Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Siapa yang tidak mau menimba ilmu sepak bola ke Spanyol? Siapa juga yang tidak mau membela timnas U-16 Indonesia? Semua mimpi itu bisa saja terjadi lewat LALIGA Youth Tournament (LLYT)
Turnamen pesepakbola usia dini itu baru saja selesai di Yogyakarta Independent School, Sleman, pada 3-4 Agustus 2024. Sebanyak 48 tim dan 720 pemain ikut bertanding dalam turnamen yang digelar oleh LALIGA dan The Footballicious. Semua senang mengikuti turnamen yang untuk pertama kalinya digelar di Indonesia.
LLYT mempertandingkan tiga kategori U-12, U-14, dan U-16. Mereka bertanding untuk membela timnya dan mempermainkan gaya sepak bola menarik. Sikap fairplay juga ditunjukkan pada ajang tersebut, meskipun yang bermain masih usia muda.
LALIGA selalu berkomitmen untuk memperlebar namanya di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Tujuan LALIGA sangat mulia. LALIGA mendukung penuh terhadap sepak bola akar rumput dari akademi-akademi klub di penjuru dunia.
Hadirnya turnamen usia dini memang sangat dinantikan oleh pesepakbola muda. Mereka bisa merasakan atmosfer pertandingan yang ketat. Tidak hanya itu, mental bertanding para pemain juga akan bertambah lewat kompetisi.
"Kami memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung perkembangan sepak bola di seluruh dunia. Kami sangat senang akhirnya dapat menyelenggarakan LALIGA Youth Tournament di Indonesia," kata perwakilan LALIGA di Indonesia, Almudena Gomez.
Banyak Ilmu Bermanfaat dari LALIGA Youth Tournament
Antusias klub untuk mengikuti LLYT sangat luar biasa sejak dibuka pada 12 Juni sampai 15 Juli 2024. Dari kategori U-12 ada 16 klub yang ikut serta yakni Brazilian Soccer Schools LFA, Estrellas del Futbol Academy, SSB Indonesia Muda Kebumen, Academy Pors Segoroyo, JK Academy Agency, PSS Development, Akademi Sepakbola Asti, Castindo FA, JIF School, SSB Sulcata, Mavericks Academy Indonesia, Prodigy Football Academy, Asti Yogyakarta, Persebaya Academy, RMF UNY, dan SSB Baturetno Bantul.
Pindah ke kategori U-14 yang diikuti oleh 15 klub yakni Villa 2000 FC, Estrellas del Futbol Academy, SSB Indonesia Muda Kebumen, JK Academy Agency, PSS Development, Akademi Sepakbola Asti, Akademi Persela, Balasuga FA Semarang, SSB Digjaya GSA, Asti Kendal, FS17 Football Academy, SSB Sulcata, Mavericks Academy Indonesia, Forsgi Football Academy, dan Prodigy Football Academy. Terakhir dari kategori U-16 ada 15 klub yang berlaga yakni Hizbul Wathan UMY, SSB Sukorejo Putra, Akademi Persib Tasikmalaya, JK Academy Agency, Bintang Putra Sidoarjo, PSS Development, Akademi Sepakbola Asti, Akademi Persela, SSB Sulcata, Diklat Cilosportivo, Pandawa Football Academy, Diklat Azfa Indonesia, Asti Kudus, MFP Akademi, dan Asti Yogyakarta.
Kategori U-12 dijuarai oleh SSB Baturetno Bantul, kedua PSS Development, dan ketiga RMF UNY. Pemain terbaiknya adalah Atha Arifta Putra (SSB Baturetno). Untuk kategori U-14 dimenangkan oleh Akademi Sepakbola Asti, kedua Balasuga FA Semarang, dan ketiga PSS Development. Pemain terbaiknya adalah Fathir Nahel (Akademi Sepakbola Asti). Terakhir dari kategori U-16 terpilihlah Bintang Putra Sidoarjo, kedua Akademi Persib Tasikmalaya, dan ketiga PSS Development. Pemain terbaiknya adalah Rifki Zahiyudin (Bintang Putra Sidoarjo).
