Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Taufik Hidayat dan Liliyana Natsir Sepakat, Emas Bulu Tangkis Olimpiade Los Angeles 2028 Bisa Digapai Asalkan Ad Hoc PBSI Disiapkan Lebih Cepat

By Nestri Y - Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:15 WIB
Konferensi Pers Pembubaran Tim AdHoc PP PBSI, yang diselenggarakan di Pelatnas PBSI, Cipayung, kawasan Jakarta Timur, Kamis (15/8/2024). (PUTRI ANNISA/BOLASPORTCOM)

BOLASPORT.COM - Dua legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat dan Liliyana Natsir sepakat bahwa Tim Ad Hoc PBSI mesti dibentuk sedari awal jika ingin panen hasil maksimal pada Olimpiade Los Angeles 2028.

Dibubarkannya tim Ad Hoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024 tak serta merta menghilangkan fokus utama bulu tangkis Tanah Air untuk target besar dalam beberapa tahun ke depan.

Olimpiade Los Angeles 2028 langsung jadi tujuan besar PBSI berikutnya.

Mau tidak mau, pembentukan tim Ad Hoc untuk ajang olahraga terakbar empat tahunan itu memang harus segera dibentuk lagi.

Tujuannya untuk memulai persiapan lebih matang.

Baca Juga: Curhat Fajar/Rian 10 Tahun Bertandem, Teladani Kebangkitan Ganda Putra Taiwan, dan Olimpiade 2028

Dibentuknya tim Ad Hoc Olimpiade Los Angeles 2028 sedini mungkin juga akan membantu preparasi atlet-atlet yang diorbitkan PBSI untuk beberapa tahun ke depan.

Apalagi, berakhirnya Paris 2024 ini juga menandai siklus regenerasi baru hampir di semua nomor disiplin.

Menyiapkan para pemain pelapis untuk menggantikan sejumlah pemain senior untuk empat tahun ke depan jelas bukan hal yang bisa instan.

"Saya menilai bahwa (persiapan Olimpiade) itu tidak (bisa) instan," kata mantan tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat dikutip BolaSport.com dari Antara News.

"Ini membutuhkan perjalanan panjang, mulai dari membuat timeline jangka pendek, menengah dan panjang, dengan golnya di Olimpiade," tambah peraih emas Olimpiade Athena 2004 tersebut.

Musuh seangkatan Lin Dan itu juga menggarisbawahi bahwa memoles atlet olahraga untuk jadi bintang besar tidak bisa jadi dalam semalam.

"Olahraga tidak bisa instan, kita membutuhkan proses yang panjang. Itu membutuhkan kerja sama biar lebih bagus lagi, saling mendukung untuk Olimpiade berikutnya," ucap Taufik merujuk pada agenda menuju Los Angelese 2028.

Hal yang sama juga diutarakan mantan ganda campuran andalan Tanah Air, Liliyana Natsir.

Liliyana yang pernah meraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 dan medali emas Olimpiade Rio 2016, menegaskan bahwa sekarang bukan saatnya untuk meratapi kegagalan Indonesia di Paris yang nihil emas.

Ekspektasi publik akan jauh lebih besar ke depannya karena bulu tangkis bisa diharapkan mampu bersaing lagi setelah ada cabang olahraga lain seperti angkat besi dan panjat tebing yang kemarin menyumbang emas.

"Olimpiade memang spesial dan terasa lebih berat karena adanya ekspektasi kita sendiri," kata Liliyana.

"Kita harus persiapkan lebih lama dan panjang lagi."

"Kita sudah bisa melihat siapa yang berpotensi di-plot untuk Olimpiade 2028."

"Saya sebagai mantan atlet, ketika (bulu tangkis) tidak mendapatkan emas (Olimpiade) pasti kecewa."

"Tapi jangan berlarut-larut dan kita coba lagi," imbuhnya.

Di satu sisi, soal kegagalan di tunggal putra kemarin, Taufik pun tidak memungkiri bahwa faktor terbesar di lapangan ada di tangan pemain sendiri.

"Saya sampaikan ke pemain kalau dari persiapan 1-10, itu yang 1-9 sudah kami siapkan semua (oleh tim Ad Hoc)."

"Mulai dari pelatih sampai kebutuhan nutrisi dan sebagainya. Sisanya, yang ke-10 itu adalah dari pemainnya sendiri," tegas mantan didikan Mulyo Handoyo itu.

Adapun Liliyana memaklumi kegagalan di nomor ganda campuran karena persaingan yang lebih ketat. Apalagi jika baru debut di Olimpiade.

"Atmosfer Olimpiade memang luar biasa. Tegang itu wajar karena bagi Rinov/Pitha ini Olimpiade pertama mereka dan harus mereka hadapi."

"Hasilnya tidak bisa dipungkiri, tapi tidak bisa saling menyalahkan karena pemain sendiri pun pasti kecewa," ucap Liliyana.

Keterlambatan pembentukan Ad Hoc PBSI menjadi salah satu hal yang sempat dibahas para penggemar bulu tangkis Tanah Air.

Puncaknya ketika Indonesia menorehkan sejarah pilu tanpa medali di Asian Games 2022, Oktober 2023 lalu. Selang beberapa bulan kemudian, barulah kabar dibentuknya tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 diumumkan.

Langkah tersebut dinilai agak terlambat mengingat negara-negara lain seperti China dan Malaysia, sudah visioner mempersiapkan agenda khusus dan terarah untuk atlet-atlet yang berpotensi ke Olimpiade sejak setahun sebelumnya.

Baca Juga: Japan Open 2024 - Tanpa Kehadiran An Se-young dan seperti 'Zombie' Gregoria Mariska Jadikan Kesempatan Rebut Gelar Pertama Tahun Ini

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P