Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Timnas Indonesia saat ini sedang berjuang di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Tim Merah Putih tergabung ke dalam Grup C bersama Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan China.
Timnas Indonesia akan menjalani 10 pertandingan dengan format lima laga kandang dan lima laga tandang.
Untuk laga kandang, timnas Indonesia akan menjamu Australia pada 10 September 2024, melawan Jepang pada 14 November 2024, bertemu Arab Saudi pada 19 November 2024, berjumpa Bahrain pada 25 Maret 2025, dan menantang China pada 5 Juni 2025.
Untuk laga melawan Australia, PSSI sudah merilis harga tiket pertandingan.
Harga tiket pertandingan termurah itu Rp250 ribu sampai termahal Rp1,5 juta.
Jumlah harga tiket itu hampir sama saat timnas Indonesia melawan Irak dan Filipina pada laga Grup F Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Baca Juga: Belum Cetak Gol, Mbappe Pilih Singgung Ambisi Lain Real Madrid
Perjuangan timnas Indonesia di babak ketiga ini tentu saja berat.
Beberapa penerbangan yang dilakukan timnas Indonesia harus menyewa pesawat untuk sampai ke negara lawannya.
Tentu saja timnas Indonesia harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.
Lantas apakah pengeluaran yang dilakukan timnas Indonesia itu berlaku hingga kenaikan harga tiket kandang?
Direktur Utama PT Gelora Sepakbola Indonesia (GSI), Marshal Masita, belum bisa menjawab.
"Aduh saya tidak bisa jawab itu," kata Marshal Masita.
"Ya memang di dua laga sebelumnya agak naik karena kami juga ada beberapa tambahan nanti," lanjutnya.
Lebih lanjut Marshal Masita mengatakan bahwa penjualan untuk iklan di laga kandang timnas Indonesia pada putaran ketiga ini dikelola oleh AFC.
Ini tidak hanya untuk timnas Indonesia saja, tetapi semua negara yang bertanding.
Ini berbeda saat timnas Indonesia bermain pada putaran kedua, dimana seluruh pemasukan iklan untuk timnas Indonesia.
Timnas Indonesia hanya mendapatkan pemasukan dari tiket pertandingan saja.
Meski begitu belum diketahui apakah nanti AFC memberikan jumlah persenan kepada timnas Indonesia atau tidak.
"Yang harus diberitahu bahwa lima laga kandang timnas Indonesia itu komersil pricenya bukan dari kami, tapi dari AFC."
"Jadi ini agak berbeda dengan putaran kedua kemarin," tutup Marshal Masita.