Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ducati Digdaya di MotoGP, tapi Ternyata Masih Alami Kemunduran kalau Kata Francesco Bagnaia

By Ardhianto Wahyu - Rabu, 14 Agustus 2024 | 09:00 WIB
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, merayakan kemenangannya pada balapan MotoGP Jerman di Sachsenring, Saxony, Jerman, 7 Juli 2024. Itu menjadi kemenangan keempat secara beruntun baginya musim ini, (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Dominasi Ducati di MotoGP tidak perlu diragukan lagi. Akan tetapi, kalau menurut Francesco Bagnaia selaku ujung tombak, motor musim ini ternyata tidak lebih baik.

Ducati lagi-lagi mendominasi persaingan untuk gelar juara.

Tak hanya 1, empat pembalap teratas di klasemen sementara MotoGP 2024 bahkan semuanya penunggang motor Ducati.

Padahal, kompetisi sudah memasuki paruh musim yang artinya makin sulit bagi pembalap di bawah untuk membalikkan keadaan.

Kalau itu belum cukup untuk menggambarkan, tengok penghuni podium di beberapa balapan grand prix terakhir.

Sudah tujuh balapan hari Minggu berturut-turut dilalui dengan posisi tiga besar dikuasai oleh rider Ducati Desmosedici GP.

Pun kemenangan lomba juga dikuasai oleh Ducati, khusus pembalap motor pabrikan Desmosedici GP24 yang telah memenangi 9 balapan dari 10 seri.

Di atas kertas, pembaruan Ducati dengan motor terbaru mereka bisa dikatakan sukses besar.

Baca Juga: MotoGP Austria 2024 - Selama Ini Fabio Quartararo Balapan Sekaligus Nyamar Jadi Test Rider Yamaha Sendiri

Apalagi saat melihat bagaimana pembalap motor lama Ducati yaitu GP23 kesulitan untuk menang kendati rutin bersaing di posisi tiga besar.

Bagnaia pun mengamini bahwa motor GP24 lebih baik daripada GP23.

Akan tetapi, Juara Dunia MotoGP dua kali itu masih belum benar-benar puas dengan performa kuda besi barunya sekarang.

Sebab, ada motor Ducati yang lebih lama lagi dalam daftar motor terbaik yang pernah ditunggangi di MotoGP.

"GP24 berada di tengah-tengah ketika dibandingkan dengan 22 dan 23," ucap Bagnaia kepada MotoGP.com, dilansir dari Crash.net.

"Akan tetapi, saya pikir motor 22 masih yang terbaik untuk saat ini."

"Bagi saya itu adalah motor terbaik yang pernah saya miliki di MotoGP."

Motor Desmosedici GP22 punya tempat yang spesial dalam karier Bagnaia.

Pasalnya, dengan motor itulah Bagnaia merengkuh gelar juara dunia pertamanya di kelas para raja.

Trofi perdana anak didik Valentino Rossi di kelas MotoGP pun diraih dengan cara yang luar biasa.

Bagaimana tidak? Bagnaia berhasil membalikkan ketertinggalan 91 poin dari rival utamanya saat itu, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).

Perlu dicatat bahwa GP22 yang dipakai Bagnaia merupakan campuran dari versi awal GP22 dengan versi mutakhir dari GP21.

Musim 2022 tak dibuka dengan mulus bagi Bagnaia karena langkah mundur dalam pengembangan yang diambil jelang seri pertama.

Meski begitu, Bagnaia tak terhentikan begitu menemukan sentuhan dan kecepatannya.

Nuvola Rossa berhasil 7 kemenangan dan 3 hasil podium lain untuk menjadi juara dunia.

Musim berikutnya, para pembalap tim satelit ikut mencicipi kecepatan motor Ducati terbaik versi Bagnaia itu.

Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio masing-masing memenangi balapan hari Minggu sebanyak 3 dan 1 kali sedangkan Alex Marquez menang sprint dua kali.

Baca Juga: Peluang Indonesia Punya Wakil di MotoGP, Bos Dorna Ingin Pembatasan Kuota Pembalap Senegara seperti Olimpiade

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P