Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang asal Prancis, Adrien Rabiot, masih belum memiliki klub karena permintaan bayaran yang sangat tinggi.
Sejak 30 Juni lalu, Rabiot menjadi pemain free agent setelah kontraknya di Juventus habis.
Sekarang sudah lebih dari 2 bulan, eks pemain PSG itu masih jadi "gelandangan" tidak punya klub.
Harapan melihat Rabiot membela sebuah klub pada kompetisi 2024-2025 masih ada.
Pasalnya, seorang pemain free agent bisa direkrut kapan saja walaupun jendela transfer sudah ditutup asal dia telah dilepas klub lamanya sebelum tenggat bursa transfer.
Rabiot memenuhi kriteria tersebut.
Akan tetapi, permintaan bayaran yang terlalu tinggi ditengarai menjadi penghalang besar bagi realisasi transfer Rabiot.
Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps, menyebut situasinya sudah terlihat keterlaluan.
Pasalnya, Deschamps mengaku tahu bahwa ada banyak tawaran yang datang untuk Rabiot.
Permintaan dari pihak Rabiot yang kemudian membuat klub-klub ini akhirnya mundur dari niat merekrut sang pemain.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa urusan transfer gelandang kelahiran 3 April 1995 ini diatur oleh ibunya, Veronique.
Tudingan kini jadi mengarah kepada sang ibu yang diduga meminta bayaran yang terlalu tinggi.
Plus juga ada kondisi khusus di mana Rabiot tidak mau bermain di kompetisi yang punya level di bawah ekspektasinya.
Juventus diketahui telah menawarkan perpanjangan kontrak dengan gaji sama seperti sebelumnya yakni 7 juta euro per musim.
Tetapi, Rabiot tidak mau menerima tawaran itu.
Pendekatan AC Milan dengan gaji 5,5 juta euro per musim juga otomatis ditolak.
Padahal, gaji itu akan menjadikan Rabiot sebagai pemain dengan bayaran termahal di AC Milan.
Real Madrid, Atletico Madrid, Arsenal, Manchester United, Aston Villa, Liverpool, dan Newcastle juga disebut-sebut sempat tertarik mendapatkan Adrien Rabiot.
Semuanya mundur teratur setelah mentok dalam negosiasi gaji.
Tawaran juga datang dari klub Liga Turki dan Liga Arab Saudi tetapi 2 kompetisi ini tidak berada di level yang sesuai dengan keinginan Rabiot.
Berapa sesungguhnya permintaan bayaran yang dipatok oleh Rabiot?
Menurut Calciomercato.com, ada banyak elemen permintaan Rabiot sehingga angkanya membengkak dan membuat klub-klub takut merekrutnya.
Rabiot meminta gaji bersih 10 juta euro per musim atau sekitar 170 miliar rupiah.
Kalau dipakai di Liga Italia 2024-2025, angka itu akan menjadikan Rabiot sebagai pemain dengan gaji tertinggi kedua.
Bayarannya hanya kalah dari bomber Juventus, Dusan Vlahovic, yang digaji 12 juta euro per musim.
Bukan hanya gaji bersih, pihak Rabiot juga diduga meminta bonus perekrutan 15 juta euro.
Belum lagi komisi yang harus dibayarkan klub kepada Veronique.
Pada akhirnya klub peminat harus membayar sekitar 30-40 juta euro untuk merekrut Rabiot kemudian 10 juta euro setiap musim selama sang pemain masih berada di bawah kontrak.
Angkanya dianggap terlalu besar untuk ukuran pemain seperti Rabiot.
Klub-klub juga jadi takut dengan potensi permintaan aneh-aneh lainnya selama Rabiot masih diatur oleh Veronique.