LLYT juga memilih Farrel Lukyta (PSS Development U-16) sebagai pemain terbaik di turnamen tersebut. Penghargaan juga diberikan kepada tiga pelatih terbaik setiap kategori dalam LLYT. Muhammad Arifin dai SSB Baturetno terpilih sebagai pelatih terbaik U-12. Yudistira Sultan dari Balasuga FA Semarang menjadi juru taktik terbaik U-14. Terakhir ada Rifki Zahiyudin dari Bintang Putra Sidoarjo yang mendapatkan penghargaan pelatih terbaik U-16.
Baca Juga: Indonesia Gelar LALIGA Youth Tournament di Yogyakarta, Ajang Pembuktian Diri Pesepakbola Muda
CEO The Footballicious, Andhika Suksmana, mengaku senang LLYT bisa berjalan lancar tanpa masalah. Banyak pelajaran yang dipetik oleh pemain-pemain muda dalam turnamen itu.
"Saya berharap dengan adanya acara LALIGA Youth Tournament di Indonesia ini para pemain muda bisa menunjukkan bakat dan antusiasme yang luar biasa dari semua peserta. Turnamen ini tidak hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang membangun semangat sportivitas dan menginspirasi generasi muda untuk terus berkembang dalam olahraga," ucap Andhika Suksmana.
Punya Database untuk Timnas U-16 Indonesia
LLYT semakin meriah dengan hadirnya Nova Arianto selaku pelatih timnas U-16 Indonesia. Nova Arianto datang sebagai tamu kehormatan. Mantan pemain timnas Indonesia itu memanfaatkan LLYT untuk database calon pemain timnas U-16 Indonesia.
Saat dihubungi BolaSport.com, Nova Arianto senang dengan bergulirnya LLYT. Turnamen seperti ini memang harus banyak digelar di Indonesia. Tujuannya agar pesepakbola muda bisa merasakan atmofer pertandingan dan menambah mental bertanding.
Ada catatan yang dipantau Nova Arianto dalam LLYT. Terutama pertandingan digelar setengah lapangan sepak bola. Selain itu, pertandingan bermain dengan 9 vs 9, bukan 11 vs 11. Diharapkan untuk tahun depan, LLYT bisa bermain dengan satu lapangan.
Baca Juga: Efek Sinergi LaLiga dengan Indonesia Bisa Buat Anak Tukang Cukur dan Penjual Susu ke Real Sociedad
"Tentu saja ini untuk database saya buat timnas U-16 Indonesia. Pastinya turnamen ini menambah pengalaman untuk pemain muda mendapatkan menit bermain. Dengan banyaknya mereka melakukan pertandingan, pastinya akan banyak pelajaran yang didapat," kata Nova Arianto kepada BolaSport.com.
Sempat Kirim Dua Pemain ke Spanyol
Hadirnya LLYT bukan tidak mungkin akan mengirimkan lagi pemain-pemain terbaik dalam turnamen itu ke Spanyol. Sebelumnya, LALIGA dan The Footballicious sempat mengirimkan dua pemain dari akademi Forsgi ke Negeri Matador yakni Andika Habibulloh dan Muhammad Iqbal Maulana.
Kedua pemain yang masih berusia 13 tahun itu berada di Spanyol selama satu pekan dari 19-25 Februari 2024. Andika Habibulloh dan Muhammad Iqbal Maulana menjalani latihan bersama tim muda Real Sociedad.
Kedua pemain kelahiran tahun 2010 itu akan mengikuti program pelatihan intensif yang juga mencakup bagian budaya. Serta memungkinkan mereka mempelajari cara kerja di Real Sociedad.
"Selama berada di sana, mereka akan berlatih dengan dinamika yang sama seperti para pemain muda Real Sociedad dan akan belajar langsung tentang metodologi dan gaya permainan klub. Mereka juga akan mengenal kota dan provinsi yang terkenal dengan pemandangan alam, keahlian memasak, dan kekayaan budayanya," tuis LALIGA saat itu.