Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih kepala Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan (BKA), Kim Hak-gyun, menanggapi rumor perselisihan dengan tunggal putri nomor satu dunia, An Se-young.
Menurut Yonhap News pada 16 Agustus, pelatih Kim yang menghadiri komite investigasi internal BKA yang diadakan di Olympic Hall di Songpa-gu, Seoul, dilaporkan ditanyai tentang rumor perselisihan tersebut selama pertemuan dengan media.
Media melaporkan bahwa Direktur Kim dengan tegas membantah rumor perselisihan tersebut.
"Saya tidak tahu tentang itu. Saya rasa itu tidak benar," kata Kim.
Pelatih Kim menghadiri pertemuan komite pencari fakta dan diperiksa selama 1 jam 15 menit.
Berbagai isu seperti manajemen cedera, metode pelatihan, dan hubungan senior-junior dalam tim nasional dibahas dalam pertemuan ini.
"Saya berbicara jujur tentang pertanyaan yang diajukan komite," ucap Kim.
Namun, menghindari mengomentari rincian spesifik.
Pelatih Kim juga mengatakan bahwa ia menyampaikan pendapatnya dengan jujur tentang perlunya perbaikan dalam sistem tim nasional bulu tangkis Korsel.
Namun, ia berhati-hati tentang perubahan spesifik. Pelatih Kim tidak akan dapat berpartisipasi pada Japan Open 2024, 20-25 Agustus.
Dia berencana untuk melatih tim nasional bulu tangkis Korsel lagi mulai dari Korea Open (27 Agustus-September) yang diadakan minggu depan.
Baca Juga: Japan Open 2024 - Leo/Bagas Jangan Lengah, Ada Anak Muda Baru Malaysia di Jalur Undian Mereka
An Se-young tidak akan berpartisipasi dalam kedua turnamen tersebut.
Sementara itu, BKA mengumumkan bahwa mereka sedang meninjau secara internal rekomendasi Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata mengenai prosedur komite pencari fakta.
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata sebelumnya merekomendasikan agar asosiasi membentuk komite pencari fakta tanpa resolusi dari dewan direksi, dengan alasan pelanggaran prosedur.
"Kami belum memutuskan apakah akan menerima rekomendasi untuk melalui dewan direksi," kata seorang pejabat asosiasi.
Menurut anggaran dasar asosiasi, ada klausul pengecualian untuk urusan mendesak, yang dapat dilaksanakan oleh kepala asosiasi ketika ia menganggapnya sebagai urusan kecil atau mendesak dan melaporkannya kepada dewan direksi berikutnya untuk disetujui.
SBS sebelumnya mengungkap fakta bahwa An mesti melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak ada hubungannya dengan bulu tangkis.
Dia harus menggantikan senar raket seniornya, membersihkan kamar mereka, dan mencucikan baju-bajunya.
An bergabung dengan tim nasional pada akhir 2017, saat masih berusia 15 tahun. Dia menjadi anak SMP pertama yang bisa menembus ke skuad elite Korea.
Akan tetapi, menjadi anggota termuda di tim nasional Korea malah membuat An mengalami perundungan demi perundungan.
Akibatnya, An jadi tidak bisa beristirahat secara penuh setelah agenda latihan dan pertandingan.
An juga mengeluhkan penanganan dan manajemen BKA yang menurutnya terlalu meremehkan atlet-atlet mereka.
Mulai dari penanganan cedera yang tidak memadai, metode latihan yang tertinggal, kontrak sponsor sampai pembatasan partisipasi pemain independen di turnamen internasional.