Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tunggal putra peringkat dua dunia asal Denmark, Viktor Axelsen, berkomentar setelah langsung tersingkir pada babak pertama China Open 2024.
Saga Axelsen di Kandang Naga di Changzhou Olympic Sport Center Gymnasium, Changzhou, China, sudah tamat lebih cepat.
Baru juga menginjakkan kaki di Tanah Changzhou belum sampai 24 jam, peraih dua medali emas Olimpiade itu sudah langsung angkat koper lagi.
Axelsen kalah menghadapi wakil tuan rumah, Lei Lan Xi, dalam pertarungan tiga gim dengan skor 19-21, 21-17, 16-21 pada Rabu (18/9/2024).
Kekalahan itu sekaligus jadi revans dari Lei yang baru saja dia kalahkan pada final Hong Kong Open 2024, Minggu (15/9/2024) lalu.
Salah satu hal yang disorot dari kekalahan Axelsen tersebut adalah karena faktor persiapan dia yang mepet.
Setelah menjuarai Hong Kong Open 2024, Axelsen sempat terjebak di Hong Kong lebih lama akibat penerbangannya menuju Changzhou, China dibatalkan.
Penerbangan Juara Dunia dua kali itu terpaksa dibatalkan dan dialihkan di hari lain akibat topan yang menghantam Shanghai, Changzhou dan wilayah Privinsi Jiangsu, China.
Axelsen terpaksa menginap di Hong Kong lebih lama lagi sampai baru terbang ke Changzhou pada Selasa (17/9/2024) malam. Dia tidak sempat menjajal latihan di venue utama yang sudah dijadwlakan untuk setiap perwakilan negara.
Soal kekalahan itu, Axelsen berujar bahwa memang Lei tampil lebih baik.
"Tentu saja saya kecewa karena kalah. Tetapi saya juga mengakui bahwa Lei bermain lebih baik dari saya hari ini (kemarin, red)," kata Axelsen dikutip BolaSport.com dari TV2 Sport Denmark.
"Secara kondisi fisik, saya tidak berada dalam keadaan yang saya inginkan. Tapi tidak ada alasan dari sini."
"Dia bermain sangat bagus dan sangat cepat, dan saya merasa dia mampu mengontrol bola lebih baik terutama di area bawah. Tidak ada hal yang harus saya bicarakan lagi soal ini. Intinya adalah saya harus kembali berlatih keras lagi," ucap Axelsen.
Tetap respek pada lawan memang jadi salah satu attituce positif Axelsen yang mulai terlihat setelah dia menjadi jawara Olimpiade.
Namun demikian, Axelsen tetaplah Axelsen. Selalu ada celah bagi pemain asal Denmark itu untuk sedikit menyindir dengan gaya bicara dia sendiri.
Axelsen memang tidak beralasan apapun soal kekalahannya dan hubungannya dengan persiapan mepet. Namun, hal ini tetap dia ungkit sedikit.
"Kami baru saja saling berhadapan di final hari Minggu (Hong Kong Open 2024) dan saya menghadapi beberapa kesulitan untuk menuju ke China di sini," kata Axelsen.
"Saya baru tiba tadi malam (Selasa malam) pukul 20.00. Jadi saya kira ada beberapa kesulitan yang kami alami di sini."
"Untuk kami, mungkn akan lebih baik jika saja pertandingannya dimulai pada sore hari."
"Tetapi untuk beberapa alasan (panitia), kami harus bermain di pertengahan siang hari, yang mana hal ini cukup menarik sekali..." pungkas Axelsen bernada ironis.
Terlepas dari itu, kekalahan Axelsen dari Lei di babak pertama China Open 2024 juga sempat diselingi teguran wasit Seamus Halpit kepadanya.
Untuk pertama kalinya dalam karier sejarah Axelsen, dia ditegur sebelum memukul bola akibat servisnya yang terlalu lama bahkan bila dihitung bisa mencapai 4 detik.
"Kamu terlalu lama melakukan servis," tegur wasit Halpit asal Irlandia.
Pemandangan servis lama Axelsen ini sudah muncul sejak di Hong Kong dan bahkan Olimpiade Paris 2024 lalu.
Gaya servis Axelsen yang juga menggoyangkan shuttlecock ke kanan dan kiri sebelum dipukul, sempat diikuti Chou Tien Chen (Taiwan) saat keduanya berhadapan di Hong Kong Open 2024 lalu dan Axelsen sempat marah.
Sementara di Olimpiade Paris 2024, Axelsen juga sempat ditegur wasit asal Irlandia lainnya, Iris Mestpalu.