Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tunggal putra nomor satu dunia, Shi Yu Qi, mengakui performanya tidak baik pada Olimpiade Paris 2024.
Shi Yu Qi sebenarnya sudah disebut-sebut sebagai favorit untuk memenangkan medali emas untuk China.
Shi menunjukkan penampilan yang cukup meyakinkan pada tahun ini.
Dia sukses meraih empat gelar juara turnamen BWF World Tour pada India Open- French Open-Singapore Open (Super 750) dan Indonesia Open (Super 1000).
Shi juga berhasil membantu tim China menjadi kampiun pada ajang Thomas Cup 2024.
Maka dari itu, puncak performa Shi disebut akan terjadi pada Olimpiade Paris 2024.
Dia bahkan sudah dijagokan sang legenda tunggal putra dunia, Lin Dan.
Baca Juga: Juara Dunia Junior Disulap Jadi Ganda Putri Disegani, Liu/Tan Diakui Juara Indonesia Open
Shi diharapkan mampu kembali melanjutkan tongkat estafet medali emas China yang sempat terputus pada Olimpiade Tokyo 2020.
Sebelumnya, tunggal putra China sukses meraih hattrick medali emas pada tiga edisi Olimpiade 2008-2012-2016.
Lin Dan meraihnya pada tahun 2008 dan 2012 dan 2016 diraih oleh Chen Long.
"Saya pikir satu hal yang paling menguntungkan bagi Si Yu Qi, dia akan mencari kesempatan dan peluang untuk meraih medali emas," kata Lin Dan sebelum Olimpiade Paris 2024 bergulir, dilansir BolaSport.com dari Aiyuke.
"Secara mental, Shi Yu Qi akan memiliki kesempatan yang lebih baik."
"Jelas bahwa tujuan utama Shi Yu Qi adalah bermain dengan baik di Olimpiade Paris tahun ini. Dia pasti tidak akan berpikir untuk bermain di Olimpiade berikutnya," kata Dan.
Namun, kenyataan berbanding terbalik daripada ekspekstasi.
Shi harus tersingkir pada babak perempat final usai dikalahkan juara dunia tunggal putra, Kunlavut Vitidsarn dari Thailand.
Atlet berusia 28 tahun itu gagal memanfaatkan status sebagai unggulan pertama yang mendapatkan bye pada babak 16 besar.
Shi justru tak berdaya pada pertandingan ketiganya di Olimpiade Paris 2024 usai kalah dua gim langsung dengan skor 12-21, 10-21.
Tercatat, Shi hanya mampu menang atas pemain non-unggulan yakni Soren Opti (Suriname) dan Giovanni Totti (Italia) pada babak penyisihan grup.
Kali kedua Shi terhenti pada perempat final Olimpiade usai di Tokyo dikalahkan oleh Viktor Axelsen (Denmark).
Shi menyadari bahwa performa pasang surut sebagai atlet datang pada saat yang tidak tepat yakni di pesta olahraga terbesar di dunia.
"Saya tidak akan mendefinisikan diri saya hanya dengan olimpiade ini," kata Shi dilansir BolaSport.com dari Aiyuke, Senin (12/8/2024).
"Akan selalu ada pasang surut, baik dan buruk, dan saya akan kembali lagi, terima kasih sekali lagi atas dukungan Anda," ujarnya.
Shi sendiri terdaftar ke dalam turnamen BWF World Tour setelah Olimpiade pada Japan Open 2024 yang berlangsung pada 20 hingga 25 Agustus.
Baca Juga: Susahnya Sekeping Emas, Pembelaan Lee Chong Wei Usai Malaysia Gagal Lagi pada Olimpiade Paris 2024