Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, telah membuktikkan bahwa ia masih layak menjadi yang nomor satu pada MotoGP.
Kemenangan Marquez pada MotoGP San Marino 2024 menjadi bukti bahwa pembalap asal Cervera, Spanyol itu bukan pembalap yang bisa diremehkan begitu saja.
Walaupun periode suram bersama Honda membuat banyak orang beranggapan masa keemasan Marquez telah habis.
Namun, Marquez yang sudah berusia 31 tahun itu mampu kembali tampil hebat di lintasan setelah memilih hijrah ke Gresini dengan menggunakan motor Ducati.
Marquez menunjukkan kelasnya tatkala balapan GP San Marino sempat diguyur rintik hujan.
Dia menjadi pembalap satu-satunya yang tampil brilian saat hujan turun di tengah pembalap lainnya sedikit melambatkan motornya.
Padahal, Marquez mengira balapan GP San Marino akan sulit karena ia melakoni sesi kualifikasi yang buruk setelah terjatuh dan harus start dari grid ke-9.
Baca Juga: Ketabahan Jorge Martin di Depan Dani Pedrosa, Tak Takut Diteror Marc Marquez dan Francesco Bagnaia
“Itu adalah Marc sang predator lagi, bukan?” kata jurnalis asing Crash.net, Pete McLaren, yang dikutip BolaSport.com.
“Marc mengira dia telah menghancurkan akhir pekannya di babak kualifikasi, dengan start dari posisi ke-9 di grid."
"Tidak ada yang menang di sana dari posisi start sejauh itu!" ujarnya.
“Semua orang menutup mulutnya, dan itulah momennya. Ia mendapatkan semua posisi itu, memimpin dan kemudian berhasil melakukan head-to-head dengan Bagnaia selama 17 lap," ujar McLaren.
Meskipun kemenangan Marquez juga tak lepas dari kendala dari dua pesaing terdekatnya yakni Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Jorge Martin (Prima Pramac Racing).
Bagnaia masih dalam kondisi fisik yang belum 100 persen setelah insiden tubrukan dengan Alex Marquez pada balapan MotoGP Aragon.
Sementara itu, Martin melakukan kesalahan fatal karena pengamatannya yang terlalu cepat untuk mengganti motornya.
Namun, Marquez menunjukkan kecepatan yang luar biasa dengan mencetak rekor lap baru dalam balapan atau Best Race Lap di Sirkuit Misano dengan 1 menit 31,564 detik.
“Oke, Pecco cedera dan tahu bahwa Martin sudah tidak bisa ikut balapan. Tapi kecepatan yang Marc miliki di akhir balapan, mencetak rekor lap baru, adalah apa yang akan dia bawa ke seri berikutnya," ujar Marquez.
“Ini akan menjadi pertandingan ulang antara ketiganya dalam dua minggu lagi," ujar McLaren.
Ya, seri balap selanjutnya akan kembali dihelat di Sirkuit Misano, Italia pada MotoGP Emilia Romagna 2024.
Hal senada juga dikatakan jurnalis MotoGP, Lewis Duncan menyatakan Marquez menunjukkan kejeniusan yang sesungguhnya sebagai pembalap.
“Marc memiliki kecepatan sejak hari Jumat, tetapi tanpa hujan, saya pikir kita akan melihat Grand Prix yang sama sekali berbeda untuknya. Dia berada di urutan kelima di Sprint," kata Duncan.
“Tetapi yang terbaik biasanya naik ke puncak dalam kondisi sulit seperti itu. Semua orang mundur, sementara dia melihat hujan dan berpikir 'permainan dimulai'."
"Ia menyalip lima orang dalam satu lap, termasuk Pecco. Kemudian kondisi menjadi tenang dan ia bisa mengendalikan kecepatan di depan. Itulah kejeniusan yang sesungguhnya dan itu seperti memutar kembali waktu untuk Marc," ujar Duncan.
Kini, penampilan Marquez akan dinantikan setelah berhasil meraih dua kemenangan hanya dalam kurun waktu satu pekan saja.
"Hanya satu tahun yang lalu di Misano, semua rumor tentang dirinya yang akan meninggalkan Honda mulai terkuak," kata Pete McLaren.
"Sekarang dia kembali ke Misano dengan kontrak dengan tim Ducati dan meraih kemenangan kedua di MotoGP dalam sepekan."
“Sungguh luar biasa betapa banyak hal yang telah berubah baginya dalam setahun. Dan sekarang dia membangun kepercayaan diri setiap minggu, saat Marc paling 'berbahaya' sebagai lawan."
"Perjalanannya di tengah hujan menunjukkan betapa percaya dirinya dia sekarang. Kita lihat saja ke mana ia akan melangkah dari sini, karena ia belum keluar dari perebutan gelar...” ujar McLaren.
Apalagi kini Marquez hanya tertinggal 53 poin dari pemimpin puncak klasemen sementara yang masih dipegang Jorge Martin dengan masih menyisakan tujuh seri balapan lagi.
“53 poin bukanlah jarak yang jauh lagi, Anda bisa mendapatkan 37 poin dalam satu akhir pekan dan kami telah melihat dalam beberapa minggu terakhir betapa cepatnya hal-hal bisa berubah," lanjut jurnalis asing, Jordan Moreland.
"Baik Pecco dan Martin memiliki momen atau masalah, sementara Marc telah menemukan konsistensi."
“Saya pikir mereka akan mulai khawatir tentang hal itu karena dia (Marquez) tidak akan rugi."
"Tidak ada ekspektasi baginya untuk memenangkan kejuaraan di tahun pertamanya, di atas GP23, melawan juara dunia dua kali (Bagnaia) dan pria yang menjadi runner-up tahun lalu dengan GP24 (Martin)."
“Ada ekspektasi lebih pada mereka dan Marc akan tahu itu," ujar Moreland.