Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - MotoGP San Marino 2024 harusnya menjadi balapan kandang skuad Ducati dengan meriah, tetapi insiden Francesco Bagnaia vs Alex Marquez di Aragon masih menghantui.
Saling tuding dan menyalahkan masih bergejolak dalam insiden kecelakaan yang melibatkan Pecco Bagnaia dan Alex Marquez, menjelang MotoGP San Marino 2024.
Kecelakaan tersebut terjadi di tikungan 13 MotorLand Aragon, Alcaniz, Spanyol pada balapan utama MotoGP Aragon 2024 pekan lalu dan sampai saat ini masih menjadi buah bibir di kalangan pengamat MotoGP.
Ironisnya, kejadian tersebut jadi pemandangan menyeramkan yang mewarnai seri kemenangan pertama Marc Marquez bersama motor Ducati.
Dalam kecelakaan itu. Bagnaia sempat tertindih motor Alex Marquez hingga terseret area gravel.
Meski kedua pembalap berakhir tanpa cedera serius, suasana internal skuad Ducati masih tak luput dari bayang-bayang tentang siapa yang sebenarnya bersalah dalam insiden Bagnaia vs Alex Marquez.
Steward MotoGP memutuskan insiden tersebut adalah insiden balapan biasa. Tidak ada yang dinyatakan bersalah.
Namun sejumlah pembalap lain terbagi menjadi dua kubu. Ada yang merasa Alex Marquez bersalah, ada yang merasa Alex tidak bersalah.
Alex Marquez sendiri lebih banyak menghadapi tudingan bahwa dia sengaja enggan mengalah saat disalip Bagnaia di tikungan tersebut.
Dia dianggap memaksa motornya tetap melaju kencang tanpa enggan melebar untuk memberi ruang Bagnaia yang sudah masuk melakukan manuver.
Sebagai informasi, gap waktu Bagnaia dan Alex Marquez semakin lama semakin mendekat sebelum kecelakaan itu terjadi. Dan Bagnaia sudah lama mengintai Alex Marquez dari belakang di posisi keempat.
Tak terima dengan banyak tudingan itu, dalam pernyataan terbarunya, adik Marc Marquez itu melakukan pembelaan. Dia minta maaf akan terjadinya kecelakaan tetapi tetap tidak merasa melakukan kesalahan apapun.
Marquez mengaku tidak melihat Bagnaia saat insiden itu terjadi. Alibi yang agak sulit dipercaya bila mengingat beberapa lap sebelum insiden, Bagnaia telah lama mendekatkan jarak dan kru tim Gresini mungkin telah memberikan informasi melalui papan di pinggir lintasan dekat garis finis.
Dan sekarang, sudut pandang yang sama juga dilontarkan oleh komentator veteran MotoGP, Simon Crafar yang merasa 'aneh' dengan cara Alex merespons upaya manuver Bagnaia.
"Alex Marquez mengerem di tikungan. Tetapi kemudian dia tidak mau menyerahkan posisinya," jelas Simon Crafar dikutip BolaSport.com dari Paddock-GP.
"Pecco sudah ada di depan (menyalip), Alex seharusnya menyerahkannya," tandas Crafar.
Pria yang dikabarkan menjadi calon Kepala Steward MotoGP menggantikan Freddie Spencer itu, turut meragukan alibi Alex Marquez yang mengaku tidak tahu ada Bagnaia di belakangnya. Jika mau sedikit mengalah, bisa saja kecelakaan itu terhindari.
"Kedua pembalap itu melaju kencang di tikungan, tetapi Pecco sudah berada di depan."
"Saat mereka melesat menuju tikungan berikutnya, pembalap yang di belakang (tersalip) harusnya mundur," ulas Crafar menilai.
Meski begitu, Crafar berusaha tetap objektif dari apa yang terlihat dan disesuaikan pengalamannya mengamati balapan MotoGP. Bagaimanapun, dia tidak memiliki akses untuk melihat data telemetri milik Alex Marquez di Gresini maupun Bagnaia di Ducati.
Di sisi lain, Crafar lantas membayangkan jika situasinya ditukar. Alex yang mengintai Bagnaia. Dia yakin, Bagnaia tidak akan senekat itu dan akan mengambil keputusan berbeda.
"Dari sisi Pecco, dia memang harus mengambil tikungan dengan tegas. JIka Anda meluruskan motor untuk memberi pembalap di belakang Anda ruang, maka Anda akan sampai di bagian trek yang kotor."
"Lalu Anda bisa keluar jalur balap atau bahkan jatuh."
"Sembilan dari sepuluh kali, (jika dibalik situasinya, red) Pecco akan menyerahkan posisinya dan menerima untuk disalip dulu," kata Crafar.
"Tapi dia kemudian akan mempersiapkan diri sedemikian rupa sehingga dia dapat melancarkan serangan balik," tandas Crafar.
Ketegangan antara Bagnaia dan Alex Marquez masih cukup terasa, Bagnaia menyebut bahwa dia dan Alex belum saling berbicara satu sama lain setelah insiden itu. Tidak ada yang saling mengucap maaf secara langsung qtau bertemu untuk mendinginkan situasi.
Marco Bezzecchi (VR46), Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) berpendapat bahwa Alex Marquez yang agak keliru dalam insiden itu.
Sementara beberapa pembalap lain seperti Jorge Martin (Prima Pramac) lebih bersikap netral.
Adapun Marc Marquez, bersikap di tengah-tengah tetapi dia masih terlat condong pada sang adik karena merasa bahwa sang adik mungkin memang tidka melihat Bagnaia.
Insiden ini tampaknya membuat Ducati harus menyadari bahwa kekisruhan semacam ini berpotensi bisa lebih sering terjadi walau sama-sama berada di bawah payung Si Merah Borgo Panigale.
Dengan memiliki delapan pembalap di grid dengan motor Desmosedici GP, Ducati memiliki peluang ketegangan internal tim lebih tinggi. Sesama pembalapnya bisa saling menengok data untuk saling membantu, tetapi di sisi lain dapat saling bermusuhan dengan sengit jika terjadi insiden sedemikian rupa.
MotoGP San Marino 2024 akan menjadi panggung berikutnya untuk diarungi para pembalap. Seri ini juga akan menunjukkan apalah ketegangan internal Ducati antara Bagnaia vs Alex Marquez masih akan terlihat di sirkuit Misano, Italia pada 6-8 September 2024 mendatang.
Baca Juga: Bos Gresini Sampai Berkaca-kaca Tak Bisa Menahan Air Mata Usai Marc Marquez Menang Lagi di MotoGP