kala itu saat mengalahkan Arema FC pada babak perempat final pada usianya yang baru menginjak 18 tahun.
Pada edisi 2024, ada satu nama yang kerap disorot publik tanah air, yaitu Zahaby Gholy yang tampil di Piala Presiden 2024 untuk Persija Jakarta. Gholy mencatatkan penampilan pada usianya yang baru menginjak 15 tahun.
"Waktu itu saya ditelepon pelatih saya di akademi Persija. Dia bilang kalau saya tidak lagi berlatih di level U-20 Persija. Saya sempat kaget dan bertanya kenapa emangnya. Pelatih saya bilang, saya diminta berlatih ke tim senior Persija mulai sekarang. Jujur saya kaget dan senang hingga akhirnya rasakan debut di Piala Presiden 2024," kata Gholy kepada BolaSport.com.
Di sisi lain, partai sepanas final yang mempertemukan Borneo FC vs Arema FC juga tetap ramah pada para pemain muda. Tercatat ada 11 pemain di bawah usia 23 tahun pada partai puncak dan empat pemain yang turun ke lapangan.
Kesempatan bagi para pemain muda sukses membuat Piala Presiden 2024 jadi salah satu momentum lahirnya generasi baru Timnas Indonesia di masa depan. Harapannya, kompetisi Piala Presiden konsisten melahirkan bintang baru di dunia sepak bola nasional. Selain itu, turnamen ini diharapkan jadi awal munculnya prestasi bagi sepak bola Indonesia, baik di level tim nasional maupun klub di berbagai turnamen internasional.
5. Warga Bahagia - Hiburan Rakyat, Tanpa Kerusuhan Suporter dan Stadion Ramah Anak
Penyelenggaraan Piala Presiden 2024 jauh lebih baik dari edisi sebelumnya jika melihat dari aspek keamanan bagi suporter. Pada tahun ini, tidak ada kerusuhan suporter yang membuat pertandingan berjalan aman dan damai.
Selain itu, stadion makin ramah untuk anak-anak. Anak-anak kini bisa hadir bersama keluarga untuk menikmati jalannya pertandingan dengan aman dan damai.
"Saya pikir ini adalah pemandangan yang bagus, dimana pertandingan berjalan aman dan damai. Tim-tim tuan rumah di Bandung, Bali, dan Solo, bisa menerima kekalahan," ucap Maruarar Sirait pada 2 Agustus 2024.
Selain itu, panitia penyelenggara Piala Presiden 2024 rutin menggelar hiburan untuk para penonton yang digelar sebelum pertandingan digelar dan istirahat babak pertama. Pada partai final, penonton dihibur oleh atraksi tarian tradisional khas Solo dan iringan lagu Indonesia Raya dari penyanyi papan atas, Putri Ariani. Sementara saat istirahat babak pertama, suporter dihibur oleh aksi puluhan pesepak bola cilik menghadapi pemain Timnas Wanita Indonesia. Hiburan tersebut berhasil memukau para penonton, baik yang hadir di stadion dan yang menyaksikan dari layar televisi.
5. Pelaku UMKM Untung Besar, Ekonomi Rakyat Bergeliat
Ciri khas utama penyelenggaraan Piala Presiden sejak edisi perdana adalah keberpihakan pada ekonomi rakyat, khususnya untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Selama gelaran semifinal hingga final Piala Presiden 2024, sambutan publik atas stand UMKM di Stadion Manahan sangat besar.
Sebagai contoh adalah Nur Khofifah, yang merupakan pedagang asal Purwosari, Solo. Redaksi BolaSport.com mendapatkan informasi bahwa dirinya mendapatkan untung besar dari penjualan minuman ringan dan penitipan barang para suporter.
"Ini mas [menunjukkan kardus penuh barang titipan suporter], banyak ini suporter yang menitipkan barang. Kemarin waktu Persija main [lawan Borneo FC], langsung ludes mas jualannya," ujar Nur Khofifah saat diwawancarai BolaSport.com pada Sabtu (3/8/2024) malam WIB.
Pernyataan yang sama juga diungkapkan Mulyono yang menjual pentol untuk para pengunjung di stand UMKM.
"Waktu hari pertama jualan di sini [laga Borneo FC vs Persija Jakarta], sampai habis mas, laris soalnya," ujar pedagang yang terbiasa berjualan di Masjid Zayed, Solo itu pada Sabtu (3/8/2024) malam WIB.
Pedagang UMKM diuntungkan karena panitia penyelenggara tidak memungut biaya sepeser pun untuk biaya sewa tenant atau spot berjualan. Panitia penyelenggara bakal memberi stiker tanda UMKM bagi seluruh pedagang yang berjualan di stand.
Nur Khofifah berharap turnamen Piala Presiden kembali digelar, karena dapat meningkatkan penghasilan bagi pedagang UMKM.
"Ya, harapannya sering-sering digelar saja mas, karena bisa menambah pendapatan kami sebagai pedagang kecil," ujar pedagang asal Purwosari itu pada Minggu (4/8/2024) malam WIB.
8. Tanggung Jawab Pada Masyarakat Sekitar Melalui Acara Bakti Sosial
Piala Presiden 2024 tak hanya bicara soal aspek olah raga dan industri sepak bola semata, tetapi juga adanya tanggung jawab sosial yang dilakukan panitia penyelenggara.
Panitia penyelenggara tak tanggung-tanggung langsung menyalurkan ribuan paket makanan kepada masyarakat hingga tiket gratis di laga final sebagai bentuk terima kasih kepada Kota Solo sebagai tuan rumah semifinal hingga final Piala Presiden 2024.
"Seperti diketahui Piala Presiden ini merupakan ajang pramusim untuk klub-klub, juga sepak bola ini merupakan hiburan rakyat. Kami ingin juga masyarakat Solo ikut menikmati. Untuk laga final besok kita sediakan 12 ribu tiket sehingga masyarakat bisa menikmati aura sepak bola di stadion yang sangat megah," ujar Ketua Risha Adi Wijaya pada Sabtu (3/8/2024) di Pendopo Timur Pura Mangkunegaran, Solo.
"Hari ini kita mencoba memberikan bingkisan paket yang terdiri dari beras (2kg), gula 1kg, minyak 1 liter, dan mie instan 5 buah. Dan ini kita berikan kepada yatim piatu, lalu juga masyarakat sekitar yang memang sudah ada datanya kita kerja sama dengan dinas sosial. Jumlah paket yang disiapkan ada 2000, pembagiannya nanti menyusul."
"Pembagian hanya khusus di Solo. Dan ini baru pertama kali kami lakukan dari lima kali penyelenggaraan Piala Presiden. Ini bagian dari rencana kami memang untuk mengadakan seperti ini dan tentunya untum berterimakasih kepada masyarakat Solo," lanjutnya.