Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Luca Marini, merasa tidak ada yang perlu disesali dari keputusan yang telah dibuat sejauh ini.
MotoGP 2024 berjalan sangat terjal bagi seorang Luca Marini yang baru saja membuka impiannya bergabung dengan Repsol Honda.
Bisa dibilang adik tiri Valentino Rossi tersebut mendapatkan momentum yang kurang pas untuk mengawal Repsol Honda di kelas utama.
Pasalnya, tim berlogo sayap tunggal tersebut berada dalam kondisi krisis menyusul pengembangan motor RC213V yang menyedihkan.
Honda kini semakin kehilangan arah setelah mereka ditinggalkan oleh Marc Marquez yang menjadi andalan sejak musim 2013.
Keputusan Marini untuk meninggalkan tim sebelumnya VR46 Racing Team menuju Repsol Honda yang sedang problematik terbilang aneh.
Rekan setim Joan Mir tersebut tentu sudah mengetahui bahwa langkahnya bersama pabrikan asal Tokyo, Jepang itu takkan mudah.
Hal itu terbukti pada musim ini di mana Marini hanya selalu meramaikan barisan belakang ketika balapan berlangsung.
Hasil terbaik yang didapatkan rider Italia itu dari 12 balapan utama yang sudah dia tuntaskan adalah finis di urutan ke-15.
Satu poin tersebut dipetik Marini ketika dia mengaspal dalam seri GP Jerman yang berlangsung di lintsan Sachsenring.
Tidak sedikit pihak yang menyayangkan keputusan Marini untuk hengkang dari VR46 Racing Team ke Repsol Honda.
Pasalnya, VR46 Racing Team merupakan mitra dari Ducati yang memiliki motor terbaik di grid kelas utama pada saat ini.
Pembalap berusia 27 tahun tersebut dianggap banyak pihak sudah melakukan perjudian besar dalam kariernya dengan bergabung ke Repsol Honda.
Baca Juga: Sakit Hatinya Manajer Repsol Honda Saat Marc Marquez Minggat dan Menyerah dengan Timnya
Terkait hal ini, Marini merasa masih terlalu dini baginya untuk menilai apakah keputusannya merupakan sebuah perjudian atau tidak.
Marini sendiri mengakui bahwa dirinya sempat merasakan hal yang sama di mana dia mengira telah salah langkah dengan memilih Honda.
Lebih lanjut, dia juga tidak bisa menjamin apakah bisa menghilangkan pemikiran ini di masa depan.
"Terlalu dini untuk mengatakan, akan butuh waktu bertahun-tahun untuk memahami apakah itu benar atau tidak," kata Marini, dilansir dari Motosan.
"Menurut pendapat saya, memang benar, saya pernah berpikir seperti itu sebelumnya dan saya masih berpikir seperti itu sekarang."
"Dan akan tetap seperti itu di masa depan," tuturnya menambahkan.
Walau menorehkan rentetan hasil minor, Marini menegaskan bahwa dirinya tidak menyesali keputusannya untuk hijrah ke Repsol Honda.
Kini, dia akan lebih menyesal jika dalam lima musim ke depan tidak bisa beranjak dari posisinya sekarang dan harus bertarung di barisan belakang.
"Tidak, saya akan menyesal jika setelah lima tahun saya masih berada di sini dan berada di urutan terakhir," kata Marini.
"Kami akan memastikan untuk mengubah situasi ini," tuturnya menambahkan.