Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda timnas China sudah pesimistis menyikapi peluang negaranya lolos ke Piala Dunia 2026 setelah tragedi dihancurkan Jepang.
Kiprah timnas China pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia diawali sebuah tragedi.
Sang Naga digunduli Jepang 0-7 pada matchday 1 Grup C di Saitama, Kamis (5/9/2024).
Sepanjang babak pertama, selisih defisit sebenarnya tidak terlalu besar sehingga tidak muncul gejala bakal terjadi penghancuran.
Timnas Jepang hanya mencetak 2 gol lewat aksi Wataru Endo dan Kaoru Mitoma.
Api tragedi malah semakin membara di babak kedua.
Samurai Biru menambahkan lima tebasan beruntun lewat gol-gol Takumi Minamino (2), Junya Ito, Daizen Maeda, dan Takefusa Kubo.
Kekalahan 0-7 merupakan rekor terburuk yang dialami China sepanjang sejarah pertemuan dengan Jepang.
Adapun secara keseluruhan, hasil tersebut hanya kalah jeblok dari rekor terburuk mereka sepanjang masa.
Skornya cuma kurang satu gol dari kekalahan 0-8 ketika bertemu Brasil pada laga persahabatan di Recife, 10 September 2012.
Baru kelar melakoni satu laga, timnas mereka diguncang kritik.
Legenda sepak bola China, Fan Zhiyi, sudah lempar handuk terhadap peluang negaranya lolos ke Piala Dunia 2026.
"Bahkan untuk mempertimbangkan masuk Piala Dunia saja sudah tak mungkin sekarang," ujarnya dikutip dari laman Channelnewsasia.
Komentar dari figur sepenting Fan Zhiyi seharusnya jadi cambuk perih bagi pasukan Branko Ivanovic.
Pria 54 tahun yang pernah berkarier di Liga Inggris bersama Crystal Palace dan Cardiff City itu menyarankan revolusi total di tim nasional mereka.
Perjuangan Wu Lei dkk untuk merebut tiket ke turnamen akbar di Amerika Utara nanti sudah dianggap gagal.
China dinilai lebih baik mempersiapkan fase turnamen ini buat mematangkan generasi muda demi diproyeksikan sebagai tulang punggung tim masa depan.
Beberapa anggota senior dipersilakan minggir saja dari skuad.
"Lebih baik mendapatkan pengalaman dari kegagalan dan bekerja keras lagi," ucap Fan Zhiyi.
"Ketika ada kesenjangan dalam kemampuan dan Anda kalah, itu bisa diterima."
"Namun, cara tim ini kalah sulit diterima oleh para penggemar," kata eks pemain yang kabarnya pernah menolak tawaran Liverpool pada 2001 silam.
Baca Juga: Efek Dibikin Frustrasi Timnas Indonesia, Roberto Mancini Terancam PHK
Reaksi penggemar timnas China tak kalah agresif mengkritik skuad mereka.
Ada yang menuntut pelatih Ivanovic dipecat, tim nasional mereka dibubarkan, sampai yang tak kalah ekstrem, meminta pembatalan semua jadwal pertandingan.
Kelihatannya suporter China dibayangi trauma yang pekat karena ngeri negaranya jadi korban pembantaian lagi.
Selain masih harus menghadapi satu lagi pertemuan dengan Jepang, duel versus Australia, Arab Saudi, hingga Bahrain siap memberi ancaman besar.
Belum lagi mereka akan meladeni timnas Indonesia, yang sedang menuai puja-puji dari berbagai pihak karena perkembangan impresif di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Kalau sampai kalah dari lawan berperingkat FIFA terendah di Grup C ini, bisa dibayangkan amarah yang membuncah di kepala fan sepak bola China.
Timnas Indonesia dijadwalkan menghadapi Wu Lei dkk pada 15 Oktober 2024 di Qingdao dan gantian menjadi tuan rumah pada 5 Juni 2025.