Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

3 Kali Ikut 0 Medali bagi Mantan Ratu Bulu Tangkis, Curhat Akane Yamaguchi Usai Gagal Lagi pada Olimpiade Paris 2024

By Wahid Fahrur Annas - Sabtu, 10 Agustus 2024 | 13:40 WIB
Tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi berjabat tangan dengan An Se-young (Korea Selatan) usai laga perempat final bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 (ARUN SANKAR/AFP)

BOLASPORT.COM - Penyesalan dirasakan mantan ratu bulu tangkis tunggal putri, Akane Yamaguchi, usai kembali harus menerima kenyataan pahit pada Olimpiade Paris 2024.

Akane Yamaguchi lagi-lagi harus kandas pada babak perempat final dalam kesempatan ketiga kalinya tampil di Olimpiade.

Langkah Yamaguchi dihentikan tunggal putri Korea Selatan, An Se-young pada perempat final Olimpiade Paris 2024.

Menang duluan, Yamaguchi takluk lewat tiga gim dengan skor 21-15, 17-21, 8-21.

Kekalahan yang kembali memupus harapan atlet berusia 27 tahun itu untuk menuntaskan rasa penasaran dengan menggapai medali Olimpiade.

Yamaguchi melakoni debutnya di Olimpiade saat masih berusia 19 tahun di Rio de Janeiro, Brasil pada tahun 2016.

Saat itu, asa meraih medali dihentikan oleh kompatriotnya sendiri yakni Nozomi Okuhara pada perempat final.

Baca Juga: Pemeran Rekor Terburuk Indonesia pada Asian Games, Tunggal Putri Jepang Menyesal Usai Olimpiade Paris 2024

Yamaguchi kemudian kembali berlaga pada Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar di tanah kelahirannya.

Namun, langkah Yamaguchi kembali sirna pada perempat final. Lakonnya adalah tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu.

Yamaguchi dikalahkan Sindhu dua gim langsung dengan skor 13-21, 20-22.

Olimpiade bisa dibilang menjadi satu-satunya ajang bergengsi yang belum dituntaskan Yamaguchi, setidaknya untuk meraih medali.

Yamaguchi sudah berhasil merengkuh emas Asian Games pada 2018, lalu juara dunia dua kali pada tahun 2021 dan 2022 dan bahkan juara bersama Jepang pada Uber Cup 2018.

"Saya pikir saya melakukan semua yang saya bisa. Saya senang bisa melakukan yang terbaik," kata Yamaguchi seusai Olimpiade Paris 2024, dilansir BolaSport.com dari BadmintonSpirit.

"Saya pikir masing-masing dari kami merasakan hal yang berbeda ketika itu berakhir."

"Secara khusus, kami telah bekerja keras dalam tiga tahun sejak Olimpiade Tokyo. (Kali ini) kami dapat menyelesaikan Olimpiade dengan citra yang lebih baik daripada yang kami lakukan di Tokyo, jadi itulah yang terbaik," ujarnya.

Mantan pemain tunggal putri nomor satu dunia itu mengungkapkan bahwa ia juga mengharapkan medali pada Olimpiade Paris.

Namun, riwayat cedera yang dialaminya membuat situasinya menjadi lebih sulit.

"Saya tidak datang ke sini dengan tujuan yang jelas, tetapi bagi atlet lain, itu adalah sesuatu yang sangat istimewa dan mereka sangat mengincarnya," kata Yamaguchi.

"Selain itu, saya pikir penting bagi orang-orang di sekitar saya untuk mencoba memahami perasaan saya, dan saya menyadari bahwa hasil bukanlah segalanya, dan bahwa ada orang-orang yang senang ketika saya berusaha melakukan yang terbaik."

"Ada banyak orang yang mengatakan kepada saya, "Bersenang-senanglah" dan "Mainkan saja permainan Anda sendiri," jadi saya pikir itu memotivasi saya, dan membuat saya ingin bermain bulutangkis sendiri," ujarnya.

Baca Juga: Jadi Tembok Penghalang pada Olimpiade Paris 2024, Chia/Soh Masih Penasaran Cari Formula Lumpuhkan Ganda Putra No.1 China

Yamaguchi juga mengakui bahwa ia tidak sepenuhnya menikmati pertandingan selama Olimpiade Paris 2024.

"Saya merasa itu sulit," ucapnya sambil tertawa.

"Tetapi hal terbesar adalah sorak-sorai dan fakta bahwa saya menikmati permainan saya."

"Saya pikir hal terbesar bagi saya adalah bisa bermain dengan cara yang membuat penonton bersemangat," ujarnya.

Yamaguchi juga belum memikirkan bahwa ia akan berusaha mengejar penampilan keempat pada Olimpiade Los Angeles 2028.

Usianya akan menginjak yang ke-31 tahun pada tahun 2028 mendatang.

"Sejujurnya, saya masih memiliki banyak perasaan yang berbeda di dalam diri saya. Bukan tentang masa depan, tapi tentang Olimpiade ini," kata Yamaguchi.

"Saya merasakan kepuasan, seperti kegembiraan karena memiliki begitu banyak orang yang mendukung saya, dan kebahagiaan karena dapat berkompetisi di lingkungan itu, tetapi saya juga merasakan penyesalan karena tidak memenangkan pertandingan."

"Dan kesedihan yang saya timbulkan pada mereka yang berjuang bersama saya, yang benar-benar ingin saya menang dan mendapatkan medali."

"Saya masih belum sepenuhnya mencerna semua emosi yang berbeda itu," ujarnya.

"Saya akhirnya pulang ke rumah kemarin, dan rasanya seperti bisa menjauh sejenak dari Olimpiade."

"Saya tidak punya banyak waktu untuk menyendiri, jadi saya pikir saya perlu memilah dan mencerna lebih banyak lagi perasaan saya dan melihat bagaimana perasaan itu muncul," tuturnya.

Baca Juga: An Se-young Minta Maaf kepada Sesama Atlet karena Mencuri Perhatian

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P