Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain Persib, Febri Hariyadi, tak bisa menutupi rasa kecewanya karena harus absen panjang akibat cedera.
Febri mengalami cedera lutut ketika memperkuat Persib di Piala Presiden 2024.
Belum lama ini, sang pemain baru saja menjalani operasi.
Kabar baiknya, operasi Febri berjalan lancar.
Sang pemain kini tinggal membutuhkan waktu untuk memulihkan diri.
Raffi Ghani selaku dokter tim Persib mengungkapkan bahwa Febri setidaknya memerlukan waktu pemulihan minimal setengah tahun.
"Operasinya tadi malam jam 7. di ruang operasi 2 jam kuarng lebih dan recovery-nya."
"Alhamdulilla lancar," kata Raffi, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.
"Recovery pascaoperasi sampai bisa itu lagi (merumput kembali) minimal 6 bulan."
Baca Juga: Jadi Korban Piala Presiden 2024, Bintang Persib Jalani Operasi 2 Jam dan Absen 6 Bulan
"Sambil ada proses pemulihan secara bertahap."
"Sehingga normal seperti sediakala."
"Sebab nanti juga ada program yang harus dijalani Febri di fisioterapy," ucap Raffi.
Sementara itu, rasa kecewa tak bisa disembunyikan oleh Febri.
Pemain berposisi winger itu sedih tak bisa bermain membantu Persib.
Meski begitu, Febri menilai bahwa ini merupakan risiko dari pekerjaannya sebagai pesepak bola profesional.
Hal tersebut dicurahkan Febri melalui akun instagram pribadinya.
Baca Juga: Striker Naturalisasi Timnas Indonesia Isyaratkan Pensiun Usai Liga 1 2024/2025 Berakhir
"Awal musim yang terasa berbeda karena tidak bisa berjuang bersama tim."
"Kecewa sudah pasti bagaimanapun ini adalah bagian dari perjalanan karir sepak bola yang harus saya hadapi."
"Tidak semua harapan selalu sama dengan kenyataannya."
"Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di depan, apa pun bisa terjadi," tulis Febri.
Lebih lanjut, Febri memilih untuk mengambil hikmah dari apa yang terjadi.
Febri berharap bisa kembali lebih kuat ketika sudah pulih.
"Pada akhirnya saya belajar lagi bahwa apa yang sedang terjadi dalam kehidupan kita hari ini adalah bagian dari perjalanan menuju tujuan kita."
"Tidak ada jalan pendakian menuju puncak tertinggi dengan melewati jalan yang mudah."
"Terkadang kita harus melewati batu besar dan jalanan yang curam sebelum sampai puncak tertinggi."
"Bagi yang sedang berjuang untuk apapun itu, semoga kita selalu dikuatkan untuk menjalaninya," tutup Febri.