Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Audisi Umum PB Djarum 2024 sudah memasuki hari keempat pada Kamis (13/9/2024). Salah satu peserta terjauh datang dari Sorong di Papua yaitu La Ode Muhammad Ahsan.
Calon atlet muda PB Djarum, La Ode Muhammad Ahsan, berbagi ceritanya hingga bisa sampai di Kudus untuk bisa mengikuti proses seleksi.
Walau namanya mirip jawara ganda putra yaitu Mohammad Ahsan, pria berusia 11 tahun itu terinspirasi dari perjalanan Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Menurut La Ode Ahsan, dia tertarik untuk mengikuti Audisi Umum PB Djarum 2024 itu karena melihat perjuangan Kevin Sanjaya hingga bisa menjadi ganda putra nomor satu dunia.
Hal ini diungkapkan oleh remaja yang akrab disapa Ahsan itu usai berlaga di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah pada Jumat (13/9/2024).
"Saya ikut Audisi Umum PB Djarum karena pernah melihat Kevin Sanjaya," kata La Ode Muhammad Ahsan.
"Kevin berjuang dan akhirnya bisa menjadi juara baik di Indonesia dan dunia."
La Ode Ahsan berlaga mengikuti seleksi PB Djarum mewakili PB Champion, Kudus, Jawa Tengah.
Dia berangkat dari Sorong, Papua menuju Kudus untuk mengikuti pelatihan di bawah PB Champion selama tiga bulan sebelum memutuskan untuk mengikuti proses penyaringan.
Meskipun harus menempuh perjalanan selama 14 jam, Ahsan mengaku tetap bersemangat untuk mengikuti proses latihan.
Selama masa latihan tersebut, Ahsan berada di Kudus, Jawa Tengah tanpa didampingi orang tuanya.
"Iya, sendiri."
"Kangen sebenernya, tapi memang sudah terbiasa tidak bersama orang tua juga," ungkap Ahsan.
Lebih lanjut, Ahsan mengaku memilih PB Champion sebagai tempat berlatih karena pernah melihat teman sejawat berlatih di PB tersebut.
Lalu, sang ayah memutuskan untuk mengantarkan Ahsan ke Kudus, Jawa Tengah untuk didaftarkan ke PB Champion.
"Alasannya karena pernah liat teman di Champion, makanya Bapak menyuruh saya untuk latihan di sini."
Bernada sama, pelatih dari La Ode Mohammad Ahsan, Erick Eriawan mengaku persaingan ketat di wilayah Jawa menjadi salah satu alasan.
"Soalnya di Jawa kan persaingannya lebih ketat, Ahsan mungkin ke Kudus karena faktor itu," aku Erick Eriawan.
Selama di bawah asuhan PB Champion, Ahsan berlatih dan mempertajam skill tepok bulunya. Seperti, berlatih fisik, drilling, stoke, dan lain-lain.
Terkait pendidikan akademis, Ahsan mengaku jika dirinya memilih untuk tetap sekolah di Sorong, Papua melalui daring.
"Untuk membagi waktu (dengan sekolah), tidak terlalu berat sih," ungkap calon atklet muda bulu tangkis itu.
"Karena ada waktu istirahat juga. Siang dan sore setelah latihan bisa belajar."
Pelatih PB Champion, Erick Eriawan, mengaku calon atlet muda yang pernah menjuarai kejuaraan tingkat nasional ini cukup menojol pada skill bola strokenya.
Meskipun, ada beberapa hal yang perlu dibenahi lagi.
"Kalau Ahsan sendiri ini punya skill yang cukup baik dari bola stroke."
"Tapi memang kekurangannya di bola defense, penguasaannya memang masih kurang baik," ungkap Erick.
"Perlu di asah lagi, cuma untuk bola-bola atas sudah bagus."
Selain itu, menurut Erick, daya juang dari atlet muda yang mengidolakan Anthony Sinisuka Ginting ini juga harus ditingkatkan lagi.
Pasalnya, daya juang merupakan salah satu faktor penialaian dari Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum 2024.
"Mungkin untuk daya juangnya perlu ditingkatkan lagi, mungkin dia musti nekat lagi di lapangan."
Sayangnya, pada laga seleksi yang diselenggarakan di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (13/9/2024) itu, Ahsan harus mengakui keunggulan lawannya.
Alhasil, Ahsan gugur pada proses penyaringan tersebut.
La Ode Muhammad Ahsan memiliki mimpi besar di dunia tepok bulu. Dia mengaku ingin menjadi juara di pentas dunia seperti idolanya, Kevin Sanjaya.
Audisi Umum PB Djarum 2024 berlangsung mulai dari tanggal 10 hingga 14 September 2024.
Pada partai puncak nanti, akan ada pemberian Super Ticket yang akan diserahkan oleh Tim Pencari Bakat PB Djarum 2024.
Super Ticket ini merupakan sebuah tiket yang diberikan kepada peserta yang gugur, namun dinilai masih memiliki potensi dan skill yang baik untuk diasuh di bawah PB yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah itu.