Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, dinilai menunjukkan pendekatan yang berbeda seiring kebangkitannya pada MotoGP 2024.
MotoGP 2024 tidak bisa dipungkiri menjadi awalan yang baru bagi seorang Marc Marquez setelah cukup lama membela Repsol Honda.
Pembalap berjuluk Baby Alien tersebut telah resmi meninggalkan Honda pada akhir musim kemarin setelah bersama selama 11 tahun.
Dengan situasi sulit yang dialami pabrikan asal Tokyo, Jepang tersebut, Marquez pergi dengan meninggalkan kontrak yang masih tersisa satu musim.
Gresini Racing lantas dipilih dan menjadi pelabuah baru Marquez setelah dia mengalami rentetan hasil minor bersama Honda.
Meski melaju dengan motor Ducati Desmosedici GP23 atau motor versi tahun lalu, peraih delapan gelar juara dunia itu tampil apik.
Hingga 10 balapan yang sudah dijalani, Marquez sudah mendapatkan empat podium dari sesi balapan utama dan lima podium dari sprint race.
Meski belum meraih kemenanganm hasil ini merupakan hasil yang menjanjikan bagi rider berusia 31 tahun tersebut.
Pada MotoGP 2025 mendatang, Marc Marquez telah direkrut oleh tim pabrikan Ducati untuk menjadi tandem Francesco Bagnaia.
Michele Masini selaku manajer tim Gresini Racing mengungkapkan sebuah tabiat yang berbeda dari Marquez ketika pertama kali datang dulu.
Ya, saat pertama kali datang ke tim milik Nadia Padovani tersebut, Marquez berada dalam kondisi yang tidak menyenangkan.
Rider asal Spanyol itu dinilai mengalami kesulitan dari sisi mentalitasnya mengingat datang dari tim yang sedang krisis seperti Honda.
Rentetan hasil buruk di atas lintasan berpengaruh terhadap sudut pandang Marquez walau secara fisik dia terlihat bugar.
"Marc Marquez datang kepada kami setelah mengalami banyak kesulitan secara mentalnya saat masih bersama Honda," ucap Masini.
"Dia sangat bagus dari sisi kebugaran fisik tapi motornya tidak kompetitif," imbuhnya, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
Keyakinan akan kinerja Marquez yang semakin baik disadari Masini sejak awal musim di mana riwayat sebagai juara dunia tidak bohong.
Walau secara hasil akhir yang didapat terbilang memuaskan, Masini merasa proses adaptasi dengan motor Ducati masih berjalan hingga kini.
"Setelah satu atau dua balapan, kami menyadari bahwa Marc Marquez akan cepat dan berjuang untuk menang," kata Masini.
"Namun, masih ada yang kurang, motor kami sangat kompetitif."
"Tapi kami harus melakukan pekerjaan yang sempurna untuk memberinya motor terbaik agar dia bisa membuat perbedaan, adaptasinya belum 100 persen."
Lebih lanjut, Masini juga menuturkan kekagumannya dengan sikap Marquez yang tidak terlalu banyak mengeluh dengan sumber daya yang ada.
Alih-alih mengeluh, pemilik nomor 93 itu justru selalu mengupayakan yang terbaik dengan kemampuannya saat beradu cepat di lintasan balap.
"Setiap hari kita bisa belajar lebih banyak tentang bagaimana seorang juara seperti dia bekerja," kata Masini menjelaskan.
"Ketika kami melihat datanya, kami melihat bahwa dia lebih kuat dari yang lain di area tertentu."
"Namun yang paling membuat saya terkesan adalah saat kami memberinya motor yang tidak sesuai dengan sensasinya."
"Dia ternyata selalu melaju dengan kecepatan 100 persen."
"Marc Marquez mengejutkan saya dengan kesederhanaan dan kerendahan hatinya, bagaimana dia melakukan pendekatan terhadap segala sesuatu."
"Bersama kami, dia selalu sangat jelas dan lugas, dia tahu apa yang diinginkan."
"Ini adalah salah satu perbedaan besar dibandingkan dengan banyak pembalap lain yang pernah bekerja sama dengan kami," imbuhnya.
Baca Juga: Firasat Buruk Bos Aprilia, Motornya Mulai Jauh Lagi dari Ducati