Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ducati menanggapi kritikan pembalapnya saat ini, Enea Bastianini, yang menyebut tim Borgo Panigale rela melepas dirinya dan Jorge Martin demi mendapatkan kontrak dengan Marc Marquez pada MotoGP 2025.
Pada balapan utama MotoGP Inggris 2024, Minggu (4/8/2024), Ducati benar-benar mendominasi dengan lima motornya berada di posisi 5 teratas.
Selain itu, Sirkuit Silverstone juga sukses bagi salah satu pembalap yang akan meninggalkan warna merek Italia itu, Enea Bastianini.
Bastianini meraih kemenangan pada sprint race dan balapan utama dan naik ke posisi ketiga dalam klasemen keseluruhan, dengan 192 poin.
Manajer umum Ducati, Luigi Dall'Igna berbicara tentang akhir pekan dan kemenangan ganda pembalap Italia itu di mikrofon SKY.
Peningkatan pada motor GP24 dan GP23 menorehkan hasil yang baik
Dall'Igna mengakui peningkatan yang telah dilakukan pada GP24.
"Kami selalu mencoba mengatasi masalah dan saya akan mengatakan bahwa kami telah berhasil memperbaikinya," kata Dall'Igna dilansir dari MotoSan.
"GP24 telah berkembang dari titik lemah GP23. Kami telah melihatnya di sini, tetapi juga di sirkuit lain. Jadi saya harus mengucapkan selamat kepada semua orang di Ducati."
Terlepas dari versi baru Ducati, GP23 juga menempati posisi menonjol di grid.
"Semuanya bermuara pada pemahaman mekanisme dan masalah tertentu," ujar Dall'Igna.
"Ketika Anda memahami hal-hal tertentu, mudah untuk menerapkan solusinya, dan itulah yang kami coba lakukan pada GP23, bahkan sepanjang tahun."
Bastianini lalu mengungkit kenapa Ducati rela melepas dua talenta besar seperti dirinya dan Martin untuk memilih Marquez.
Martin pindah ke tim pabrikan Aprilia, sedangkan Bastianini harus rela berlabuh ke tim satelit KTM.
Ketika ditanya siapa yang akan lebih buruk tanpa salah satu dari mereka, Bastianini mengatakan dengan aman.
"Kita lihat saja nanti. Saya tidak mengerti pilihan Ducati karena mereka telah kehilangan dua pembalap seperti saya dan Jorge," kata Bastianini
"Tetapi saya menghormati keputusan ini," ujarnya.
"Tentang KTM, saya pikir ini akan menjadi motor yang bagus untuk saya."
"Tetapi saya belum mencoba motor ini dan jika Anda tidak mencobanya, Anda tidak dapat menjelaskan apa yang menjadi titik terkuatnya dibandingkan dengan Ducati," ujarnya.
Namun, Dall'Igna juga menerima kritik dan menerimanya.
"Saya tentu senang dengan keberhasilan Enea (Bastianini). Sayangnya kami harus memilih seorang pembalap dari tiga pesaing dan ketiganya pantas mendapatkan warna resmi," tutur Dall'Igna.
"Itu adalah pilihan yang sulit baik dari sudut pandang manusia maupun olahraga. Saya juga di sini untuk menerima kritik, dan saya menerimanya."
Namun, bagi pria 58 tahun itu penting untuk hidup di masa sekarang.
"Setiap tahun adalah babak baru. Pada akhir tahun, kami akan menutup babak 2024 dan membuka babak 2025 dan semuanya akan bergantung pada pekerjaan masing-masing perusahaan."
"Anda tidak pernah tahu apa yang mungkin disiapkan orang lain untuk Anda. Yang terpenting adalah bertahan tahun ini dan kemudian memikirkan tahun berikutnya," ujar Dall'Igna.
"Saya senang dengan performa motornya, kami telah berada di level yang sangat baik selama bertahun-tahun dan saya berharap untuk terus seperti ini."