Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Jakarta Bhayangkara Presisi, Reidel Toiran dan outside hitter asal Prancis, Earvin Ngapeth bersyukur dan terkesan atas kekompakan dan pencapaian tim di AVC Club Championship 2024.
Jakarta Bhayangkara Presisi telah menuntaskan petualangan mereka di Yazd, Iran dalam mengikuti kompetisi klub yang bergengsi se-Asia itu dengan finis ketiga.
Mereka mengalahkan tim asal Kazakhstan lagi, Pavlodar, dengan skor 3-0 (25-15, 25-14, 25-19).
Meraih peringkat tiga memang bukan target utama yang awalnya dicapai Dio Zufikri dkk.
Maklum, tim juara Proliga 2024 ini sebelumnya jadi runner-up edisi tahun lalu setelah kalah dari klub voli putra asal Jepang, Suntory Sunbird.
Upaya mendatangkan legiun asing dan berkualitas dari tim nasional voli putra Prancis yakni Earvin Ngapeth dan Jean Patry pun dilakukan.
Mereka berdua adalah para lakon utama yang membawa Prancis meraih medali emas Olimpiade Paris 2024.
Meski begitu, persaingan di edisi kompetisi tahun ini memang cukup kuat terutama oleh tim-tim tuan rumah.
Reidel Toiran pun tetap mensyukuri hasil peringkat ketiga yang dibawa pulang dari Iran ini.
"Kami mengikuti kompetisi ini awalnya untuk target menjadi juara, tetapi kami kalah di semifinal," kata Toiran dikutip BolaSport.com dari Volleyball.ir.
"Namun, tentu saja kami tetap senang bisa meraih juara ketiga dan persaingannya di kompetisi ini hebat. Dua tim asal Iran bermain sangat bagus dan kita tunggu hasil finalnya," ucapnya di sela-sela konferensi pers sebelum final dimulai.
"Ini tahun kedua saya sebagai Pelatih Kepala dan sangat menyenangkan bisa bekerja dengan pemain-pemain hebat. Karena itu pasti akan meningkatkan diri saya dan saya sangat menikmati pengalaman ini," jelas Reidel Toiran.
Sementara itu, rasa senang dan syukur juga diungkapkan Earvin Ngapeth yang langsung bergabung ke Bhayangkara Presisi setelah sempat jeda istirahat dari Olimpiade Paris 2024.
Meski baru mengenal tim ini kurang dari tiga minggu, pemain berposisi opposite hitter itu merasa bangga pernah menjadi bagian salah satu tim hebat Indonesia.
"Turnamennya sangat bagus dan memiliki level sangat tinggi. Sayangnya di laga terakhir seharusnya kami bisa melaju ke final namun hal tersebut urung terjadi dan memang apapun bisa terjadi di lapangan," kata Ngapeth mengulas kekalahan menyesakkan JBP di semifinal.
"Tapi sekarang kami senang meraih peringkat ketiga."
"Sudah 10 hari sejak saya mengenal tim ini dan suasana timnya sangat bagus. Saya senang kami memenangkan tempat ketiga bersama-sama," tandasnya.
Di sisi lain, setter Pavlodar, Roman Egorov agak sedih dengan kekalahan di perebutan peringkat 3-4 melawan Bhayangkara Presisi. Untuk kedua kalinya secara beruntun, tim asuhan Sergei Gribov itu kembali takluk di hadapan Agil Angga dkk.
"Di awal set kami kesulitan dalam hal receive, dan hal inilah yang membuat kami tidak bisa memenangkan pertandingan ini," ucap Egorov.
"Saya sedih kami kalah dalam pertandingan ini," kata setter asal Rusia tersebut.
"Tapi tidak ada yang bisa kami lakukan untuk mengatasinya."
"Selamat kepada tim lawan (Bhayangkara Presisi). Mereka bermain sangat baik. Mereka mempunya pemain-pemain yang sangat bagus dan saya ikut senang untuk mereka.
"