Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda Ganda Campuran Bulu Tangkis Indonesia, Liliyana Natsir, berpendapat jika sektor ganda campuran harus dirombak dan dilakukan penyegaran.
Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Liliyana Natsir dan Tantowi Ahmad hadir di Audisi Umum PB Djarum 2024 yang diselenggarakan di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, pada Jumat (13/9/2024).
Pada proses seleksi kali ini, dua legenda ganda campuran tepok bulu itu didapuk sebagai Tim Pencari Bakat.
Pada kesempatan yang sama, pasangan yang akrab disapa Owi/Butet itu menggelar Meet and Greet bersama peserta seleksi Audisi Umum.
Usai acara jumpa fans, wanita yang akrab disapa Butet ini berbagi pandangannya terhadap sektor ganda campuran bulu tangkis Indonesia.
Menurut Liliyana Natsir, dibutuhkan perombakan pasangan dan penyegaran di sektor ganda campuran tepok bulu Tanah Air.
Hal ini diungkapkan langsung oleh wanita kelahiran 9 September 1985 itu saat memberikan keterangan kepada awak media, termasuk BolaSport.
"Kalau dari saya sih sepertinya butuh dirombak. Harus butuh berani dirombak, jangan sampai terlambat," ungkap Butet.
Pasalnya, peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 itu mengatakan jika federasi bulu tangkis Indonesia (PBSI) menargetkan Olimpiade Los Angeles 2028, langkah konkret harus segera dilakukan.
Salah satunya, keputusan dalam merombak pasangan ganda campuran.
"Karena ini kan baru selesai Olimpiade, kita kan targetnya 4 tahun lagi di Olimpiade berikutnya."
"Empat tahun itu tidak berasa, lho, cepat."
"Nah artinya kita jangan sampai terlambat, kalau memang mau diracik yang baru, ya coba dari sekarang," tegas Liliyana Natsir.
Lebih lanjut, mantan pasangan Nova Widianto itu menilai adanya faktor jenuh dan kekompakan yang sudah tidak terlihat dari beberapa pasangan ganda campuran pelatnas PBSI tersebut.
"Dan saya rasa mix butuh diracik, dirombak, dengan partner yang baru," jelas wanita berusia 39 tahun itu.
"Saya tidak tahu komposisinya gimana, kan mereka yang tahu komposisinya gimana."
"Tapi yang pasti harus dirombak."
"Karena yang kemarin mungkin ada faktor jenuh juga."
"Chemistry-nya juga sudah tidak dapat, secara prestasi juga mungkin tidak stabil, sehingga ya butuh refreshment."
Meskipun begitu, terdapat beberapa pertimbangan untuk melakukan perombakan dan penyegaran untuk atlet ganda campuran.
Seperti, pertimbangan poin dan sponsor yang sudah terikat kontrak dengan masing-masing pasangan atlet.
Menanggapi hal tersebut, legenda tepok bulu yang memutuskan untuk gantung raket pada 2019 itu mengatakan bahwa dia berharap PBSI selaku federasi memberikan solusi.
"Nah itu ya harapannya sih semoga dari PBSI mungkin juga bisa dibikin tidak kaku, ya."
"Artinya kan sponsor mungkin ada kepentingan juga, tetapi dari PBSI juga mungkin kasih solusi ya gimana."
"Karena double itu gak melulu kalau kita terikat sponsor, kita harus partner."
"Kalau memang sudah tidak cocok, masa iya demi sponsor kita bertahan? Kan pasti mungkin ada jalannya, ada solusinya."
"Kalau poin, tergantung goals-nya mau ke mana."
"Kalau Olimpiade ya tidak usah mikirin yang lain," tegas Butet.
Berkaca dari keputusan perombakan yang dilakukan pada sektor ganda putra yang membuahkan hasil, Liliyana Natsir berharap hal serupa juga terjadi di sektor ganda campuran.
"Seperti ganda putra kita lihat kan sudah mulai kelihatan, mungkin 4 tahun lagi sudah kelihatan wajah-wajah mana yang akan mewakilkan ganda putra di Olimpiade."
Baca Juga: Liga Voli Korea - Dipercaya Pelatih Ko Hee-jin, Megawati dan Bukilic Butuh Bantuan Kapten Red Sparks
"Nah, di sektor mix saya harapkan itu, sehingga jangan terlambat."
"Karena penyesuaian menemukan chemistry itu tidak cepat."
"Olimpiade sudah mepet, jadi semoga PBSI menemukan solusinya untuk ke depannya," harap atlet jebolan PB Djarum itu.