Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin, meraih hasil cukup baik dalam dua turnamen yang mereka ikuti sebagai partner.
Pada Japan Open 2024 (Super 750) yang menjadi debut mereka sebagai partner, Fikri/Daniel mencapai semifinal, lalu juga semifinal pada Korea Open 2024 (Super 500) setelah dikalahkan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana yang akhirnya menjadi juara.
"Hasil kemarin cukup baik, adaptasinya juga mungkin karena sudah saling tahu. Kekurangannya banyak mati sendiri, kadang terlalu terburu-buru. Harus lebih kompak lagi," kata Daniel kepada media, termasuk BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
"Adaptasinya tidak begitu sulit karena di pelatnas sering diputar pasangannya. Kemarin juga hasilnya cukup baik awal berpasangan. Cuma kami mau juara belum bisa," ucap Fikri.
"Bisa dicoba di turnamen selanjutnya. Kami perbaiki lagi kekurangannya dan komunikasi tetap dijaga. Chemistry aman-aman saja."
Saat menjadi tandem, Fikri/Daniel mengaku tidak terlalu kaget dengan pola permainan masing-masing.
"Tidak ada (rasa kaget) karena tujuannya sudah tahu, saya pemain depan, Daniel pemain belakang. Jadi tidak begitu sulit untuk menyesuaikan. Namun, kalau memanggil (nama) suka salah, lupa. Itu karena kebiasaan," aku Fikri.
"Pastinya butuh penyesuaian lagi tetapi tidak terlalu sulit seperti awal-awal partneran. Sudah biasa bongkar pasang pemain juga (di pelatnas). Cuma harus lebih kompak saja," kata Daniel.
Fikri mengatakan bahwa dia harus lebih memahami kelebihan dan kekurangan partner.
"Sama partner sebelumnya pasti berbeda. Jadi, kami lebih mengingatkan saja buat diri saya pribadi. Daniel dan Bagas sama-sama pemain belakang, tetapi polanya berbeda."
"Bedanya saya merasa kalau dengan Bagas tidak terlalu cepat karena karakternya tidak bisa cepat dengan badannya yang besar. Daniel masih lebih cepat daripada Bagas jadi saya bisa lebih cepat juga," ujar Fikri.
"Pastinya kelebihan Fikri di kecepatannya, bermain sama Leo beda tipe. Kelebihan dan kekurangan masing-masing, saya yang lebih menyesuaikan saja," ucap Daniel
"Soal perbedaan kecepatan kami sama-sama menyesuaikan. Sudah tahu dari Latihan karakternya seperti apa. Jadi, sudah lumayan menyesuaikan tinggal terus dijaga komunikasi dan kekompakkan."
Fikri mengakui bahwa tidak pernah terpikir akan berganti partner setelah mulai bertandem dengan Bagas sejak 2018.
"Awalnya tidak terpikir bisa dirombak. Cuma belakangan ini pelatih melihat dari prestasinya tidak ada. Itu juga keputusan pelatih dipanggil semua pemain ganda putra. Sempat dibicarakan bagaimana ke depannya. Ini keputusan bersama."
Apakah akan permanen hingga 2028? Daniel menjawab masih rahasia. Namun, Fikri mengatakan bahwa dia dan Daniel punya target ingin lebih baik.
"Daniel sekarang jadi partner saya. Saya harus bisa lebih baik dengan Daniel setelah pisah dengan yang dulu."
Setelah tampil cukup baik dalam turnamen, Fikri/Daniel mulai mengantisipasi pola permainan mereka yang sudah mulai dibaca lawan.
"Kami harus antisipasi karena lawan belum turun semua dalam dua turnamen. Kami berjuang semaksimal kami. Jadi kami juga tahu kelemahan musuh seperti apa, kelebihan musuh seperti apa," ucap Daniel.
"Kami juga tahu kelemahan dan kelebihan masing-masing. Yang penting, kami harus saling komunikasi. Harus ada tujuannya juga, main seperti apa dan targetnya seperti apa."
Fikri sudah memperkirakan para ganda putra terbaik akan tampil pada China Open (Super 1000).
"Ini bisa menjadi kesempatan mengukur sejauh mana kemampuan kami," ujar Fikri.
