Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

1 Kemampuan Aneh Marc Marquez Bisa Jadi Kartu As di Sisa Musim MotoGP 2024, Haruskah Musuh-musuhnya Takut?

By Ardhianto Wahyu - Senin, 16 September 2024 | 16:15 WIB
Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia (kiri) dan Marc Marquez (Gresini) di podium MotoGP San Marino 2024 di Sirkuit Misano, Minggu (8/9/2024). (GABRIEL BOUYS/AFP)

BOLASPORT.COM - Pembalap tim Gresini Racing, Marc Marquez, membuka peluangnya menjadi lebih lebar di MotoGP 2024 setelah dua kemenangan beruntun.

Marc Marquez mendekatkan diri ke puncak klasemen menyusul kemenangan yang diraih dalam balapan terkini pada seri ke-13 GP San Marino (8/9/2024).

Tersandung di kualifikasi karena terjatuh, Marquez mengonversi posisi start kesembilan yang tak ideal dengan dengan finis kelima saat sprint dan kemenangan saat balapan GP.

Kemenangan pada balapan hari Minggu di Misano membuat Marquez telah mengumpulkan 67 poin dari maksimal 74 poin yang bisa diraih dari dua seri terakhir.

Catatan penting dari rangkaian kesuksesan Marquez akhir-akhir ini adalah bagaimana dia selalu mampu bersinar di kondisi yang sulit.

Pada GP Aragon, pembalap dihadapkan kondisi low grip karena aspal baru. Adapun pada balapan GP San Marino biang keroknya adalah hujan yang turun sesaat di tengah balapan.

Kedigdayaan Marquez tersebut mendapatkan pujian dari mantan pembalap, Neil Hodgson, dalam analisisnya di TNT Sports.

Hodgson menyoroti kemampuan Marquez untuk mengalahkan naluri manusia untuk berhati-hati saat situasinya tidak mudah.

Menariknya, kebiasaan Marquez untuk terjatuh justru jarang terjadi pada saat itu.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Emilia Romagna 2024 - Marc Marquez Harus Kuat Mental Lagi di Kandang Valentino Rossi

"Biasanya ketika dia melakukannya, itu lebih sering berhasil daripada gagal," ucapnya merujuk perubahan Marquez menjadi 'binatang' saat kondisinya sulit, dikutip dari Crash.

"Dia berulang kali terjatuh dan akan terjatuh lebih banyak lagi."

"Namun, ketika dia memberikan semuanya ... dia punya kemampuan aneh ini untuk tidak terjatuh di kondisi yang sulit."

"Untuk tetap menjaga temperatur ban, kita harus menekan. Namun, (cobalah) memberi tahu otak kita bahwa kita harus melaju di sana dengan komitmen yang penuh."

Konsistensi Marquez dalam kondisi tricky berbanding terbaik dengan dua pembalap teratas di klasemen yakni Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Jorge Martin (Prima Pramac).

Bagnaia tak berdaya di GP Aragon karena posisi start berdebu membuatnya selalu tergelincir di awal hingga finis kesembilan saat sprint (1 poin) dan terjatuh saat hendak comeback di balapan.

Sementara Martin finis ke-15 (1 poin) pada balapan GP Misano karena mengganti motornya ke setelan lintasan basah pada flag-to-flag ketika treknya justru mengering kemudian.

Marquez memang masih tertahan di peringkat tiga klasemen dengan 259 poin.

Namun, dia telah sukses memangkas selisih poin ke pemuncak klasemen dari 83 angka sebelum seri ke-12 GP Aragon menjadi 53 poin setelah seri ke-13 GP San Marino.

Baca Juga: Mesin Motor MotoGP Bakal 'Masuk Kulkas' Mulai 2025 hingga 2026, Pabrikan Jepang Senang, Ducati Tertawa

Selisih 53 poin terbilang kecil jika melihat masih ada 7 seri balap tersisa dan masih ada 259 poin diperebutkan.

Momentum bergerak ke arah Marquez karena potensi cuaca buruk dan kondisi sulit mengiringi bagian terakhir dari kejuaraan musim ini.

Rangkaian balapan di kawasan Asia Tenggara yaitu GP Indonesia, GP Thailand, dan GP Malaysia berlangsung ketika musim penghujan.

GP Jepang juga beberapa kali berlangsung di tengah hujan, termasuk musim lalu ketika Marquez mampu finis ketiga dengan motor 'butut' Honda.

Sirkuit Phillip Island yang menjadi venue GP Australia juga terkenal karena cuaca yang tidak bisa ditebak serta kondisi yang dingin dan berangin.

Keuntungan makin besar bagi Marquez jika persaingan untuk gelar juara berlangsung hingga seri terakhir di Valencia.

Cuaca dingin menjadi tantangan di Valencia. Selain itu, Sirkuit Ricardo Tormo yang menjadi arena punya jalur berlawanan arah jarum jam, kesukaan Marquez.

Kendati Marquez tak mau sesumbar soal kans juaranya musim ini, kepercayaan dirinya teramati oleh jurnalis pit lane MotoGP, Simon Crafar.

"Anda lihat raut wajah Marc ketika ditanya apakah dia berada dalam persaingan untuk gelar juara?" ucap Crafar.

"Dia bilang tidak bisa melakukan kesalahan lagi."

"Niat yang terlihat dari wajah Marc dan levelnya sebagai pembalap kita tahu seperti apa, saya akan khawatir jika saya yang menjadi lawannya."

Baca Juga: Kepada Haters Marc Marquez, Bukan si Alien yang Sakit Hati karena Diejek Ramai-Ramai di Atas Podium Sirkuit Misano

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P