Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kabar tentang pengembangan mesin baru dikonfirmasi managing director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis.
Mesin baru Yamaha menjadi sorotan karena mereka beralih dari konfigurasi inline 4 (empat silinder segaris) menjadi V4 (empat silinder yang disusun menyerupai huruf V).
Ini menjadi pertama kalinya Yamaha menggunakan mesin konfigurasi V sejak era motor 4 tak di MotoGP dimulai pada 2002.
Adapun motor prototipe dengan mesin V4 terakhir yang dikembangkan Yamaha adalah YZR500 yang mana meraih kesuksesan di kelas 500cc pada tahun 80an dan 90an.
Mengganti konfigurasi mesin mau tidak mau harus dilakukan Yamaha.
Di MotoGP, keunggulan mesin inline four dalam corner speed telah ditandingi oleh mesin-mesin V4 dengan bantuan aerodinamika yang makin berkembang.
Pabrikan seperti Ducati, KTM, dan Aprilia lebih bisa 'mengorbankan' tenaga ekstra dari motornya untuk menetralkan efek drag (hambatan) dari aerodinamika.
Sementara upaya Yamaha untuk memperkuat dapur pacu dalam dua musim terakhir malah membuat M1 kehilangan jati diri sebagai motor yang mudah dikendarai.
Lin Jarvis pun membeberkan bahwa tenaga mesin V4 baru Yamaha telah diuji dengan bench-test.
Baca Juga: Line-up MotoGP 2025 - 22 Pembalap Komplet, Mantan Rekan Setim Francesco Bagnaia Tutup Bursa Transfer
Sekarang pabrikan garpu tala tinggal mengembangkan aspek durabilitasnya sebelum mesin anyar siap digeber di atas lintasan.
Jarvis bahkan menyebutkan bahwa YZR-M1 dengan 'jantung' V4 bisa dilihat publik pada paruh musim depan.
Skenario Yamaha menggunakan dua konfigurasi mesin inline four dan V4 secara bergantian pada MotoGP 2025 memang memungkinkan.
Status sebagai pabrikan kelas D dalam konsesi memberi hak pengembangan mesin saat musim kejuaraan berlangsung kepada Yamaha.
"Jika mesin V4 lebih cepat daripada inline 4, kami akan menghadirkannya ke MotoGP," kata Jarvis seperti dilansir dari Crash.
"Kita lihat nanti. Tentunya, salah satu intensi kami adalah melihat dan memeriksa tipe mesin apa yang kami perlukan untuk 2027."
Pada musim 2027, regulasi teknis baru diterapkan di MotoGP dengan kubikasi mesin dan ukuran bore lebih rendah serta pembatasan aerodinamika.
Meski ada kesempatan bagi mesin inline 4 untuk bersinar, Yamaha serius mengekplorasi semua opsi untuk kembali ke jalur kemenangan.
Yamaha menjadi pabrikan yang paling lama merindukan podium teratas di MotoGP dengan kemenangan terakhir terjadi pada 2022.
Fabio Quartararo, pembalap terakhir yang memberi kemenangan dan gelar juara bagi Yamaha pada 2021, mendukung rencana timnya.
"Saya pikir kami perlu mempertimbangkan semua opsinya," kata El Diablo.
"Saya belum pernah mengendarai motor V4 tetapi kalau kita melihat motor mana saja yang bekerja dengan baik, mereka adalah V4."
"Oke, Honda sedang kesulitan, tetapi kami adalah satu-satunya dengan mesin inline. Mungkin itu adalah sesuatu untuk dipertimbangkan."
Yamaha telah melengkapi perbekalan untuk memaksimalkan pengembangan mesin V4.
Pada 2022, mereka telah menggaet mantan insinyur mesin F1, Luca Marmorini, yang juga turut andil dalam mengembangkan mesin Aprilia RS-GP yang juga V4.
Akhir tahun lalu, Yamaha bergerak lagi dengan membajak dua teknisi Ducati. Salah satunya, Massimo Bartolin, diberikan jabatan penting sebagai direktur teknis.
Sektor pembalap juga diperkuat dengan rencana kehadiran rider-rider anyar dengan pengalaman menunggangi motor V4 yaitu Miguel Oliveira dan Jack Miller di tim satelit baru, Pramac.
Eks ujung tombak Ducati, Andrea Dovizioso, juga baru saja terlibat sebagai pengganti bagi test rider Yamaha, Cal Crutchlow.
Peluang Il Profesor untuk menjadi bagian tim pengujian Yamaha secara penuh pada tahun depan di mana mesin V4 Yamaha direncanakan siap untuk digeber belum diketahui.
Meski begitu, Yamaha telah merencanakan sesi pengujian lain dengan Dovizioso di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada November mendatang.
"Tes privat yang kami lakukan (bareng Dovizioso) di Misano berlangsung positif," ucap direktur tim Yamaha, Massimo Meregalli, dikutip dari Crash.net.
"Dia benar-benar masuk ke dalam proyeknya. Dia sangat analitis. Dia sedikit lebih terlihat seperti seorang teknisi daripada pembalap. Jadi impresi pertamanya sangat, sangat bagus."
"Sekarang kami memiliki rencana tes di Jerez pada November ... kami telah meminta Dovi untuk bergabung," imbuhnya.
Baca Juga: MotoGP Emilia Romagna 2024 - Optimisme Fabio Quartararo, Yamaha Akan Pakai Sasis Baru