Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kontroversi yang mengelilingi insiden antara Francesco Bagnaia dan Alex Marquez pada MotoGP Aragon diperkeruh dengan banyaknya komentar provokatif di sosial media.
Alex Marquez lebih dulu mengatakan tidak melihat keberadaan Francesco Bagnaia yang sedang berusaha menyalipnya dari sisi luar di Tikungan 13 Sirkuit Aragon.
Namun, Bagnaia mencecar habis-habisan pernyataan Alex tersebut.
Asumsi bertambah liar ketika Bagnaia menyimpulkan Alex sengaja menabraknya setelah melihat data telemetri ketika kecelakaan terjadi.
Akun media sosial MotoGP pun berubah menjadi medan pertempuran yang panas.
Di balik 317 ribu kali tombol suka di video unggahan akun Instagram MotoGP, ada dua kubu penggemar yang meramaikan perdebatan.
Kebanyakan dari mereka kembali membawa-bawa rivalitas antara Marc Marquez dan Valentino Rossi di masa lampau ke kasus Bagnaia dan Alex di Aragon.
Alex merupakan adik kandung dari Marc Marquez, sementara Bagnaia adalah murid Valentino Rossi di VR46 Riders Academy.
Barisan penggemar The Baby Alien dan The Doctor memang membuat panas jagat MotoGP sejak insiden Sepang Clash pada 2015.
Isu tersebut rupanya juga sampai ke telinga para pembalap MotoGP.
Salah dua yang ikut mengomentari kasus itu adalah pembalap kakak beradik yakni Pol Espargaro dan Aleix Espargaro.
Pol mengatakan banyak hooligan alias tukang rusuh yang menggunakan pernyataan pembalap untuk menyerang lawannya, dalam kasus ini adalah Bagnaia dan Alex.
“Ada banyak perusuh yang mengambil kata-kata para pembalap untuk melawan yang lain dan ini sangat buruk,” ujar pembalap penguji KTM itu, dilansir BolaSport.com dari Autosport.
Sang kakak, Aleix juga kurang senang dengan kebiasaan penggemar MotoGP yang menyerang lawan idolanya dengan keras.
“Inilah dunia yang kita tinggali,” tegas El Capitan di tim Aprilia itu, mengomentari pergeserean karakteristik fan yang menyerupai suporter sepak bola.
“Untungnya ini tidak seperti sepak bola, tapi terkadang hampir sama. Itu adalah bagian terburuk, terutama bagi para atlet."
Baca Juga: MotoGP San Marino 2024 - Marc Marquez Merendah Dulu, Akui 1 Kekurangan Dibanding Martin dan Bagnaia
“Sekarang kita tidak bisa lari. Kita tidak bisa hanya fokus pada balapan dan melupakan media sosial."
“Anda harus tumbuh dewasa dan menghadapi media sosial, tekanan, dan kritik. Itu adalah bagian dari pekerjaan kami, tetapi bukan bagian yang terindah," tutur Espargaro.
Situasi tersebut makin dipertegas oleh pernyataan Marc Marquez.
Marquez mengungkapkan banyak orang yang menghujat adiknya hanya karena nama belakang yang sama dengannya.
"Lebih dari sekadar terpengaruh, Alex juga marah. Dituduh sengaja menjatuhkan pembalap lain adalah sesuatu yang tidak bisa kita terima," kata Marquez.
"Dia tidak pernah menjadi pembalap yang bermasalah, yang terjadi adalah orang-orang melihat nama Marquez dan mencampuradukkan semuanya."
"Saya rasa tidak adil menuduhnya seperti itu," keluh juara dunia MotoGP enam kali itu.