Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih PSS Sleman Wagner Lopes membagikan pengalaman dinaturalisasi Jepang di Piala Dunia 1998, timnas Indonesia kini mengikuti langkah yang sama.
Timnas Indonesia menaturalisasi banyak pemain untuk mendongkrak prestasi di berbagai ajang internasional.
Lebih dari dua dekade silam, langkah tersebut dilakukan timnas Jepang untuk mengakselerasi daya saing di level dunia.
Jepang berpartisipasi di Piala Dunia untuk pertama kali pada 1998.
Dalam skuad tersebut, terdapat satu pemain naturalisasi asal Brasil, yaitu Wagner Lopes.
Wagner Lopes saat itu sudah lebih dari 10 tahun bermain untuk berbagai klub Liga Jepang.
Ia mendapatkan kewarganegaraan Jepang pada 1997, sehingga bisa bermain di Piala Dunia 1998 di Prancis.
26 tahun berselang, ia melatih PSS Sleman di Liga 1 2024/25.
Sosok yang kini berusia 55 tahun itu datang ke negara yang sedang gencar menaturalisasi pemain.
Baca Juga: Usai Absen di Dua Laga Persebaya, Malik Risaldi Sudah Gabung Latihan Tim Jelang Lawan Barito Putera
BolaSport.com berkesempatan menanyai Lopes usai pertandingan PSS vs Persik Kediri, Senin (19/8/2024) sore tadi.
"Jadi ini (fenomena) global, hal yang biasa," ujar Lopes di lorong Stadion Manahan.
"Misalnya proses naturalisasi saya di Jepang itu memakan waktu 10 tahun."
"Jadi saya pikir itu menjadi hal yang sangat biasa di masa sekarang, dan itu membuat timnas Indonesia semakin kuat."
Meski begitu, Lopes mewanti-wanti agar PSSI tidak melupakan pengembangan pemain lokal di dalam negeri.
Kompetisi Liga 1 harus digelar dengan profesional, begitu pula kompetisi junior perlu digalakkan.
"Kita tidak boleh melupakan perkembangan pemain lokal yang juga (harus) memiliki perkembangan yang bagus," terangnya.
"Jadi pemain naturalisasi harus memberikan contoh yang baik untuk pemain lokal untuk ke depannya sepak bola Indonesia bisa lebih baik," tandasnya.
Lopes sendiri sedang menjalani start buruk di PSS.
Baca Juga: 2 Jam Setelah Lawan Arab Saudi, Timnas Indonesia Langsung Pulang ke Jakarta
Elang Jawa dihukum pengurangan tiga poin akibat kasus pengaturan pertandingan pada tahun 2018.
Dalam dua pekan pertama Liga 1 2024/25, PSS asuhan Lopes selalu kalah dari Persebaya dan Persik.