Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, menunjuk satu perubahan besar setelah Kylian Mbappe mampu tampil mentereng lagi.
Real Madrid mulai merasakan performa konsisten Kylian Mbappe setelah bergabung.
Kylian Mbappe membutuhkan empat laga untuk akhirnya mencetak gol di Liga Spanyol.
Dua gol pertamanya berseragam Los Blancos tercipta pada laga melawan Real Betis.
Pada laga terbaru melawan Real Sociedad, Mbappe menambah satu gol lewat titik penalti.
Real Madrid tentu merasa lega karena investasi terbesarnya musim ini mulai menunjukkan hasil.
Proses adaptasi Mbappe masih berjalan sehingga penilaian penuh belum bisa dilakukan.
Namun, Carlo Ancelotti mulai merasakan perubahan dari laga terbaru sang pemain.
"Mbappe terlihat lebih segar dan aktif dalam memainkan bola," ucap Ancelotti seperti dilansir BolaSport.com dari ESPN.
"Dia begitu berbahaya saat bekerja sama dengan Vinicius dan penyerang lain," kata pelatih asal Italia tersebut.
Laga melawan Real Madrid menandai perkembangan signifikan Mbappe.
Ancelotti pun menyukai pendekatan yang dilakukan oleh sang penyerang kepada laga yang ia lakoni.
Mbappe kini ditunjuk sebagai salah satu eksekutor utama penalti di Real Madrid.
Sejak awal musim, Ancelotti membebaskan pemainnya untuk menunjuk algojo penalti ini.
Vinicius Junior masih menjadi eksekutor utama kala Real Madrid mendapat tendangan penalti.
Baca Juga: Girona Vs Barcelona - El Barca Dilarang Sombong, Tim Sekota Bukan Lawan Enteng
Namun, Vinicius tidak ragu untuk memberikannya ke Mbappe jika klubnya mendapat dua kesempatan.
Laga melawan Real Sociedad menjadi bukti kerja sama manis di antara para pemain.
Tanggung jawab yang bergilir ini sama-sama menguntungkan pemain dan tim.
Adaptasi Mbappe di tim barunya juga berjalan lebih lancar karena kondisi yang solid.
Mbappe mulai memahami kebutuhan yang diinginkan oleh pemain dan pelatih.
Ia pun secara aktif mau untuk terus membangun koneksi dengan Vinicius.
Untuk musim pertamanya, Mbappe tidak akan terlalu pusing dengan pencapaian individu dan lebih memilih gelar kolektif.