Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 - Tagar 'PBSI Bisa Apa' Melambung, PBSI Janji Evaluasi Besar-besaran Setelah Torehan Berbagai Rekor Buruk

By Nestri Y - Senin, 5 Agustus 2024 | 19:18 WIB
Sekretaris Jenderal PBSI, Fadil Imran (kanan) bersama Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Ricky Soebagdja saat menonton pertandingan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, di Porte de La Chapelle Arena, Prancis, 2 Agustus 2024. (NAIF MUHAMMAD AL'AS/NOC INDONESIA)

BOLASPORT.COM - PBSI berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh setelah torehan catatan negatif pada Olimpiade Paris 2024 yang berakhir tanpa emas.

Puasa medali emas kembali harus dialami bulu tangkis Indonesia pada panggung Olimpiade Paris 2024.

Pedihnya periode London 2012 begitu terasa setelah sejumlah pemain jagoan dan unggulan Indonesia berguguran di babak-babak awal.

Bahkan ada yang tidak lolos fase grup.

Pada akhirnya, Indonesia membawa satu medali perunggu dari tunggal putri lewat Gregoria Mariska Tunjung.

Baca Juga: Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 - Mode Sakti Kunlavut Vitidsarn Diakui Lee Zii Jia yang Justru Melempem Saat Final Sudah di Depan Mata

Meski begitu, rapor merah bulu tangkis Tanah Air pada Olimpiade Paris 2024 kali ini tetap tak bisa dikesampingkan.

Tagar #PBSIBisaApa bahkan sempat melambung di media sosial X.

Banyak penggemar bulu tangkis Indonesia yang kecewa dengan persiapan PBSI yang terlalu mepet untuk menyiapkan ajang sekelas Olimpiade.

Tim AdHoc saja baru dibentuk pada awal Januari 2024, di saat engara lain bahkan sudah memiliki tim khusus untuk persiapan Olimpiade sejak satu tahun lalu.

Sekretaris Jenderal PBSI, Fadil Imran menyatakan rasa terima kasih atas perjuangan atlet sekaligus minta maaf atas minornya prestasi bulu tangkis Indonesia saat ini.

Fadil, yang bulan depan juga mencalonkan diri jadi Ketua Umum PBSI periode 2024-2028, menyatakan bahwa setelah ini mereka akan mengadakan evaluasi menyeluruh.

Mencari tahu seluk beluk apa yang membuat melempemnya prestasi wakil Indonesia di panggung kompetisi akbar empat tahunan tersebut.

"Saya mengapresiasi tidak hanya Gregoria tapi semua saya mengucapkan terima kasih atas pengorbanan waktu tenaga dan pikirannya," kata Fadil dikutip BolaSport.com dari pers rilis PBSI.

"Saya tidak melihat dari sisi kalah dan menang saja, tapi dari perspektif mereka telah berusaha itu yang harus saya apresiasi dan ucapkan terima kasih," kata Fadil.

"Gregoria betul-betul menunjukan semangat sebagai atlet profesional. Saya apresiasi luar biasa kepada mereka,” ujarnya.

"Tentu atas segala hal capaian ini semua merasa sedih dan terpukul. Saya pun merasa demikian. Kami akan melakukan evaluasi secara menyeluruh setelah pulang ke tanah air,” ungkap Fadil.

“Nanti saya siapkan forum, semua saya undang kita semua akan mendapatkan masukan dari media, pemerhati bulutangkis, badminton lovers tentang apa yang harus kita benahi ke depan dan PBSI akan bertanggung jawab atas hasil di Paris ini,” tutupnya.

Setidaknya, periode kepengurusan PBSI kali ini telah menorehkan noda buruk dalam sejarah bulu tangkis Indonesia..

Yang pertama adalah tidak adanya tunggal putra yang lolos ke babak 16 besar sepanjang sejarah Olimpiade.

Yang kedua, tidak adanya ganda campuran yang mampu lolos ke babak perempat final.

Serta yang terakhir sebelumnya adalah 0 medali di ajang Asian Games 2022 tahun lalu.

Berbagai torehan buruk ini diharapkan tidak berlanjut sampai lama, sebab bagaimanapun, Olimpiade Paris 2024 kali ini juga menandai berakhirnya satu generasi dan lahirnya generasi baru.

Baca Juga: Klasemen Medali Olimpiade Paris 2024 - Indonesia Setara Malaysia di Luar 50 Besar, Filipina Masih Gendong ASEAN

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P