Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Gresini, Marc Marquez, makin haus kemenangan dan berpotensi mengulang dominasi pada MotoGP San Marino 2024.
MotoGP San Marino 2024 akan dijadwalkan bergulir pada akhir pekan ini, tepatnya pada tanggal 6-8 September 2024 di Sirkuit Misano, Italia.
Seri Misano dikenal sebagai kandangnya pembalap Italia.
Meski begitu, Marc Marquez tidak boleh dilupakan.
Dominasinya di Sirkuit Misano tidak terelakkan dengan mengantongi 6 kemenangan dari semua kelas, termasuk 4 kemenangan di MotoGP.
Catatan apik kini didukung dengan bentuk performa Marquez yang sedang apik setelah menjuarai MotoGP Aragon 2024 dengan sapu bersih.
Marquez memuncaki seluruh sesi latihan bebas, meraih pole position di kualifikasi, lalu menjuarai sprint dan balapan utama.
Kemenangan di Aragon itu adalah kemenangan pertama setelah 1.043 hari lamanya sang juara dunia delapan kali itu tak pernah lagi naik podium tertinggi.
Posisi pertama tentu sebuah prestasi besar karena diiringi kerja keras dan banyak pengorbanan selama hampir tiga tahun terakhir.
Hasrat Marquez untuk menang lagi pun berpotensi merembet menuju seri Misano.
Apalagi seperti yang dikatakan Marquez, mengutip role model-nya yaitu jagoan tenis asal Spanyol, Rafael Nadal, sebuah kemenangan layaknya bahan bakar bagi seorang atlet.
"Saya mengorbankan banyak hal untuk terus berkembang, mengatasi cedera, dan empat tahun di neraka," kata Marquez menganalogikan situasinya, dikutip BolaSport.com dari Corse di Moto.
"Rafael Nadal selalu menjadi referensi bagi saya. Bagi para atlet, kemenangan adalah bahan bakar," tegas Marquez.
Seperti diketahui, Marquez sempat berada di persimpangan jalan dalam kariernya. Sebuah dilema besar dialaminya.
Cedera parah di lengan kanannya sejak insiden Jerez 2020 dan kemunduran motor Honda RC213V menjadi kombinasi sempurna yang membuat kapastias Marquez mulai dipertanyakan.
Mungkinkah pembalap yang pernah mendominasi kompetisi itu sudah habis?
"Ada fase-fase dalam kehidupan atlet yang tidak Anda duga," kata Marquez.
"Kemenangan ini terasa berbeda karena saya harus mengambil keputusan yang bertentangan dengan hati saya."
"Contohnya seperti meninggalkan tim yang telah menjadi bagian penting dalam hidup saya dan teman-teman saya di Honda."
"Saya sudah memikirkannya dengan sungguh-sungguh. Hati saya memberi tahu satu hal, tapi kepala saya mengatakan hal lainnya. Saya kesulitan untuk mengambil keputusan."
"(Tapi) yang saya inginkan adalah motor yang bisa menang," tandasnya.
Di balik euforia kemenangan Aragon, Marquez secara terbuka masih mengindikasikan bahwa dia belum lepas dari penderitaan di lengan kanannya.
Satu-satunya hal yang bisa dilakukannya adalah memanfaatkan waktu untuk berlatih keras dan melihat peluang sejumlah sirkuit 'kidal' yang lebih meringankan pekerjaannya.
Termasuk seperti di Aragon yang memiliki lebih banyak tikungan ke kiri karena jalur lintasan yang berlawanan dengan arah jarum jam.
"Saya berharap saya bisa punya lengan kanan yang saya miliki 5 tahun yang lalu," ucap Marc Marquez.
"Akan tetapi ... saya tidak memiliki sekarang dan saya harus bekerja lebih keras selama berjam-jam."
"Seorang atlet menjalani hal semacam ini dengan rasa tidak nyaman."
"Sekarang saya ingin melanjutkannya dan mari kita lihat berapa tahun lagi (saya bisa bertahan di MotoGP)," kata pembalap 31 tahun itu.