Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

AC Milan Cuma Bobol Kiper Jepang 1 Kali dari 17 Tembakan, Strategi Fonseca Bikin Keder Pemainnya Sendiri

By Beri Bagja - Minggu, 25 Agustus 2024 | 06:00 WIB
Tijjani Reijnders (kiri) dan Theo Hernandez meratapi kekalahan AC Milan dari Parma pada pekan kedua Liga Italia di Ennio Tardini (24/8/2024). (PIERO CRUCIATTI/AFP)

BOLASPORT.COM - AC Milan hanya sanggup menaklukkan kiper timnas Jepang, Zion Suzuki, satu kali dari banyaknya usaha ketika Rossoneri dibekuk Parma.

Ketangguhan Zion Suzuki di bawah mistar ikut berperan dalam kemenangan Parma atas AC Milan.

Tim promosi Serie A 2024-2025 menaklukkan Rossoneri pada duel pekan ketiga Liga Italia di Ennio Tardini, Sabtu (24/8/2024).

Selaku runner-up musim lalu yang lebih diunggulkan, Milan malah kalah 1-2.

Fokus pertahanan yang sering kacau menjadi titik lemah utama tim asuhan Paulo Fonseca.

Milan sangat rentan ketika menghadapi serangan balik lawan.

Maksud hati mendominasi permainan, Theo Hernandez dkk belum mampu mengimbanginya dengan organisasi tim yang rapi saat kehilangan bola.

Ditambah masih banyaknya kesalahan level individu, muncullah ketidakseimbangan dalam mekanisme permainan tim.

Gol-gol Denis Man (2') dan Matteo Cancellieri (77') membuktikan adanya kebocoran besar yang harus ditanggulangi.

Peralihan gaya bermain dari Stefano Pioli ke Fonseca kelihatannya menjadi masalah penting.

Keinginan Fonseca agar tim bermain indah dengan mengedepankan possession, pressing ketat, pertahanan solid, dan memaksimalkan sayap belum diterjemahkan sempurna.

Kondisi ini malah bikin pemain mereka keder sendiri.

"Kadang saya ragu apakah harus menekan lawan atau tetap di belakang," kata gelandang Yunus Musah, yang bertugas sebagai konektor antarlini.

"Kami berbahaya saat memegang bola. Tapi saat kehilangan bola, kami langsung terekspos secara defensif."

"Kami tak bisa mengendalikan pertandingan lalu saat lawan merebut bola, kami membuat mereka sangat berbahaya."

"Saya pikir kami tim berbahaya secara ofensif, tapi kami harus mengoreksi pertahanan. Ini tugas bersama yang harus kami lakukan," tambahnya.

Milan memang tidak kesulitan membuat peluang, tetapi masalah lainnya adalah bagaimana mengubah itu menjadi gol.

Saat melawan Parma, hanya satu tembakan dari 17 upaya mereka yang berhasil membobol gawang Zion Suzuki.

Gol itu lahir pada menit ke-66 melalui sontekan jarak dekat Christian Pulisic.

Selebihnya, Milan menyia-nyiakan belasan percobaan yang meleset, diblok lawan, maupun mengenai mistar.

Adapun sisa tembakan lain sukses dimentahkan Suzuki.

Penjaga gawang berusia 22 tahun itu melakukan 4 penyelamatan krusial yang menggagalkan peluang awak Rossoneri.

Suzuki lagi banyak dipuji karena menampilkan performa solid dalam musim debutnya di Liga Italia sejauh ini.

Ia merupakan pemain dengan jumlah penyelamatan terbanyak di antara kiper yang sudah tampil dua pertandingan.

Total 10 saves dilakukan calon lawan timnas Indonesia di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 tersebut.

Aksi-aksinya berjasa meroketkan Parma ke papan atas klasemen sementara.

Mereka mengoleksi 4 poin, terbanyak bersama Inter, Genoa, dan Udinese hingga Sabtu kemarin.

"Parma tim yang bagus dan membuat saya terkesan Saya melihat Suzuki sebagai jaminan," kata eks kiper Gialloblu, Marco Ballotta, di laman Tuttomercatoweb.

"Dia mengontrol tim dan pertahanan, tahu bagaimana mengelola dirinya sendiri, dia pembelian yang luar biasa."

"Dari apa yang saya lihat, dia kiper yang bisa diandalkan," ujar sosok yang juga pernah memperkuat Inter dan Lazio itu.

Zion Suzuki baru direkrut Parma dari klub Jepang, Urawa Reds, musim panas ini dan meneken kontrak selama 5 tahun.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P