Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Brno resmi akan kembali menjadi tuan rumah balapan MotoGP mulai tahun depan. Di sisi lain, kendala finansial menerpa perhelatan balapan MotoGP Indonesia.
Dimulai dari Automotodrom Brno, sirkuit dengan panjang lintasan 5,4 kilometer itu 'comeback' setelah empat musim beruntun menghilang dari kalender balap MotoGP.
Brno merupakan salah satu venue tradisional di MotoGP.
Sebelum GP Rep Ceska pamit setelah balapan terakhir pada 2020, Brno hanya sekali absen sejak menjadi tuan rumah balap motor grand prix untuk pertama kalinya pada 1965.
Bagi legenda balap Valentino Rossi, Brno juga punya nilai penting.
Di GP Rep Ceska lah Rossi meraih kemenangan lomba pertamanya pada 1996 dan mengunci gelar juara dunia yang pertama di kelas 125cc pada 1997.
"Sangat disayangkan Brno tidak lagi masuk dalam kalender MotoGP," kata Rossi pada September tahun lalu kepada media Ceska, CNN Prima News.
"Hanya dalam beberapa tahun terakhir ada masalah besar dengan permukaan aspalnya karena sangat bergelombang."
"Dengan aspal yang baru, MotoGP bisa kembali dan pasti menyenangkan untuk mengendarai mobil di sana," imbuh sosok yang kini berkiprah di ajang balap mobil GT.
Baca Juga: Masa Bodoh Sering Jatuh, Marc Marquez Sebut Bukan Salahnya dan Tidak Frustrasi
Harapan The Doctor terkabul setelah Brno resmi diumumkan akan kembali menggelar balapan MotoGP untuk lima musim mendatang mulai 2025 hingga 2029 pada Rabu (28/8/2024).
Sebelumnya, GP Rep Ceska mengalami hiatus karena kesulitan finansial.
Di samping kendala untuk membayar biaya penyelenggaraan (hosting fee), permukaan aspal tidak pernah mengalami peremajaan secara menyeluruh selama lebih dari satu dekade.
Pergantian kepemilikan yang terjadi pada Agustus 2023 akhirnya membuka peluang bagi sirkuit bersejarah itu untuk kembali.
Pengelola sebelumnya tidak lain adalah keluarga eks pembalap MotoGP, Karel Abraham, menjual venue klasik itu kepada Karel Hubacek.
Dukungan finansial yang dinantikan juga datang untuk renovasi sirkuit dan penyelenggaraan akhir pekan lomba.
Pemerintah Rep Ceska siap membantu pembiayaan balapan di mana empat tahun yang lalu nilai hosting fee-nya ditaksir antara 6 hingga 9 juta Euro (109 hingga 154 miliar Rupiah).
"Balap motor memiliki sebuah tradisi di Sirkuit Masaryk Brno sejak tahun 1950an," ucap Perdana Menteri Rep. Ceska, Petr Fiala, dilansir dari MotoGP.com.
"MotoGP adalah event global prestisius yang membawa puluhan ribu pengunjung ke Republik Ceska, utamanya Moravia Selatan, yang mana banyak dari mereka datang dari luar negeri."
"Saya sangat senang bahwa kami berhasil melanjutkan tradisi ini dan MotoGP akan kembali ke Brno setelah lima tahun."
Seret Dana di Mandalika
Sementara itu, gonjang-ganjing pendanaan balapan MotoGP gantian terjadi di Indonesia.
Jelang perhelatan MotoGP Indonesia pada 27-29 September di Sirkuit Mandalika, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengeluhkan biaya hosting fee yang besar.
Pemerintah provinsi NTB harus menanggung biaya sebesar Rp 231 miliar untuk dibayar kepada Dorna Sports selaku promotor MotoGP.
Sebelumnya hosting fee ditanggung secara penuh oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2022 dan sebagian pada 2023.
Pemprov NTB berharap pemerintah pusat dapat kembali memberikan bantuan finansial.
Hal itu sebagaimana disampaikan Asisten III Setda Provinsi NTB, Wirawan Ahmad, dalam interviu yang dilansir dari Antaranews.com.
"Anggaran sebesar 231 miliar adalah anggaran yang besar untuk pemerintah daerah dan kami yakin pusat juga memahami kondisi ini karena APBD daerah kan dievaluasi pemerintah pusat."
"Otomatis jika ada alokasi yang besar pada suatu event akan mengganggu juga kebijakan pusat," ucap Wirawan.
Di sisi lain, Direktur Komersial Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Troy Warokka, menerangkan masalah hosting fee ini masih dibahas.
"Pihak kami masih melakukan koordinasi dengan stakeholder di daerah karena ada surat dari Kemendagri yang dikirim ke Pemprov NTB," ucap Troy, dikutip dari Motorplus-Online.
"Pemprov ini meliputi Pemkab dan Pemkot. Artinya soal hosting fee ini juga harus dipikirkan pemerintah daerah."
"MotoGP Mandalika bukan cuma NTB tapi ada Lombok Tengah, Mataram dan sebagainya."
Troy mengungkapkan bahwa pembahasan sudah dilakukan dalam forum yang dihadiri kepala Badan Pendapatan Daerah NTB.
"Insyaallah Kepala Bapenda akan menindaklanjuti soal ini. Pola ini (melibatkan pengurus daerah) sudah pernah dilakukan di Sumatera Utara."
"Apakah ini direspons atau tidak (oleh pemerintah daerah NTB) masih dalam proses."