Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Waketum PSSI, Zainudin Amali memastikan bila anggaran Rp 127 M dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani bukan diperuntukkan untuk sewa pesawat pribadi timnas Indonesia.
Baru-baru ini PSSI mendapatkan gelontoran dana dari pemerintah sebesar Rp 127 miliar yang disalurkan dari Kementerian Keuangan.
Hal ini dijelaskan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani di instagram pribadinya.
Namun ada selentingan kurang enak di media sosial yang menyebutkan bila uang Rp 127 M tersebut digunakan timnas Indonesia untuk mencarter pesawat pribadi.
Hal ini dikarenakan memang timnas Indonesia memiliki dua partai tandang pada Oktober mendatang ke Bahrain dan China.
Baca Juga: RESMI - Batal di Surabaya, Timnas Indonesia Vs Australia Digelar di SUGBK September Mendatang
Sehingga untuk mengatasi perjalanan jauh itu, PSSI berencana mencarter pesawat sendiri agar pemain tidak capek.
"Kalau kita hitung kita dari Bahrain langsung ke China, kalau pakai komersial 30 jam total. Itu transit dan sebagainya ya," kata Arya Sinulingga dilansir BolaSport.com dari Youtube pribadinya dalam program Podcast Bebas.
"Capek ini pemain, sementara (jarak) waktu cuman 5 hari, terpaksa kami carter pesawat," tambahnya.
Meski demikian, PSSI memastikan biaya sewa pesawat pibadi bukan dari anggaran APBN dari Kementrian keuangan tersebut.
Waketum PSSI, Zainudin Amali memasttikan bila anggaran Rp 127 M tersebut sudah diplot untuk pembangunan, pembinaan dan lain-lain.
Sementara biaya pesawat pribadi adalah uang dari perolehan-perolehan komersil PSSI.
"Memang beredar kabar bahwa kita dapat bantuan pemerintah, tentu Ketum (PSSI), saya dan seluruh pengurus menyampakan terima kasih atas perhatian pemerintah," kata Zainudian Amali dalam rilis yang diterima BolaSport.com.
"Tapi sebenarnya itu tidak cukup, hanya sebagian. Kira-kira kalau bisa dihitung kebutuhan kita di federasi itu bisa 4 kali lipat (dari yang sudah diberikan pemerintah)."
Yang benar 120 M (dari yang beredar 127 M). Anggaran itu untuk kebutuhan pelatnas, pembinaan dan sebagainya. Itu tidak ada untuk penyewaan pesawat non komersial ya."
"Di samping bantuan dari pemerintah, kami juga dapat dukungan berbagai pihak dari sponsor, komersial yang didapatkan dari PSSI."
"Sehingga yang tidak tercantum di dalam peruntukan anggaran itu, kami biayai sendiri," tambahnya.
Eks Menteri Pemuda dan Olahraga itu menjelaskan biaya untuk sewa pesawat tentunya bukan dari APBN.
"Pembiayaan itu kami peroleh dari perolehan-perolehan komersial," ungkap Amali.
"Sehingga taruhlah misalnya kita harus terpaksa menggunakan pesawat carter itu, maka itu kita danai dengan dana-dana non-APBN."
"Jadi APBN itu sudah ada peruntukannya. Pasti kalau itu ada akan dicoret oleh Kementerian Keuangan dan seleksi awalnya di Kemenpora. Saya pastikan itu tidak benar seperti itu," tambahnya.