Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Shin Tae-yong dalam misi melakukan transformasi di timnas Indonesia.
Shin akan bertugas hingga tahun 2027 mendatang.
Sebelumnya, dia mengambil posisi sebagai pelatih kepala timnas Indonesia sejak 2019 lalu.
Mendapatkan posisi strategis, pondasi kuat yang diisi pemain muda sukses dia bangun.
Tentunya, hal ini bukan tanpa resiko karena beberapa nama bahkan belum mendapatkan tempat reguler di timnya.
Namun, dia berjanji akan mempersiapkan mereka agar bisa dalam performa terbaik hingga 10 tahun ke depan.
Baca Juga: Karena 'Dosa' Generasi Sebelumnya, Shin Tae-yong Lebih Percaya Pemain Muda Bela Timnas Indonesia
Shin Tae-yong menjelaskan, pemain Indonesia sebenarnya memiliki banyak potensi.
Dia merasakan hal tersebut saat baru melihat sesi latihan skuad Garuda.
Hal yang jadi masalah adalah mereka tidak bisa mempertahankan penampilannya untuk jangka waktu lama.
"Saya setelah empat tahun sejak saya datang ke sini apa yang saya rasakan di enam bulan pertama adalah para pemain Indonesia punya kualitas yang bagus dan punya skill yang hebat."
"Hanya saja mereka tidak bisa mempertahankannya cukup lama," kata Shin Tae-yong dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube Timnas Indonesia.
Mantan pelatih timnas Korea Selatan ini bahkan melihat bahwa dalam lima tahun beberapa pemain akan turun performanya.
Ini yang harus coba diantisipasi agar mereka bisa bertahan lebih lama.
Dia menilai bahwa ada beberapa pemain yang sedang dalam permainan terbaiknya kemudian tiba-tiba menghilang.
"Rata-rata hanya sekitar 5 tahun setelah itu mengalami penurunan, saya lihat banyak pemain seperti itu."
"Sekarang sesuatu yang seperti itu perlu diantisipasi."
"Pemain minimal harus punya kualitas yang sama selama 10 tahun, ya seharusnya minimal 10 tahun."
"Kebanyakan pemain tiba-tiba muncul dan sangat hebat dengan talenta maksimalnya tapi kemudian tiba-tiba menghilang juga," lanjutnya.
Baca Juga: Termasuk Thailand, Empat Tim Bisa Tahan Imbang Arab Saudi Jelang Lawan Timnas Indonesia
Shin memiliki pandangan tersendiri terkait masalah tersebut.
Menurutnya, salah satu faktor adalah terkait mental pemain.
Hal ini yang terus diasah dengan program latihan fisik yang keras selama pemusatan latihan.
Harapannya, pemain akan keluar sebagai generasi tangguh dan memiliki mental petarung handal.
"Itu terjadi salah satunya karena mental, tapi masih banyak lagi penyebabnya."
"Tapi kami dengan pemain muda sudah melatih mental itu sedikit demi sedikit."
"Saya sendiri merasa perlu menciptakan pemain, saya rasa seperti itu," ujarnya.