Saat kalah dari Leo/Bagas, Fikri/Daniel mengakui permainan depan Leo yang menonjol.
"Kemarin kami mengakui permaiann Leo di depan bagus, lebih solid lagi, kami tertinggal di permainan depan. Servis pembuka kami kalah duluan. Jadi tertekan terus, tidak bisa keluar dari tekanan," tutur Daniel.
"Bisa dilihat saat final saat gim kedua dan ketiga sangat luar biasa. Bukan berarti permainan Bagasnya buruk, tetapi kemampuan Bagas dilengkapi Leo."
"Soal Leo salah sebut nama partner, saya tidak menyadari. Saya hanya tertawa saja," ucap Daniel sambil tersenyum.
Baca Juga: Hasil Taipei Open 2024 - Lanny/Rachel Bungkam Wakil Tuan Rumah dalam 26 Menit
Terkait target, Fikri/Daniel tidak mendapat target khusus dari pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, saat akhirnya dilakukan perombakan pasangan.
"Koh Ar bilang, refresh memang iya supaya tidak jenuh. Tetapi, tidak bisa main-main juga. Kalian tetap harus ada prestasi juga. Bukan sekadar bercanda atau bermain untuk menjernihkan pikiran. Tetap ada target," ucap Fikri.
"Saya pribadi sampai akhir tahun ingin masuk rankingnya dulu. Ada beberapa pertandingan ingin masuk 20 besar. Kemarin di 2 pertandingan sudah masuk ranking 99."
"Inginnya bisa masuk 20-30 besar dulu buat ke depannya agar tidak susah mengikuti pertandingan dan masuk undian."
"Semoga pada pertandingan Super 500 bisa tembus. Notional point yang saya tahu gabungan 4 pertandingan."
"Yang penting, naikkan ranking dulu agar masuk babak utama terus. Dari situ tujuannya buat ke Olimpiade. Butuh waktu yang panjang untuk persiapan."
Sementara itu, Daniel mengungkapkan target pribadinya setelah memiliki tandem baru.
"Sampai akhir tahun, saya pribadi ingin menekan diri saya, ada target yang harus tercapai juga. Biar terbiasa dalam tekanan agar saya bisa mengatasi itu bagaimana caranya dan mencari solusinya juga," aku Daniel.
"Yang pasti, kami ingin hasil yang terbaik juga. Juara, tetapi kami lewati semua prosesnya dulu.Yang penting, kami konsisten dulu. Masuk semifinal atau final. Puji Tuhan juara yang penting konsisten. Tidak tiba-tiba juara terus anjlok."
"Difavoritkan jadi pressure buat kami berdua. Kami coba mengatasi tekanan itu. Jadi, bagaimana caranya mengendalikan situasi, tekanan dan bisa memberikan hasil yang terbaik. Di 2 turnamen, beban tidak ada, tetapi itu menjadi motivasi."
Soal komunikasi, Fikri yang lebih senior satu tahun atas Daniel mengaku jarang berbicara di luar pertandingan.
"Saya jarang berbicara dengan Bagas atau Daniel. Cuma kalau sudah pertandingan, tujuannya sama," kata Fikri.
"Fokus jadi dipersiapkan dari bangun tidur, sarapan, masalah baju, berangkat selalu bersama. Di lapangan fokus. Bagas dan Daniel sama-sama pendiam. Paling main hp saja."
Daniel juga punya kesan terhadap Fikri yang memiliki kepribadian ceria.
"Ini (Fikri) banyak tingkah, terlalu pede. Selebihnya sama-sama saja. Kehidupan Fikri dan Leo masing-masing berbeda. Tidak semuanya harus selalu bersama."
"Kami profesional saja kalau sudah di lapangan. Ibaratnya kerja, jadi harus kompak, harus saling mengisi kekurangan," ucap Daniel.
"Hal yang berbeda, saya terbawa melihat Daniel berdoa, biar bagaimana juga harus berdoa. Di kamar berdoa, agamanya beda jadi saya kurang mengerti," kata Fikri menambahkan.
"Semuanya tidak hanya hasil kerja keras sendiri, tetapi ada bantuan Tuhan. Kita berusaha yang terbaik sisanya Tuhan yang menentukan," kata Daniel lagi.