Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Saat dipecundangi oleh Liverpool di Liga Champions, AC Milan diklaim terang-terangan menunjukkan satu borok besar di tubuh klub.
Hal itu diungkapkan oleh eks pelatih AC Milan dan Juventus, Fabio Capello.
Fabio Capello termasuk salah satu sosok yang kecewa di balik kekalahan AC Milan dari Liverpool.
I Rossoneri mengawali kiprahnya di Liga Champions 2024-2025 dengan hasil buruk.
Bermain di markas kebesarannya, San Siro, Selasa (17/9/2024) atau Rabu dini hari WIB, mereka justru dipaksa menyerah 1-3 oleh Liverpool.
Padahal armada milik Paulo Fonseca sempat tampil ngebut saat laga berjalan kurang dari 5 menit.
Christian Pulisic segera membuat timnya unggul 1-0 lewat golnya ketika laga menapaki menit ke-3.
Baca Juga: Saking Bangganya, Antonio Ruediger Bersedia Main dengan Satu Kaki untuk Real Madrid
Hanya saja euforia dini tersebut berubah menjadi nestapa hingga paruh pertama berakhir.
Dua gol dari dua bek The Reds, Ibrahima Konate (23') dan Virgil van Dijk (41') membuat Liverpool berbalik unggul 2-1.
Di babak kedua, skuad arahan Arne Slot memastikan kemenangan 3-1 berkat gol Dominik Szoboszlai (67').
Kekalahan ini begitu mengecewakan bagi para pendukung AC Milan.
Bagaimana tidak, sejauh ini AC Milan baru mengemas satu kemenangan di semua ajang kompetitif musim ini.
Satu-satunya kemenangan adalah keberhasilan tim menundukkan Venezia 4-0 dalam lanjutan Liga Italia.
Wajar jika hal itu menimbulkan kritik dari penggemar dan para pakar.
Baca Juga: Link Live Streaming Man City Vs Inter Milan - Ulangan Final Liga Champions 2 Tahun Lalu
Salah satunya datang dari eks pelatih AC Milan, Fabio Capello.
Capello merasa capek menyaksikan tim Kota Mode menunjukkan permainannya di hadapan Liverpool.
Menurutnya, AC Milan tidak memiliki keberanian terlebih satu-satunya masalah terbesar mereka adalah sosok pemimpin.
"Saya merasa lelah menyaksikan Milan ini,” ujar Capello, dikutip BolaSport.com dari Sky Sport Italia.
"Tidak ada reaksi, tidak mampu melakukan tiga operan."
"Kami terus memainkan sepak bola yang berputar di sekitar kiper, yang lebih banyak menyentuh bola daripada Morata."
"Anda tidak akan berhasil jika tidak memiliki keberanian."
Baca Juga: Jadi Cameo 1 Menit, Chiesa Langsung Dapat Wanti-Wanti dari Arne Slot
"Jelas juga bahwa tidak ada pemimpin di sana."
"Tahukah Anda siapa pemimpin malam ini? Abraham. Satu-satunya permainan bagus Leao terjadi di menit-menit akhir."
"Anda memiliki seorang pemain yang dapat menyebabkan masalah bagi lawan dan Anda tidak memberikan bantuan kepadanya."
"Bola pertama yang ia sentuh adalah pada menit ke-20."
"Semua ini membuat saya memiliki sedikit kepercayaan terhadap Mian," tuturnya mengakhiri.